Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KARENA pandemi covid-19, sampah medis menumpuk di bantaran sungai dan jika dibiarkan hal itu bisa mencemari lingkungan. Temuan itu didapat dari hasil riset gabungan tim peneliti IPB University dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Penelitian dilakukan dengan mengamati kondisi sampah di beberapa titik aliran sungai yang mengalir ke Teluk Jakarta selama pandemi selama Maret-April 2020. Hasil penelitian tersebut sudah dipublikasikan di International Journal of Chemospher-Elsevier.
Dalam hipotesisnya, guru besar IPB University dari Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Prof Etty Riani mengatakan selama pandemi, sampah medis di lingkungan meningkat, terutama di bantaran sungai akibat tingginya penggunaan alat pelindung diri seperti masker dan pelindung wajah.
"Sebelum pandemi, terlihat banyak sampah di sungai yang cukup tinggi dan dominan dari bahan plastik. Komposisi yang sama juga ditemukan pada saat pandemi. Namun, ada jenis sampah baru di sungai itu yang akan dialirkan ke Teluk Jakarta yaitu limbah medis. Diperkirakan akan terjadi peningkatan atau "kebocoran" jumlah limbah medis yang sebelumnya tidak ditemukan, hingga mencapai 15-16%," ujarnya dikutip dari laman IPB University.
Menurut dia, kebocoran limbah medis terjadi akibat tingginya konsumsi alat pelindung diri sekali pakai di masyarakat seperti masker dan pelindung wajah. Di sisi lain, meski ada beberapa regulasi dalam penanganan limbah medis ini, sayangnya masih ada sebagian masyarakat yang melakukan pelanggaran dengan membuang alat pelindung diri secara sembarangan ke lingkungan hingga akhirnya masuk ke air atau sungai.
Dijelaskannya, penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga April 2020 di dua muara sungai yang mengalir ke Teluk Jakarta, yaitu Sungai Clincing dan Sungai Marunda. Tim mengumpulkan sampah dengan menggunakan jaring sepanjang 75 meter kemudian dilanjutkan dengan seleksi dalam pengelompokan jenis sampah.
Berdasarkan temuan penelitian, bobot sampah meningkat secara eksponensial. Dari segi kelimpahannya, jumlah sampah juga semakin meningkat karena adanya jenis sampah baru, yaitu sampah medis. Sampah tersebut didominasi oleh sampah plastik dan styrofoam.
"Dominasi sampah plastik adalah 46% kelimpahan atau jumlahnya setara dengan 57% dari berat sampahnya," tuturnya.
Etty menambahkan, dampak awal masuknya limbah medis ke sungai akan meningkatkan beban pencemaran dari sisi limbah. Namun tidak menutup kemungkinan limbah pembawa mikroorganisme patogen, yaitu pelepasan senyawa aditif dan menjadi wadah bagi "menempelkan" bahan berbahaya dan beracun yang sudah ada di ekosistem perairan.
"Di sisi lain, mikroplastik dari limbah medis yang dihasilkan dari limbah medis tersebut diperkirakan akan semakin banyak yang masuk ke lingkungan," pungkasnya.(van)
Aksi Kolaboratif ini diisi berbagai rangkaian acara, mulai bersih-bersih pantai, penanaman cemara laut, talkshow lingkungan, serta edukasi untuk masyarakat dan pelajar.
Diskusi bersama diskusi bersama Gubernur dan DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur digelar untuk menyusun perda terkait kelestarian lingkungan.
Di titik pemberangkatan, peserta melakukan penanaman pohon sebagai simbol komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
Roda perekonomian harus terus berputar dengan tidak mengabaikan ekosistem lingkungan.
Para anggota menanam 50 bibit pohon Flamboyan di kawasan BSD City East Vara, sebagai bentuk dukungan terhadap upaya netralitas karbon.
Kesadaran akan kelestarian lingkungan menjadi pemicu utama untuk gen z dan milenial memilih kendaraan rendah emisi.
Enviu Zero Waste telah membangun sekitar 9 solusi dan startup, termasuk Alner, yang menyediakan sistem guna ulang untuk kebutuhan sehari-hari seperti sabun, sampo, dan detergen.
Masyarakat di sekitar wilayah jaringan diajak aktif peduli lingkungan melalui program tukar sampah dengan internet.
Pengoperasian excavator amphibi ini menjadi bagian dari strategi panjang penanganan revitalisasi sungai di Kota Banjarmasin.
Disampaikan Wako Hendri, Gemilang Sehati ini dibagi dalam beberapa tahap. Tahap I sudah terlaksana di sekolah-sekolah di Padang Panjang.
KLH juga mendorong perusahaan untuk bertanggung jawab melalui skema Extended Producer Responsibility (EPR), sebagai produsen wajib mengelola sisa kemasan produk mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved