Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
PROGRAM vaksinasi nasional terancam melambat karena adanya embargo vaksin dari sejumlah negara produsen vaksin. Untuk menyiasati hal tersebut, pemerintah akan memberlakukan aturan baru, yakni memperpanjang jeda waktu penyuntikan vaksin pertama dan kedua dari yang tadinya 14 hari menjadi 28 hari.
"Kita akan perpanjang masa suntikan kedua menjadi 28 hari. Karena stok vaksin di bulan Mei akan lebih banyak dibanding April. Ini karena keterbatasan stok. Tapi hasilnya akan lebih bagus, pembentukan imun akan menjadi lebih bagus," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara daring, Sabtu (27/3).
Budi mengungkapkan, hal tersebut akan diberlakukan pada April. Pasalnya, pada bulan tersebut sebanyak 7,8 juta vaksin AstraZeneca yang diimpor dari India atas kerjas ama dengan Gavi harus tertunda karena lonjakan kasus yang terjadi di India.
"Di India, kasus covid-19 naik sehingga mereka tidak mengizinkan vaksin keluar dari negara mereka. Karenanya, mereka tunda pengiriman pada Maret dan April menjadi ke bulan Mei," tutur Budi.
Baca juga : Biar Lambat Vaksin Merah-Putih Tetap Harus Dikembangkan
Sehingga, lanjut Budi, pada April mendatang Indonesia hanya memiliki sebanyak 7,6 juta dosis vaksin. Ia melanjutkan, dengan cakupan vaksinasi nasional yang kini mencapai 500 ribu orang perhari, maka stok tersebut hanya cukup untuk 15 hari.
"Selain memperpanjang masa penyuntikan, kita juga akan mendorong stok pada Maret untuk digunakan di April," ucapnya.
Untuk itu, ia menyatakan, program vaksinasi nasional akan dikebut pada Mei mendatang karena stok vaksin yang datang mencapai lebih dari 21 juta dosis.
"Kita akan terus mikirkan bagiamana mengatasi isu logistik. Jadi, vaksinasi bukannya melambat karena kapasitas penyuntikan. Tapi karena kita atur passingnya sehingga tidak ada hari dimana orang tidak bisa disuntik vaksin. Karena itu akan membuat masyarakat resah," pungkas Budi. (OL-7)
Sebanyak 13 provinsi belum mencapai target cakupan imunisasi bayi lengkap 90% dalam tiga tahun terakhir dan tren anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar meningkat signifikan.
BEBAN penyakit pneumonia di Indonesia masih tergolong tinggi, khususnya pada kelompok usia dewasa dan lansia, serta individu dengan penyakit penyerta.
Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes, mengatakan bahwa kandungan gula garam dan lemak pada (GGL) pada makanan yang dikonsumsi ditengarai menjadi salah satu penyebab obesitas pada anak.
Rasio dokter di Indonesia hanya sekitar 0,60 hingga 0,72 dokter per 1.000 penduduk. Angka itu jauh di bawah standar WHO yaitu 1 dokter per 1.000 penduduk.
Sebanyak 103 lokasi Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi proyek percontohan untuk kehadiran klinik dan apotek desa.
DIREKTUR Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan, Ina Agustina Isturini, mengatakan bahwa Indonesia menempati posisi ketiga dalam penemuan kasus kusta di dunia pada 2023.
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved