Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Cegah Lonjakan kasus Covid-19, Libur Lebaran dengan Prokes Ketat

Ghani Nurcahyadi
05/5/2021 23:31
Cegah Lonjakan kasus Covid-19, Libur Lebaran dengan Prokes Ketat
Webinar KPCPEN(Dok. Prbadi)

MOMEN libur panjang saat Hari Raya Idul Fitri pekan depan berpotensi menimbulkan kerumunan di sejumah tempat, baik di lingkungan antarkeluarga, tempat ibadah, maupun tempat wisata. Karena itu, penerapan protokol kesehatan yang ketat perlu dilakukan agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan jaga jarak, memakai masker dam rutin mencuci tangan dengan sabun saat momen Hari Raya Idul Fitri nanti.

"Pak Presiden mengingatkan kita setiap ada liburan dan pergerakan besar di tengah-tengah masyarakat ini memicu peningkatan penularan Covid-19. Libur Idul Fitri tahun lalu naik 93%. Libur Nataru naik 119%. Libur Maulid Nabi naik 95% dan terakhir 78%," katanya dalam Webinar KPCPEN yang diselenggarakan hari Rabu siang.

Sandi menambahkan, pihaknya gencar mengedukasi sekaligus mensosialisasikan program Cleanliness, Health, Safety and Environment sustainability menuju kondisi yang disebutnya sebagai better normal. 

CHSE itu tambahnya, adalah panduan untuk berbagai kegiatan di lokasi wisata seperti arung jeram, golf, meeting, incentives, conferences and exibitions (MICE) dan lain sebagainya, dengan penerapan prokes ketat.

"Yang melanggar (sanksinya) ditutup," katanya.

Baca juga : Doni Monardo Sentil Sumsel Terkait Tingginya Angka Kematian

Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Reisa Broto Asmoro meminta seluruh masyarakat taat dan melaksanakan prokes ketat untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

Reisa menjelaskan, prokes ketat penting karena keberhasilan sebuah negara dalam berperang melawan Covid-19 akan berimbas pada pemulihan ekonomi.

Dia menambahkan, pelaksanaan prokes terutama ditujukan untuk menekan laju penularan, sehingga diharapkan bila semua masyarakat menjalankan protokol dengan baik, maka pandemi bisa diatasi dan ekonomi dapat kembali menggeliat.

"Seperti di Bali ini semua masyarakat antusias melaksanakan prokes, antusias melaksanakan vaksinasi. Mereka sadar kalau tidak menjalankan protokol seperti ini mereka tidak mendapatkan nafkah," katanya.

Reisa menambahkan, selain program vaksinasi dan pelaksanaan prokes yang benar, daya tahan tubuh perlu dijaga dengan mengonsumsi makanan sehat dan istirahat yang cukup. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya