Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Menkes Akui RI Sempat Tertinggal soal Deteksi Varian baru Covid-19

Ferdian Ananda Majni
15/3/2021 19:24
Menkes Akui RI Sempat Tertinggal soal Deteksi Varian baru Covid-19
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Raker dengan DPR RI(MI/Hafidz Mubarak A)

KEMENTERIAN Kesehatan menegaskan strategi untuk melakukan pelacakan dan pengetesan varian baru Covid-19 terus digalakkan sejak awal tahun ini. Namun, kemampuan Indonesia dalam mendeteksi varian baru virus SARS- Cov-2 masih tertinggal bila dibandingkan negara lain.

"Sebelumnya dalam satu tahun bisa dilakukan 172 testing genome sequencing sehingga varian baru akan sulit teridentifikasi padahal beberapa negara setahun bisa mencapai 10.000 testing," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat bersama di DPR RI Jakarta Senin (15/3).

Budi menjelaskan, upaya percepatan mendeteksi varian baru dilakukan melalui kerja sama dengan Badan Litbang Kesehatan dan 16 laboratorium lainnya di bawah koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek/BRIN).

"Nah kita tingkatkan dengan membentuk jaringan lab bersama Kemenristek/BRIN di 8 Januari dan sesudah itu kita bisa lihat testing-nya jadi meningkat dengan cukup pesat dan sesudah meningkat kita temui adanya varian baru yang sebenarnya sudah masuk di awal tahun," sebutnya.

Dalam upaya itu, Kemenkes dan Kemenristek/BRIN berhasil mendeteksi varian baru asal Inggris B117 di enam daerah di Indonesia. Bahkan dua kasus awal ditemukan dari penularan WNI dari Saudi Arabia dan melalui transmisi lokal.

"Dua yang pertama dari Saudi Arabia untuk varian B117 dari UK dan 6 sampel kemudian juga diketahui 2 diantaranya juga dari Saudi Arabia dan sudah ada juga yang berasal dari transmisi lokal," jelasnya.

Selanjutnya, Kemenkes melakukan tindak lanjut terhadap potensi penyebaran virus B117 sehingga diketahui seluruhnya telah terkonfirmasi negatif. Oleh karena itu, upaya genome sequencing terus digalakkan. 

"Kita sudah nenindaklanjuti untuk tracingnya dan alhamdulillah sampai sekarang semuanya masih negatif dan sekarang kita terus akan memperbanyak dan memperketat genome sequencing ini dengan memanfaatkan seluruh jaringan lab yang ada di bawah kami dan Kemenristek/Brin," papar Budi.

Baca juga : Vaksin Gotong Royong untuk Pekerja Swasta Tidak Dipungut Biaya

Budi menambahkan, upaya lainnya dalam meminimalisasi laju kasus penularan Covid-19 dengan cara mengintensifkan penggunaan rapid antigen sesuai rekomendasi WHO. Kegiatan itu ditargetkan satu per 1.000 penduduk atau setara 40.000 penduduk per hari. Hasilnya diupayakan keluar kurang dari 24 jam. 

"Kita sudah mengeluarkan Permenkes mengenai penggunaan rapid antigen sesuai dengan rekomendasi dari WHO untuk tracing juga ada target yang kita mau kejar 15-30 kontak erat per kasus konfirmasi harus diidentifikasi dalam 72 jam," terangnya. 

Pihaknya juga sudah melakukan kerja sama dengan Babinsa dan Babinkamtibmas sebagai tenaga yang sudah ada di hampir seluruh desa dengan jumlah yang mencukupi sekitar 80 ribuan untuk isolasi dan memastikan adanya sarana-sarana isolasi yang tersentralisasi maupun isolasi mandiri dengan pemda setempat. 

"Kita sadari tracing kita kurang sekali. Rekomendasi WHO dibutuhkan 30 orang per 100.000 atau sekitar 80.000 tracer dibutuhkan sejak kemarin. Kita kerja sama dengan TNI-Polri mendidik tenaga Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Sekarang sedang dijalankan di Puskesmas," lanjutnya.

Budi menegaskan, terdapat sejumlah strategi utama dalam penanganan pandemi berdasarkan, yaitu  penguatan sistem kesehatan publik, termasuk protokol kesehatan dan perubahan perilaku serta sistem data dan informasi. 

Kemudian strategi deteksi, testing, tracing juga isolasi termasuk tracing harian untuk varian baru. Selanjutnya, adalah strategi terapeutik, yaitu mempersiapkan tempat perawatan, tenaga kesehatan, obat dan standar clinical pathway.

"Kemudian strategi yang keempat adalah vaksinasi, nah keempat strategi ini yang kita jalankan sejak Februari kemarin untuk mengatasi pandemi ini dengan tujuan mengurangi laju penularan. Ada beberapa hal yang kita pegang sebagai guidance untuk masing-masing strategi," pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya