Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini potensi gelombang tinggi untuk dua hari ke depan (19-20 Februari 2021) yang akan terjadi di sejumlah wilayah perairan Indonesia. BMKG minta masyarakat terutama yang tinggal di wilayah pesisir untuk mewaspadai adanya gelombang tinggi hingga lebih dari 6 meter di perairan Indonesia.
Dijelaskan, terdapat sistem tekanan rendah 1002 hPa di Samudra Pasifik timur Filipina yang berpengaruh pada ketinggian gelombang di perairan Kepulauan Sangihe - Kep. Talaud, perairan utara Halmahera dan Samudera Pasifik utara Halmahera.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat - utara dengan kecepatan berkisar 5 - 30 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya - barat laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Talaud, Samudra Pasifik utara Halmahera. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," kata Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana dalam keterangan resmi, Jumat (19/2).
Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti perairan barat Aceh-Pulau Simeulue, Laut Sawu dan Selat Ombai, perairan utara Sulawesi Utara, Laut Seram, perairan selatan Pulau Buru-Pulau Seram, perairan selatan Kaimana-Amamapre-Agats, serta Teluk Cendrawasih dan perairan Jayapura - Sarmi
Kemudian gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di beberapa perairan Indonesia di antaranya adalah Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan barat Kepulauan Nias-Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Samudra Hindia barat Sumatra, perairan selatan Jawa hingga Pulau Sawu.
Berikutnya, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan jawa hingga Pulau Sawu, Perairan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, Laut Natuna, Laut Jawa, Laut Banda bagian selatan, Perairan Kepulauan Babar-Kepulauan Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Aru, Laut Arafuru, Laut Sulawesi bagian timur.
Selanjutnya perairan Bitung- Kepulauan Sitaro, Laut Maluku bagian selatan, perairan Timur Kepulauan Halmahera, perairan utara Papua Barat-Biak, dan Samudra Pasifik utara Papua. Potensi gelombang sangat tinggi dengan kisaran 4 hingga 6 meter diperkirakan akan terjadi di Laut Natuna Utara, perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Kep. Halmahera, Samudra Pasifik utara Papua Barat, dan Laut Halmahera.
Dan yang terakhir, potensi gelombang ekstrem dengan kisaran 6 meter diperkirakan akan terjadi di Samudra Pasifik utara Halmahera. BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), Kapal Tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m). (H-1)
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah penyebaran informasi kebencanaan melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk operator seluler dan televisi.
Selain gempa dan tsunami, layanan distribusi informasi peringatan dini berbasis televisi digital tersebut juga memungkinkan untuk bencana, seperti kebakaran hutan, aktivitas vulkanik.
ADANYA potensi gempa dan tsunami megathrust membuat Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diminta agar merawat sistem peringatan dini di daerah.
Power supply menjadi hal yang paling mendasar dan esensial yang harus diperkuat pemerintah untuk membuat sistem SNPDK dapat berjalan efektif.
Kepala Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Adrin Tohari mengatakan pemerintah perlu meningkatkan infrastruktur berupa power supply guna memaksimalkan pemberian informasi kebencanaan.
Pengetahuan masyarakat dalam menghadapi bencana perlu ditingkatkan
HUJAN ringan diperkirakan akan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia pada hari ini, Sabtu, 21 Juni 2025. Hal itu diungkapkan oleh prakirawan cuaca BMKG.
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Memasuki siang hari, cuaca sebagian Jakarta akan turun hujan ringan kecuali Jakarta Selatan dan Kepulauan Seribu, yang akan cerah berawan dan Jakarta Selatan yang akan berawan.
Sebelumnya, BMKG telah memberikan peringatan dini potensi banjir rob di wilayah pesisir utara Jawa Barat, salah satunya di pantai Karangsong.
Potensi hujan ringan hingga sedang diperkirakan terjadi di sebagian wilayah Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Kota Tangerang.
Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di berbagai wilayah Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved