Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENGGUNAAN mikroalga sebagai Immunostimulan disebut sebagai salah satu metode efektif untuk mengatasi virus pada ikan dan udang. Selain murah dan aplikatif, mikroalga juga memiliki manfaat luas dalam perikanan.
Hal itu diutarakan oleh dosen Budidaya Perikanan Universitas Ibrahimy yang juga merupakan peneliti bidang mikroalga, Dr Ach Khumaidi dalam kuliah virtual dengan Prodi Akuakultur PSDKU Universitas Airlangga (UNAIR), beberapa waktu lalu.
"Peningkatan prevalensi penyakit akibat virus pada ikan dan udang adalah salah satu dampak adanya intensifikasi sektor akuakultur yang meningkatkan produksi limbah ke lingkungan," katanya seperti dilansir dari laman Unair.
Mikroalga merupakan mikroorganisme fotosintetik yang memanfaatkan karbondioksida dan sinar matahari untuk membentuk biomassa dan menghasilkan sekitar 50% oksigen di atmosfer.
Ada empat jenis mikroalga, yaitu Bacillariophyceae(diatom), Chlorophyceae (ganggang hijau), Chrysophyceae, (ganggang emas) dan Cyanophyceae (ganggang biru).
Dari riset-risetnya, Ach Khumaidi menyampaikan, pemanfaatan mikroalga efektif untuk mengatasi penyakit viral yang memiliki penyebaran cepat dan tingkat mortalitas tinggi. Sebab, mikroalga memiliki berbagai kandungan bahan aktif yang dapat berfungsi sebagai antivirus, antibakteri dan immunostimulan.
“Karena mahalnya vaksinasi serta obat antivirus, menjadikan mikroalga yang memiliki fragmen pigmen seperti astaxanthin, Fucoxanthin, ?-Karoten, Phycocyanin dan asam lemak omega seperti ALA, DHA dan EPA yang dapat berfungsi sebagai antivirus dan immunostimulan, potensial untuk dimanfaatkan,” jelas Khumaidi.
Dalam penelitian yang pernah dilakukanya, fragmen pigmen dari mikroalga spesies Nannochlropsis oculata dapat meningkatkan Survival rate (SR)dari ikan kerapu yang terserang Viral Necrosis Virus (VNN) karena memicu produksi ?-actin pada ikan.
“Fragmen Pigmen dari spesies tersebut dapat merangsang produksi ?-actin yang berfungsi sebagai penjaga struktur sel dan meningkatkan respon imun dalam mengeliminasi virus RNA (VNN),” ungkapnya.
Dalam penelitian yang lain, Khumaidi mengungkapkan beberapa kandungan asam lemak dari mikroalga Amphora sp juga dapat menjadi antivirus untuk menanggulangi penyakit viral saat budidaya. Ikan Kerapu cantang yang terserang VNN menunjukkan respon histoimunologi yang positif dan SR-nya bisa mencapai 83%.
“Asam lemak seperti asam arachidonic dan asam palmitoleic dan asam amino seperti Valine dan L-Norleucine pada Amphora sp. dapat menjadi antivirus pada Cytoegalovirus, Rhinovirus, Adenovisrus, Picornavirus dan Adhenvirus,” paparnya.
Ia menyampaikan, masih banyak ekstrak spesies mikroalga lain yang dapat diaplikasikan sebagai penanggulangan penyakit viral budidaya. "Mikroalga memang memiliki banyak sekali manfaat bagi akuakultur. Tantangannya saat ini adalah bagaimana standarisasi sehingga dapat memproduksi dan mengaplikasikan mikroalga dan substansinya secara tepat guna," pungkasnya.
Untuk diketahui, meskipun Indonesia memiliki keanekaragaman mikroalga yang tinggi, tetapi potensinya masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Di banyak negera, mikroalga telah dimanfaatkan untuk agen produksi biofuel, sebab mikroalga mampu menghasilkan asam lemak dan karbohidrat yang tinggi. Melalui proses esterifikasi, asam lemak mikroalga dapat dikonversi menjadi biodiesel. (H-2)
Ketika merasa terancam, silky anteater dapat bertindak agresif dengan menggunakan ekor prehensilnya sebagai jangkar, berdiri di atas kaki belakangnya, lalu menyerang.
Ada banyak cara sederhana untuk merayakan hari Hari Hak Asasi Binatang, mulai dari menandatangani petisi, mengadopsi hewan, dan menghindari produk yang diuji pada hewan.
Hari Hak Asasi Binatang, diperingati setiap 15 Oktober, merupakan momen penting untuk menyoroti perjuangan melawan eksploitasi dan ketidakadilan terhadap hewan.
Perkembangan hewan ada tiga bagian yaitu perkembangan langsung, metamorfosis tidak sempurna, dan metamorphosis sempurna. Ingin tahu lebih jauh tentang perkembangan hidup hewan?
Perkembangbiakan hewan dibagi menjadi dua cara, yaitu vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual). Untuk lebih jelas terkait perkembangbiakan pada hewan, simak tulisan berikut.
Jemaah haji diimbau membayar dam di tempat-tempat resmi karena bisa dipastikan hewan yang akan disembelih sesuai syarat-syarat yang telah ditentukan.
SAINS tidak harus rumit, teknologi tidak harus mahal, dan matematika tidak harus menakutkan. Justru sebaliknya, semua itu bisa dekat, terjangkau, relevan, dan menyenangkan.
Apakah dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika semua nyamuk tiba-tiba lenyap?Seorang Medical Scientist dmemberikan penjelasan mengenai dampak hilangnya nyamuk dari muka bumi.
KEMENTERIAN Agama terus memperkuat kajian terkait integrasi Islam dan sains, terutama dalam konteks kedokteran dan kesehatan masyarakat.
Pelajari induksi elektromagnetik: prinsip dasar, hukum Faraday, dan aplikasi revolusioner dalam teknologi modern.
INOVASI berbasis sains dibutuhkan untuk mencapai kemajuan di bidang pertanian dan kesehatan Tanah Air. Peningkatan pengetahuan petani akan teknologi pertanian terkini jadi salah satunya.
Jika generasi muda Indonesia tidak tertarik pada sains, tentu akan membuat semakin tertinggal dalam persaingan global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved