Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Rencana Fakultas Kedokteran UIN Sunan Kalijaga, Kemenkes Ingatkan Persiapan Matang

Agus Utantoro
12/7/2025 18:01
Rencana Fakultas Kedokteran UIN Sunan Kalijaga, Kemenkes Ingatkan Persiapan Matang
Direktur Penyediaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) Kemenkes, Anna Kurniati (kiri) di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Sabtu (12/7/2025).(MI/ Agus Utantoro)

UNIVERSITAS Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, terus mematangkan rencana membuka Fakultas Kedokteran. Guna melihat kesiapan tersebut, Kementerian Kesehatan RI mengirim tim untuk melakukan visitasi di perguruan tinggi yang berada di bawah Kementerian Agama ini, Sabtu (12/7/2025).

 

Visitasi dihadiri oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Noorhaidi Hasan beserta jajaran Wakil Rektor, Ketua Senat Universitas Prof. Dr. Kamsi bersama Sekretaris Senat, Dekan Fakultas Kedokteran Prof. Dr. dr. Heru Pradjatmo, Sp.OG (K) Onk, M.Kes, para dekan dan direktur pascasarjana, Ketua Tim Pendirian Fakultas Kedokteran Prof. Dr. Sri Sumarni beserta tim, segenap dosen Fakultas Kedokteran, tenaga kependidikan, beserta pihak terkait.

 

Hadir pula Direktur Penyediaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kemenkes RI Anna Kurniati, SKM, MA, PhD; Ketua Konsil Kesehatan Indonesia drg. Arianti Anaya, MKM; Kepala Dinas Kesehatan DIY drg. Pambajun Setyaningastutie, M.Kes; Kabidokkes Polda DIY AKBP dr. Fajar Amansyah, Sp.PD, FINASIM; serta Direktur Utama RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten Dr. dr. Sholahuddin Rhatomi dan tim. Turut hadir pula perwakilan Universitas Diponegoro (UNDIP) sebagai perguruan tinggi pendamping, yakni Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan dr. Muflihatul Muniroh dan Wakil Dekan Sumber Daya dr. Nuryanto.

 

Rektor Noorhaidi menegaskan bahwa pendirian Fakultas Kedokteran merupakan mimpi lama UIN Sunan Kalijaga. “UIN Sunan Kalijaga sebagai PTKIN -- Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri --  tertua memiliki baseline yang kuat. Pendirian fakultas ini berfokus pada penanganan penyakit degeneratif secara holistik dengan pendekatan promotif dan preventif, serta integrasi ilmu keislaman dan spiritualitas yang menjadi keunggulan kampus ini,” kata Rektor.

 

Menanggapi keinginan UIN Sunan Kalijaga itu Direktur Penyediaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) Kemenkes, Anna Kurniati, menegaskan pendirian Fakultas Kedokteran UIN Sunan Kalijaga bukan sekadar didasari modal nekat. Pendirian FK harus didasari persiapan dan pengukuran diri yang matang. Hal ini dinilainya penting mengingat kebutuhan tenaga medis Indonesia yang mendesak. “Kami sangat berkepentingan memastikan supply dokter Indonesia cukup dan merata di seluruh wilayah," kata Anna Kurniani.

 

Saat ini, berdasarkan rasio penduduk, jumlah dokter di Indonesia masih sangat kurang. Berdasarkan data terbaru, rasio dokter di Indonesia hanya sekitar 0,60 hingga 0,72 dokter per 1.000 penduduk, jauh di bawah standar WHO yaitu 1 dokter per 1.000 penduduk. Karena itu, Indonesia perlu mencetak generasi dokter unggul yang tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga skill praktik dan etika.

 

Anna juga menegaskan bahwa pemerintah saat ini berkomitmen untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan dokter di Indonesia. Presiden Prabowo telah menginstruksikan percepatan penambahan tenaga dokter melalui pendirian fakultas kedokteran. Ia menilai, langkah UIN Sunan Kalijaga untuk mendirikan Fakultas Kedokteran sudah sejalan dengan amanat tersebut.

 

Ia juga mengatakan, untuk menghasilkan lulusan dokter yang kompeten, proses penjaminan mutu harus dilakukan sejak level paling awal, yakni perencanaan dan penyelenggaraan pendidikan pada semester pertama yang dipantau setiap tahapannya. Sehingga visitasi lapangan ini, katanya menjadi penting untuk memetakan kesiapan bukan hanya berdasarkan dokumen, tetapi juga kondisi nyata. Dengan ini, tim merasa percaya diri untuk melaporkan hasil kepada Menteri Kesehatan guna penerbitan rekomendasi pendirian.

 

Dokter Terkonsentrasi di Jawa dan Bali

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Konsil Kesehatan Indonesia, drg. Arianti Anaya, MKM, menekankan pentingnya pendirian Fakultas Kedokteran untuk menambah jumlah dokter di Indonesia, sekaligus mendistribusikannya secara merata. “Permasalahan kita adalah jumlah dokter yang masih terkonsentrasi di Jawa dan Bali. UIN Sunan Kalijaga perlu memikirkan distribusi lulusannya ke wilayah lain,” katanya.

 

Ia menambahkan, kurikulum pendidikan kedokteran harus memenuhi standar kompetensi sehingga lulusannya dapat memperoleh Surat Tanda Registrasi (STR) sebagai syarat utama Surat Izin Praktik (SIP).

 

Konsil, kata dia, akan mengawal pembukaan program studi kedokteran hingga proses pembelajaran berlangsung untuk memastikan mutu dan kompetensi teknis calon dokter.

 

“Pembukaan Fakultas Kedokteran bukan sekadar proses administratif, tetapi komitmen jangka panjang yang berujung pada keselamatan pasien dan mendukung kesehatan nasional. Amanat Presiden jelas, izin pembukaan Fakultas Kedokteran harus dipercepat tanpa mengesampingkan kualitas,” tegasnya.

 

Tim Kemenkes juga melakukan peninjauan langsung terhadap fasilitas dan sarana prasarana Fakultas Kedokteran, laboratorium anatomi dan sarana pendukung lain untuk memastikan kesiapan pendirian Fakultas Kedokteran UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

 

Sebelumnya, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang semula adalah IKIP Negeri Yogyakarta juga telah membuka Fakultas Kedokteran. Sehingga tiga universitas negeri yang ada di DIY memiliki Fakultas Kedokteran, yakni UGM, UNY dan kini UIN Sunan Kalijaga. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya