Ditargetkan Masyarakat Umum Bisa Vaksinasi Covid-19 Mulai Juli

Fetry Wuryasti
06/4/2021 13:44
Ditargetkan Masyarakat Umum Bisa Vaksinasi Covid-19 Mulai Juli
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (tengah)(Antara)

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Vaksinasi Covid-19 akan dibuka untuk umum mulai Juli mendatang. Giliran setelah kelompok usia prioritas dan pekerja terkait pelayanan publik telah selesai divaksinasi.

"Namun bisa saja lebih cepat. Oleh karena itu kami meminta bantuan Anda yang muda untuk menyisir dan membawa pada lansia untuk vaksinasi. Tiap individu muda, asal dia bisa membawa dua lansia untuk vaksinasi, dia juga diperbolehkan untuk ikut vaksinasi," kata Budi, dalam acara CIMB Niaga Forum, Selasa (6/4).

Per Senin (5/4), dia sampaikan progress vaksinasi sudah mencapai 12,7 juta suntikan untuk seluruh Indonesia, sejak 13 Januari 2021. Indonesia dari jumlah suntikan vaksinasi Covid-19 berada di posisi delapan tertinggi dunia, dan di posisi 4 dunia di antara negara-negara non produsen vaksin, di bawah Brasil, Turki, dan Jerman.

Per hari, Indonesia memvaksinasi sebanyak 15 ribu suntikan, sekitar 2,5 juta suntikan dalam seminggu atau sekitar 10 juta suntikan per bulan. Dikatakan Budi, kecepatan vaksinasi on track sesuai ketersediaan vaksin.

"Seperti di awal Januari-Februari, Indonesia hanya punya 3 juta vaksin. Sehingga tidak mungkin kita gas sejuta suntikan atau 500 ribu suntikan per hari, seminggu juga habis," kata Budi.

Di bulan Maret April ini, Indonesia memiliki stok rencananya 15 juta vaksin per bulan. Sehingga vaksinasi bisa dilakukan 500 ribu suntikan per hari. Tetapi karena lonjakan kasus di India, Indonesia kehilangan 10 juta dosis yang seharusnya diperoleh dari GAVI. Sehingga tadinya direncanakan Indonesia mendapat 11,7 juta dosis dari mereka, menjadi hanya mendapatkan 1,4 juta dosis.

"Bulan April ini akan sangat sulit karena vaksinnya sedikit. Namun di bulan Mei nanti, produksi Bio Farma bisa meningkatkan stok kembali. Sehingga laju bisa kami tingkatkan," kata Budi.

Prioritas vaksin diberikan berdasarkan risiko. Tenaga kesehatan menjadi utama karena risiko terpapar tinggi. Kemudian utama kedua pada lansia karena memiliki fatality tinggi terhadap kematian akibat Covid-19. Kemungkinan risiko lansia 5-6 kali lipat lebih tinggi. (OL-13)

Baca Juga: Bupati Sri Mulyani: Angka Stunting di Klaten Tinggi



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya