Silky Anteater, Si Petarung Kecil dengan Cakar Besar dan Ekor Serbaguna

SILKY anteater adalah spesies trenggiling terkecil di dunia yang memiliki panjang hanya sekitar 35 cm hingga 45 cm, termasuk ekornya, dan berat sekitar 400 gram. 

Dikenal dengan nama ilmiah Cyclopes didactylus, hewan ini hidup di kawasan mulai dari Meksiko selatan hingga Amerika Selatan, seperti Peru, Bolivia, dan Brasil. Makanan utamanya terdiri dari semut, tawon, pupa tawon, rayap, dan kumbang kecil.

Meski kecil, silky anteater adalah makhluk yang tangguh dan mampu mempertahankan diri dari ancaman. 

Baca juga : Perkembangan Hidup Hewan: Langsung, Metamorfosis, Ubur-Ubur, Katak

Hewan soliter ini memiliki bulu yang lembut dan lebat, memberikan kesan imut dan menggemaskan. Namun, penampilannya yang manis ini bisa menipu. 

Ketika merasa terancam, silky anteater dapat bertindak agresif dengan menggunakan ekor prehensilnya sebagai jangkar, berdiri di atas kaki belakangnya, lalu menyerang menggunakan cakar besar yang melengkung.

Selain itu, silky anteater memiliki cara unik untuk menghindari predator. Jika mendeteksi adanya pemangsa, seperti elang harpy (Harpia harpyja) atau burung hantu spectacled (Pulsatrix perspicillata), hewan ini akan melingkarkan tubuhnya menjadi seperti bola, menyerupai polong biji pada pohon kapas sutra. Hal ini membantunya berkamuflase dan mengelabui pemangsa di sekitarnya.

Silky anteater adalah hewan arboreal, artinya ia hidup di kanopi hutan hujan dataran rendah dan jarang turun ke tanah. Kaki-kakinya yang panjang dan cakar yang kuat membantu mereka memanjat serta mencengkeram batang pohon dan cabang-cabang dengan mudah, memperlihatkan kemampuannya beradaptasi untuk bertahan hidup di habitatnya. (livescience.com/Z-1)