Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
DI era digital saat ini, para guru dan murid dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi, terutama di masa pandemi saat kegiatan belajar mengajar dilakukan dari rumah. Literasi digital antara tenaga pendidik dan anak didik harus dikembangkan, karena guru kini harus memiliki kemampuan menyajikan materi yang baru secara digital, agar peserta didik tidak cepat bosan.
Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) Ahli Muda Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nur Fitriana menjelaskan, ada beberapa layanan penunjang literasi dan pembelajaran digital yang dimiliki dan diawasi oleh Kemendikbud seperti portal Rumah Belajar, Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia atau AKSI Sekolah, Setara Daring, SIPLah (Sistem Informasi Pengadaan Sekolah), dan TV Edukasi.
Menurutnya, guru dan orang tua murid harus punya referensi konten-konten yang tepat untuk putra-putri dan siswa-siswinya, tanpa ada iklan-iklan yang tidak pantas untuk diakses oleh anak-anak. Menurutnya, literasi digital yang baik bukan berarti semua diserahkan kepada anak.
“Menjadi independent learner atau pembelajar mandiri itu penting, tetapi tidak serta merta kita biarkan begitu saja, tetap kita melakukan komunikasi, interaksi, attachment antara orang tua dan murid, itulah yang kita optimalkan. Jadi referensi-referensi inilah yang Kominfo dan Kemendikbud terus berupaya untuk memberikan layanan-layanan terbaik, khususnya di dunia pendidikan,” ujarnya dalam webinar Literasi Digital Bagi Tenaga Pendidik dan Anak Didik di Era Digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Kemendikbud dan Siberkreasi.
Praktisi Literasi Digital Eko Indrajit mengatakan, hampir semua materi pembelajaran sudah bisa ditemukan di internet, bahkan kampus-kampus dan sekolah-sekolah terkemuka dunia membuka semua materi ajarnya di internet. Oleh karena itu menurutnya, kita harus berpindah dari content-based education menuju outcome-based education.
“Jadi kalau kita masih mengajar dengan cara memberikan materi yang sudah ada di internet, maka kita membuang waktu untuk abad saat ini,” jelasnya.
Baca juga : 25.539 Mahasiswa Daftar Program Kampus Mengajar Kemendikbud
Untuk menjawab permasalahan tersebut, Ia mengeluarkan sebuah istilah yang disebut dengan Cyber Pedagogy, yaitu bagaimana mengajar, sharing, dan membentuk pribadi dengan cara memanfaatkan teknologi digital, internet dan siber.
“Dan untuk membuat ini berhasil, semua pihak harus memiliki digital literacy, baik guru, siswa, orang tua, maupun pihak-pihak masyarakat yang ada di sekitarnya,” ujar Eko.
Dosen dan Relawan TIK, Mihram Rahman mengatakan, kreativitas adalah salah satu hal yang penting untuk memunculkan kemenarikan pada saat tenaga pendidik menyampaikan materi. Ia mencontohkan dengan mencoba mengganti posisi handphone menjadi landscape, atau mencari lokasi yang bagus ketika melakukan face to face online learning.
“Karena dengan menciptakan kemenarikan bisa mendapatkan hasil belajar yang maksimal,” ujarnya.
Kreator Konten, Wahyu Aditya menjelaskan, dalam hal pembuatan sebuah konten dibutuhkan pengetahuan tentang storytelling dan desain. Menurutnya, storytelling sangat efektif dalam menyampaikan pesan-pesan yang akan diceritakan, sedangkan desain dapat menciptakan perilaku seperti kecanduan, kegembiraan, dan keterlibatan.
“Kita harus belajar bagaimana memiliki kemampuan untuk meminjam lensa seorang desainer, karena itu adalah kunci pendidikan literasi digital di zaman sekarang ini,” ucapnya. (RO/OL-7)
PERUBAHAN status Universitas Terbuka (UT) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) tidak serta-merta membuat perguruan tinggi tersebut meningkatkan biaya pendidikan.
Dalam jangka pendek, Dekan FEB UP yang baru, Dr Harnovinsah, akan menjalankan program fast track yakni mahasiswa dalam kuliah selama lima tahun mendapatkan dua ijazah S1 dan S2.
GAWAI dan peranti digital semakin masif digunakan anak dan remaja Indonesia untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh
Unpad EdEx juga telah meresmikan kerja sama perdana dengan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney yang merupakan BUMN Holding Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia.
Masih buruknya kualitas udara di Palembang membuat Pemkot masih menerapkan sekolah daring.
UIPM yang berpusat di Singapura itu memiliki perwakilan di delapan negara yaitu Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina, India, Afrika, dan Amerika Serikat.
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Globalisasi tak terhindarkan, tapi dampak negatifnya bisa dicegah! Pelajari cara cerdas menghadapinya, lindungi budaya lokal, dan raih manfaatnya. Klik sekarang!
LITERASI digital menjadi aspek krusial dalam menghadapi era teknologi informasi yang terus berkembang.
Pemerintah perlu menentukan metode dan sasaran seperti apa yang ingin diambil dalam kebijakan terkait akses konten digital, terutama bagi anak-anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved