Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Bio Farma Sudah Produksi 4 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Faustinus Nua
23/1/2021 13:07
Bio Farma Sudah Produksi 4 Juta Dosis Vaksin Covid-19
Menteri BUMN Erick Thohir menunjukkan contoh kemasan botol vaksin covid-19 yang diproduksi oleh Bio Farma, Bandung, Kamis (7/1/2021).( ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

SETELAH menerima 15 juta dosis bulk vaksin Covid-19 dari Sinovac, pada 12 Januari 2021 yang lalu, Bio Farma meneruskan proses produksi dari bahan baku tersebut menjadi final product. Hingga Bio Farma sudah memproduksi sebanyak 4 juta dosis vaksin.

"Sampai dengan hari ini sudah 4 juta dosis yang sudah selesai diproduksi. Status produk-produk tersebut, saat ini sedang dalam tahap proses quality control, yang akan dikirimkan ke Badan POM untuk mendapatkan lot release agar dapat didistribusikan, dan diperkirakan sampai dengan bulan Februari 2021 mendatang, akan siap sebanyak 4 juta dosis vaksin," ujar Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir dalam keterangan resmi, Sabtu (23/1).

Dihelaskannya, terkait bahan baku Bio Farma akan menerima sebanyak 140 juta dosis secara bertahap. Tahap pertama pengiriman bahan baku yang sudah diterima sebanyak 15 juta dosis. Setelah diproduksi dan mendapat lot release dari Badan POM maka vaksin tersebut akan didistribusikan.

"Untuk pendistribusian vaksin sendiri, grup kami Bio Farma, bersama anggota PT Kimia Farma, (Tbk) dan PT Indofarma (Tbk), sudah memiliki 48 cabang atau warehouse yang ada di seluruh Indonesia," imbuhnya.

Untuk mengoptimalkan proses tersebut, dari sisi teknologi, Bio Farma sudah menyiapkan digital solution yang bersifat end-to-end mulai dari pabrik produksi, proses distribusi dan sampai di tujuan akhir (fasilitas kesehatan). Dan proses pendistribusian tersebut dapat dimonitor secara real time di Command Center Holding BUMN Farmasi.

Proses produksi bahan baku tersebut, akan melengkapi pasokan vaksin Covid-19. Sebanyak tiga juta dosis vaksin Covid-19 dalam bentuk barang jadi, sudah diterima pada Desember 2020 yang lalu. Dari jumlah tersebut, 1,2 juta dosis di antaranya, sudah terdistribusi ke 34 provinsi, dan sisanya yang 1,8 juta dosis sudah mulai dilakukan distribusi tahap 2 pada minggu ini ke-34 Provinsi.

"Kolaborasi antara Bio Farma dengan Sinovac, melalui dua mekanisme, yaitu impor dalam bentuk barang jadi atau finished product single dose yang diperuntukan front liner di Indonesia, dan impor dalam bentuk bulk atau konsentrat vaksin. Dari bulk ini, akan diproses lebih lanjut di Bio Farma di fasilitas fill and finish yang ada di Bio Farma," tambahnya.

Lebih jauh, Indonesia sendiri membutuhkan vaksin Covid-19 untuk 181,5 juta penduduknya, atau setara dengan 426 juta dosis. Untuk mengantisipasi kelangkaan pasokan vaksin Covid-19 dari produsen Covid-19, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Permenkes Nomor HK.01.07/MENKES/12758/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Dari Permenkes tersebut, supply vaksin akan didapat dari hasil produksi PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc. and BioNTech dan Sinovac Life Sciences Co., Ltd dan Novovax. Tentunya keseluruhan vaksin Covid-19 tersebut, harus melaporkan hasil Uji Klinis 1 sampai dengan 3, dan mendapatkan EUA dari Badan POM.

Bio Farma pun sudah melaksanakan amandemen supply agreement yang ditandatangani oleh Honesti Basyir pada 30 Desember 2021, dengan perusahaan farmasi asal Kanada, AstraZeneca, dan Novovax, masing-masing sebanyak 50 juta dosis. Untuk AstraZeneca, diperkirakan akan mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) pada dari Badan POM pada April 2021.

baca juga: KPU Setuju Sidalih Digunakan Sebagai Basis Data Vaksinasi Warga

Sedangkan untuk Novovax akan mulai dipasok pada Q2 2021 melalui anggota Holding BUMN Farmasi, Indofarma, diperkirakan akan mendapatkan EUA dari Badan POM pada Mei 2021. Sehingga total yang sudah diamankan dari kedua perusahaan tersebut untuk Indonesia sebanyak 100 juta dosis. Selain dengan dua perusahaan tersebut, Bio Farma juga akan direncanakan menandatangani supply agreement dengan Pfizer Biontech.(OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya