Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

SPKLU di Jakarta Jadi Model Ekosistem Kendaraan Listrik Baterai

Faustinus Nua
04/3/2021 14:10
SPKLU di Jakarta Jadi Model Ekosistem Kendaraan Listrik Baterai
Petugas mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), di kawasan Fatmawati, Jakarta.(Antara)

PEMERINTAH Indonesia tengah mempercepat era elektrifikasi kendaraan bermotor untuk dijadikan transportasi jalan guna menekan produksi polusi emisi serta impor bahan bakar minyak (BBM).

Untuk mendukung hal itu, BPPT bersama dengan Pertamina melakukan Komisioning Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Kerjasama Studi Operasional BPPT - PT Pertamina (Persero) yang berlokasi di SPBU Pertamina Lenteng Agung dan SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta.

"SPKLU yang berada di SPBU Lenteng Agung ini merupakan stasiun pengisian daya fast charging guna mendukung pengisian daya yang dilengkapi beberapa tipe gun seperti 43 kW AC type 2, 50 kW DC CCS (Europe Standart) dan 50 kW CHAdeMO (Japanese Standart) yang bisa digunakan pada saat bersamaan," kata Kepala Program CS B2TKE BPPT Mohamad M Sarinanto dalam keterangan resmi, Kamis (4/3).

Dengan begitu, pelanggan tidak perlu menunggu terlalu lama selama masa pengisian. Lokasi SPBU Lenteng Agung dan MT Haryono pun dipilih selain wilayah yang potensial juga dilengkapi dengan restoran dan kedai kopi yang bisa digunakan sebagai tempat tunggu pelanggan.

BPPT, kata dia siap mensuport terkait teknis dan rekemondasi teknis serta bisnis model. SPKLU ini diharapkan bisa menjadi sebuah model dan masukan bagi pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia. Hal itu seperti yang diamanatkan dalam Perpres No 55 Tahun 2019 tentang program percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan.

Selain itu, diharapkan juga dapat bermanfaat bagi Indonesia dalam menghadapi era  mengurangi ketergantungan pada BBM. Bagi Pertamina menurutnya, ini merupakan tantangan baru bagaimana model SPKLU dapat dipadukan dengan energi terbarukan.

"Semoga ini menjadi awal bagus, BPPT siap melakukan pendampingan sesuai dengan perannya. Bagi kami penerapan teknologi harus diimbangi dengan pertimbangan yang cukup baik sehingga berdampak positif bagi Indonesia," tambahnya.

Sementara Vice President RTC Pertamina Ary Kurniawan menyebut hal itu sesuai dengan arahan Presiden untuk bisa memaksimalkan aset-aset yang ada di BUMN guna mengembangkan energi ekosistem di Indonesia.

Lebih lanjut dikatakannya, ini juga sesuai dengan arahan Direktur Pertamina agar Pertamina mulai menjalankan model bisnis terbaru terkait dengan transisi energi di Indonesia supaya Pertamina tetap bisa memberikan sumbangsih energi untuk kebutuhan nasional.

"SPKLU ini bisa menjadi ruang Pertamina dalam mengembangkan bisnis, tentunya kami masih perlu bekerjasama dengan BPPT dalam pengembangannya. Semoga kita bisa mengembangkan SPKLU yang sesuai dengan kebutuhan pengguna," tandasnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menuturkan bahwa saat ini sudah ada 101 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di 73 lokasi yang tersebar di berbagai daerah. SPKLU dapat ditemui di beberapa area, seperti SPBU, SPBG, perkantoran, perhotelan, pusat perbelanjaan, area parkir, maupun rest area di sepanjang jalur tol. (H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya