Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
KALAU kamu sudah mendekati lulus sarjana, atau baru lulus, selanjutnya apa? Langsung melanjutkan ke tingkat S2, atau menunda dulu selama beberapa waktu? Gimana baiknya? Jawabannya terlalu personal buat masing-masing orang. Baik gelar sarjana maupun gelar magister (master), sama-sama dapat membuka kesempatan belajar dan karier yang bermanfaat.
Kamu dapat mempertimbangkan untuk langsung melanjutkan S2, jika gelar magister kamu anggap sejalan dengan tujuanmu. Mumpung masih dalam kapasitas energi yang melimpah dan usia masih muda pula.
Justru dengan pilihan ini, kamu punya banyak waktu untuk menggali potensi dan motivasi-motivasi yang menggerakkan kamu untuk menetapkan goal yang mau kamu raih untuk jenjang kariermu ke depan.
Sebelum memutuskan yang tepat dan terbaik, ada baiknya kamu cari tahu dulu perbedaan program S1 dan S2. Banyak yang beranggapan, lulusan baru tidak cukup terampil untuk memasuki pasar kerja meskipun memiliki gelar sarjana. Ini karena gelar sarjana biasanya menyerap lebih banyak ilmu yang sifatnya teoritis dan tidak terlalu praktis.
Meskipun sebagian besar nilai gelar sarjana terletak pada kualifikasi itu sendiri, alasan paling penting untuk melanjutkan ke program pascasarjana adalah untuk memiliki keterampilan profesional yang akan kamu peroleh selama prosesnya.
Mengejar gelar magister memberimu kesempatan untuk belajar sebanyak mungkin tentang bidang yang kamu minati, pendidikan yang lebih terfokus, mengembangkan kemampuan teknis, mengasah keterampilan, dan pada dasarnya menjadi ahli di bidangnya.
Setelah kamu memahami perbedaan mendasarnya, langkah selanjutnya adalah menentukan kampus mana yang akan kamu masuki, bagaimana pengajar dan kurikulumnya, predikat akreditasinya, serta dinamika kampus melalui gaung dan kiprahnya.
Program Magister Manajemen–Wijawiyata Manajemen dari PPM School of Management (SoM) salah satu rekomendasi terbaik buat kamu yang akan langsung melanjutkan S2. Sebagai pelopor program magister manajemen sejak tahun 1967, MM Wijawiyata ditujukan bagi para sarjana baru atau fresh graduate.
Sasaran program ini adalah melatih peserta dalam keahlian manajemen, dan mengembangkan pandangan hidup dan sikap kerja yang luhur, sebagai langkah awal memasuki dunia bisnis, sehingga peserta siap menghadapi dinamika perubahan dan menata masa depan.
PPM School of Management merupakan sekolah manajemen pertama di Indonesia yang berdiri tahun 1967, serta telah meraih Apresiasi Sistem Penjaminan Mutu Internal Terbaik di Indonesia dari Kemenristekdikti.
Kamu akan mendapatkan kurikulum berbasiskan ilmu manajemen mutakhir yang berorientasi terapan, dengan pengajar yang terdiri dari para praktisi (guest lecture) dari perusahaan dan organisasi terkemuka, yang memberikan insight dan wawasan tepat guna dalam sesi sharing session sebagai penunjang soft competencies yang unggul.
Program MM Wijawiyata - PPM SoM juga memberimu kesempatan untuk mengikuti program Student Exchange yang merupakan kerja sama PPM SoM dengan Kedge Business School, Prancis, dan Summer School INHA University, Korea Selatan.
Ingin mengajukan beasiswa? PPM SoM juga menyediakan beasiswa parsial setiap tahunnya. Ini bisa menjadi nilai plus, yang memantapkan langkahmu untuk melanjutkan studi S2 dan meraih karier impianmu. Cari tahu info lengkapnya melalui website https://ppmschool.ac.id. (RO/OL-09)
Dari total 17,9 juta penyandang disabilitas hanya 2,8%-nya yang mampu menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
Temukan 15 pidato bahasa Inggris singkat tentang pendidikan, mudah dipahami, inspiratif, cocok untuk pelajar dan presentasi.
PEMBELAJARAN abad ke-21 menuntut perubahan mendalam dalam dunia pendidikan.
Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan penambahan 100 lokasi baru untuk Sekolah Rakyat yang akan mulai dibuka pada Agustus hingga September 2025.
Melalui kurikulum tersebut, siswa tidak hanya unggul dalam akademis tetapi juga memiliki karakter Islami yang kuat dan siap melanjutkan pendidikan ke tingkat internasional.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus mempertegas komitmennya dalam mendukung transformasi digital di sektor pendidikan.
Dari total 17,9 juta penyandang disabilitas hanya 2,8%-nya yang mampu menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
Pendamping dari perguruan tinggi diharapkan dapat menjadi penggerak perubahan yang mendorong peningkatan layanan pendidikan di satuan-satuan PAUD, SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Konferensi ini beraspirasi untuk memberikan kontribusi berarti terhadap pengembangan kebijakan berbasis bukti dan tindakan transformatif
Profesor di Indonesia memiliki waktu yang sedikit untuk melakukan riset atau penelitian karena waktunya dihabiskan untuk mengajar di kampus.
Program ini bisa dijadikan momentum bagi perguruan tinggi guna membangun sinergi lintas negara dalam bentuk kerja sama akademik internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved