Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH tengah menggodok harga vaksin yang bisa dijangkau masyarakat. Banyak kalangan mendesak agar vaksin gratis 70% dan mandiri 30%. Akan tetapi, pemerintah sedang mempertimbangkan skema pembiayaan vaksin covid-19 menjadi 50% ditanggung pemerintah.
“Tetapi, belum final. Masih terus dievaluasi. Tadi juga su dah ada rapat lagi yang dipim pin Bapak Presiden dan Pak Wapres,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir, dalam keterangan pers di kantor Kementerian Sosial, Jakarta, kemarin.
Menurutnya, pemerintah masih mengkaji alokasi besaran biaya vaksin yang akan ditanggung dan memetakan siapa saja yang nanti membeli vaksin korona mandiri atau ditanggung pemerintah sepenuhnya.
“Skema pembayaran mandiri itu berarti masyarakat hanya membayar 50% dari biaya vaksinasi. adapun 50% sisanya ditanggung pemerintah. Sementara itu, kelompok prioritas sepenuhnya ditanggung pemerintah,” tambah Muhadjir.
Hingga kini, lanjutnya, diperkirakan ada 182 juta vaksin dari jumlah semula 107 juta vaksin yang akan diberikan pada masyarakat untuk menangani pandemi covid-19 di Tanah Air.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adi sasmito, mengatakan, skema vaksin mandiri memang menjadi polemik di tengah masyarakat, lantaran adanya informasi harga vaksin yang cu kup mahal. Selain itu, masih ada kelompok masyarakat yang khawatir dengan keamanan vaksin.
Spekulasi Jual beli vaksin
Secara terpisah, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah tidak memberi ruang bagi spekulasi jual-beli vaksin covid-19 jalur mandiri.
“Agar masyarakat tidak terkecoh dan dirugikan, Satgas Covid-19 dan PT Bio Farma harus meningkatkan intensitas sosialisasi informasi tentang rencana ketersediaan vaksin, jadwal vaksinasi, harga, dan tata cara pembelian vaksin jalur mandiri,” jelasnya.
Hal senada disampaikan anggota Komisi VI DPR RI Mahfudz Abdurrahman. Ia menyatakan pemerintah perlu memastikan harga vaksin tidak diserahkan kepada mekanisme pasar untuk mencegah terjadinya praktik pemburu rente dalam penyediaan vaksin.
Sementara itu, Ketua Komisi I Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Anna Maria Tri Anggraini berharap pemerintah menetapkan harga vaksin mandiri seharga Rp100 ribu sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Di sisi lain, Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng M Faqih, me nyampaikan para dokter anggota IDI bersedia dan siap menjadi bagian target pertama vaksinasi covid-19 yang akan dicanangkan pemerintah.
Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Bambang Brodjonegoro mengungkapkan kesiapan vaksin Merah-Putih untuk memulai vaksinasi pada akhir 2021 tergan tung pada kelancaran proses uji klinis di samping dukungan Biofarma dan BPOM. Pasalnya, proses pengembangan vaksin harus melalui tahapan-tahapan dan melibatkan pihak lain.
“Sejauh ini, progres pengembangan vaksin buatan dalam negeri itu masih on the track. Kemenristek pun tetap fokus mengawal proses penelitian agar target awal bisa tercapai. Target awal penyerahan bibit vaksin ke Biofarma, pada triwulan I 2021,” imbuhnya. (Van/Bay/Ant/ X-7)
Sebab, sebelumnya, Bambang telah memiliki pengalaman sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Pembentukan BRIN sendiri merupakan amanat dari Undang-Undang No. 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas Iptek).
Terkait posisi LIPI, BPPT atau Litbang dalam BRIN, Menristek belum mau menjelaskan secara detail
Para inovator muda, periset dan peneliti yang berhasil menciptakan hal-hal baru untuk menjawab masalah-masalah di masyarakat, bisa disebut pahlawan masa kini.
IPB University juga jangan sampai melupakan tugas penting lainnya yakni mengubah cara pikir dan pandangan tentang petani.
UNIVERSITAS Andalas (Unand) Padang, Sumatra Barat, melesat ke posisi empat mengalahkan Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk penilaian kinerja penelitian
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved