Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Masyarakat Perlu Waspada Penularan Covid-19 Klaster Keluarga

Widhoroso
28/12/2020 02:10
Masyarakat Perlu Waspada Penularan Covid-19 Klaster Keluarga
Ilustrasi(DOK MI)

DOKTER spesialis paru dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dr dr Anna Rozaliyani M.Biomed Sp.P mengingatkan masyarakat perlu mewaspadai penularan Covid-19 yang terjadi pada klaster keluarga.

Menurut Anna, dalam Program Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia tentang kesehatan lansia yang dilakukan secara daring, Minggu (27/12), masyarakat menganggap lingkup keluarga adalah yang paling aman dari penularan Covid-19. Padahal, menurutnya, lingkungan keluarga juga masih memiliki risiko penularan COVID-19 apabila ada anggota keluarga yang masih bekerja atau berkegiatan di luar rumah dan tidak menerapkan protokol kesehatan dengan benar ketika di luar ataupun saat kembali ke rumah.

"Klaster keluarga kemudian muncul pada bulan September. Ketika orang menganggap keluarga adalah tempat yang paling aman, tapi tetap tidak steril dari kemungkinan virus masuk ke rumah karena masih ada anggota keluarga yang tertular kemudian kembali ke rumah," katanya.

Dia mengingatkan setiap anggota keluarga yang berkegiatan di luar rumah untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dengan benar agar tidak pulang dengan membawa virus. Terlebih lagi ada kemungkinan anggota keluarga yang terkonfirmasi positif COVID-19, namun tidak menimbulkan gejala, sehingga merasa sehat-sehat saja, namun masih dapat menularkan anggota keluarga lain di rumah.

"Sebaiknya setelah berkegiatan di luar rumah, sampai rumah tidak melakukan apa-apa dulu langsung mandi, membersihkan diri," kata Anna yang juga bertugas sebagai dokter yang menangani pasien Covid-19 di RS Darurat Wisma Atlet.

Dia menyebut kemungkinan anggota keluarga bisa menjadi super spreader yaitu pembawa virus dan bisa menularkan ke banyak anggota keluarga lainnya tanpa dia tahu dirinya sedang terinfeksi virus Covid-19. Anna mengingatkan bahwa anak-anak bisa saja menjadi super spreader tersebut.
 
Anna meminta masyarakat, khususnya kelompok yang berisiko tinggi ketika tertular, untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin.

"Kasus berat dan kematian meningkat pada orang dengan penyakit penyerta, seperti penyakit jantung, diabetes melitus, penyakit paru kronis, hipertensi, kanker, dan usia di atas 60 tahun dan satu lagi kondisi yang memperburuk, yaitu obesitas atau kegemukan," kata dia. (Ant/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya