Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KARENA pandemi covid-19, sampah medis menumpuk di bantaran sungai dan jika dibiarkan hal itu bisa mencemari lingkungan. Temuan itu didapat dari hasil riset gabungan tim peneliti IPB University dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Penelitian dilakukan dengan mengamati kondisi sampah di beberapa titik aliran sungai yang mengalir ke Teluk Jakarta selama pandemi selama Maret-April 2020. Hasil penelitian tersebut sudah dipublikasikan di International Journal of Chemospher-Elsevier.
Dalam hipotesisnya, guru besar IPB University dari Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Prof Etty Riani mengatakan selama pandemi, sampah medis di lingkungan meningkat, terutama di bantaran sungai akibat tingginya penggunaan alat pelindung diri seperti masker dan pelindung wajah.
"Sebelum pandemi, terlihat banyak sampah di sungai yang cukup tinggi dan dominan dari bahan plastik. Komposisi yang sama juga ditemukan pada saat pandemi. Namun, ada jenis sampah baru di sungai itu yang akan dialirkan ke Teluk Jakarta yaitu limbah medis. Diperkirakan akan terjadi peningkatan atau "kebocoran" jumlah limbah medis yang sebelumnya tidak ditemukan, hingga mencapai 15-16%," ujarnya dikutip dari laman IPB University.
Menurut dia, kebocoran limbah medis terjadi akibat tingginya konsumsi alat pelindung diri sekali pakai di masyarakat seperti masker dan pelindung wajah. Di sisi lain, meski ada beberapa regulasi dalam penanganan limbah medis ini, sayangnya masih ada sebagian masyarakat yang melakukan pelanggaran dengan membuang alat pelindung diri secara sembarangan ke lingkungan hingga akhirnya masuk ke air atau sungai.
Dijelaskannya, penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga April 2020 di dua muara sungai yang mengalir ke Teluk Jakarta, yaitu Sungai Clincing dan Sungai Marunda. Tim mengumpulkan sampah dengan menggunakan jaring sepanjang 75 meter kemudian dilanjutkan dengan seleksi dalam pengelompokan jenis sampah.
Berdasarkan temuan penelitian, bobot sampah meningkat secara eksponensial. Dari segi kelimpahannya, jumlah sampah juga semakin meningkat karena adanya jenis sampah baru, yaitu sampah medis. Sampah tersebut didominasi oleh sampah plastik dan styrofoam.
"Dominasi sampah plastik adalah 46% kelimpahan atau jumlahnya setara dengan 57% dari berat sampahnya," tuturnya.
Etty menambahkan, dampak awal masuknya limbah medis ke sungai akan meningkatkan beban pencemaran dari sisi limbah. Namun tidak menutup kemungkinan limbah pembawa mikroorganisme patogen, yaitu pelepasan senyawa aditif dan menjadi wadah bagi "menempelkan" bahan berbahaya dan beracun yang sudah ada di ekosistem perairan.
"Di sisi lain, mikroplastik dari limbah medis yang dihasilkan dari limbah medis tersebut diperkirakan akan semakin banyak yang masuk ke lingkungan," pungkasnya.(van)
Regulasi ini bertujuan untuk mengintegrasikan konsep lingkungan hidup dalam setiap tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan pembangunan nasional.
TUMBUHAN air eceng gondok memang seringkali dianggap hama. Anggapan itu tidak sepnuhnya salah, namun bagaimana mengubah enceng gondok bisa menjadi sumber penghasilan dan solusi lingkungan?
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta rakyat Indonesia untuk mengisi momen kemerdekaan HUT ke-80 RI dengan kegiatan positif. Lebih dari sekadar upacara,
DESA Panji Anom, Kabupaten Buleleng (Bali Utara), dan Desa Abiansemal, Kabupaten Badung (Bali Selatan) bersama SW Indonesia menjawab dua tantangan besar di masyarakat.
Tim mahasiswa Sampoerna University mempresentasikan Green Asphalt, sebuah inovasi dari Plastic Waste for Sustainable Pavement Centre (PWSPC) Sampoerna University.
SBY mengimbau kepada semua elemen bangsa untuk tidak diam dalam menyikapi permasalahan lingkungan.
Kesepakatan skema pengelolaan sampah ini dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang pengelolaan sampah dari kedua daerah.
TPA Sarimukti belum sepenuhnya konsep sanitary landfill itu diterapkan karena anggaran pengadaan tanahnya sebelumnya digunakan untuk pemadatan di zona 2 dan 3.
Pantai Ungkea, yang merupakan salah satu kawasan wisata dan habitat alami di Morowali Utara, menjadi fokus utama pembersihan dari sampah plastik dan berbagai jenis sampah lainnya.
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
LEMBAGA Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) menilai Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan bisa menjadi sebagai standar nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved