Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
PROGRAM Kampus Mengajar yang digawangi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan disambut antusias ribuan peserta dari kalangan mahasiswa.
Pada penutupan pendaftaran, Minggu (21/2), tercatat sebanyak 25.539 mahasiswa telah mendaftar. Sekretaris Ditjen Dikti Kemendikbud, Paristiyanti Nurwardani mengatakan, proses penyaringan para pendaftar untuk memilih 15.000 mahasiswa yang akan bertugas membimbing 22 ribu sekolah dasar (SD) di seluruh Indonesia, yang masih terakreditasi C maupun belum terakreditasi akan segera digelar.
Para peserta terpilih nantinya juga akan ditempatkan di wilayah Terluar , Terdepan dan Tertinggal (3T).
"Program Kampus Mengajar ini bertujuan membantu guru SD, juga para mahasiswa kita diharapkan menjadi inspirasi bagi anak anak pelajar SD," kata Paristiyanti.
Selain memberi inspirasi, para mahasiswa diharapkan pula menjadi mata air bagi siswa Indonesia. Paristiyanti menjelaskan, implementasi program ini para mahasiswa akan berkunjung ke sekolah-sekolah yang dipilih dalam memberi bimbingan secara langsung atau luring pada Juni mendatang.
Dijadwalkan, pada, April para guru dan tenaga kependidikan PAUD dan sekolah menengah telah masuk prioritas.mendapat vaksin, sehingga pada Juni diharapkan sebagian besar sudah divaksin.
Baca juga : UIN Jakarta Memanas, Pemecatan Wakil Rektor Dinilai Otoriter
Kendati pendaftaran Kampus Mengajar sudah ditutup, namun khusus Provinsi Papua, Maluku, dan daerah 3T, pendaftaran diperpanjang hingga Jumat (26/2). Sehingga, mahasiswa yang berlokasi di Papua, Maluku, dan daerah 3T masih memiliki kesempatan mendaftar Kampus Mengajar. Dengan syarat terdata di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti), memiliki IPK 3.0, minimal semester lima,
selain iu, Peserta bukan bagian dari program Kampus Perintis, serta memiliki pengalaman mengajar dan berorganisasi. Dalam Kampus Mengajar para mahasiswa akan mendapatkan uang bulanan, juga otomatis terhitung.mendapat 12 SKS (satuan kredit semester) dengan jangka waktu program selama tiga bulan.
Sebelumnya, Ditjen Dikti Kemendikbud telah menggelar sosialisasi program Kampus Mengajar yang diluncurkan 9 Februari lalu
Kampus Mengajar merupakan bagian dari Kampus Merdeka yang mengajak seluruh dosen dan mahasiswa di perguruan tinggi di Indonesia dapat mengambil peran menjawab permasalahan pendidikan yang terdampak pandemi Covid-19 terutama di sekolah dasar terakreditasi C di wilayah 3T.
Sejak Program Kampus Mengajar diluncurkan, beberapa kampus dan mahasiswa juga telah mendaftarkan diri dengan antusisa.menyukseskan program tersebut. (OL-7)
Buku panduan ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman, keterlibatan dan efektivitas belajar mahasiswa logistik melalui pendekatan gamifikasi yang menyenangkan namun tetap aplikatif.
Melalui komunitas kreatif yang akan disinergikan dalam bentuk program podcast, produksi konten media sosial, hingga creative lab, Ignite akan menjadi platformnya.
DIREKTUR Imparsial Ardi Manto merespons pernyataan Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas yang menyebut mahasiswa tidak memiliki kedudukan hukum dalam menggugat UU TNI,
Setiap warga memiliki hak konstitusional untuk menggugat produk UU jika memenuhi syarat.
Pancaverse Xperience yang mengusung tema Take UPart for Earth, mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kepekaan pada lingkungan melalui seni, kreativitas, dan aksi nyata.
Festival ini menjadi ajang bagi mahasiswa untuk menunjukkan kompetensi dalam menciptakan produk inovatif berbasis serat pangan dari bahan-bahan lokal Indonesia.
Langkah pemerintahan Trump bukan hanya mengancam masa depan mahasiswa, juga merendahkan kontribusi intelektual.
Saat ini, dari total mahasiswa yang terdaftar di Harvard, hampir 27% atau sekitar 6.800 orang merupakan mahasiswa internasional.
KAMPUS berperan penting dalam mencetak lulusan yang berdaya saing. Karena itu, kemampuan berwirausaha dan profesionalisme harus ditanamkan pada mahasiswa sejak awal jenjang kuliah.
Kampus tentu tidak boleh abai terhadap tantangan besar yang dihadapi dunia pendidikan tinggi Indonesia saat ini.
Pembangunan ini pula sejalan dengan pertumbuhan ekonomi lokal yang berkembang sejalan hadirnya kampus. Termasuk pengelolaan pendidikan terpadu yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan di kampusnya bertujuan menunjang kualitas pembelajaran bagi para mahasiswa dan dosen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved