Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Bupati Sri Mulyani: Angka Stunting di Klaten Tinggi

Djoko Sardjono
06/4/2021 13:14
Bupati Sri Mulyani: Angka Stunting di Klaten Tinggi
Ilustrasi stunting(Dok MI)

ANGKA stunting di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, masuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan data 2020, sekitar 10,6% dari 8.407 balita yang menderita stunting. Sementara itu, penyelesaian penurunan stunting tidak dapat dilaksanakan dalam waktu singkat. Apalagi, dengan adanya pembatasan sosial di masa pandemi covid-19.

Hal itu disampaikan Bupati Sri Mulyani pada pembukaan kegiatan Rembuk Stunting Kabupaten Klaten Tahun 2021 di Pendopo Pemkab Klaten, Selasa (6/4). Pencegahan dan penanggulangan stunting adalah komitmen Pemkab Klaten. Hal ini telah tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) No 6 Tahun 2020.

Menurut Sri Mulyani, kegiatan rembuk stunting ini komitmen pemerintah daerah sebagai intervensi percepatan pencegahan dan penurunan stunting secara menyeluruh.

"Penanganan stunting tidak hanya tugas bidang kesehatan saja, tetapi juga menjadi tugas kita semua. Meski penyelesaian stunting membutuhkan waktu," katanya.

Perlu diketahui, bahwa stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 hari pertama  kehidupan (HPK). Kegiatan penanggulangan stunting di Klaten, seperti posyandu, kelas ibu hamil, PAUD, dan pelayanan lain di tingkat desa tersendat di masa pandemi covid-19.

Karena itu,lanjut Sri Mulyani, komitmen bersama perlu dibangkitkan agar penanganan stunting di Klaten dapat dilakukan terus menerus dan berkesinambungan.

"Mari kita manfaatkan rembuk stunting ini dengan sebaik-baiknya. Sehingga, bisa menghasilkan inovasi program dan kegiatan yang terintegrasi dan tepat sasaran," pesannya.

baca juga: Angka Stunting di Kabupaten Kupang Turun 9,2%

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Cahyono Widodo mengatakan, stunting dan kekurangan gizi tidak hanya menyebabkan terhambatnya pertumbuhan fisik, tapi juga mengancam perkembangan kognitif. Kegiatan rembuk stunting tahun ini dilaksanakan secara virtual dan diikuti 349 peserta. Acara pembukaan rembuk stunting dihadiri Ketua DPRD Hamenang dan Forkopimda Klaten. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya