Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DI era adaptasi kebiasaan baru, masker sudah menjadi perlengkapan penting untuk setiap orang berkegiatan di luar rumah. Masyarakat kini membutuhkan berbaga pilihan masker yang tidak hanya melindungi secara efektif namun juga nyaman dan trendi saat dikenakan.
Melihat kebutuhan itu, merek perawatan kesehatan (general care brand) dari PT Softex Indonesia, Softies, menghadirkan produk masker tiga lapis sekali pakai
bermotif batik yang merupakan inovasi pertama di Indonesia.
Softies yang dikenal dengan berbagai produ unggulannya mulai dari tisu basah antibakteri, penyanitasi tangan (hand sanitizer), hingga masker, hadir dengan desain masker edisi terbatas (limited edition) baru yaitu Batik Megamendung asal Kota Cirebon, Jawa Barat.
Dengan produk masker edisi khusus tersebut, Softies mengajak masyarakat Indonesia agar bangga terhadap warisan budaya asli Indonesia yang mendunia dan tetap saling menjaga satu sama lain.
“Di masa pandemi ini, masker tidak hanya digunakan sebagai alat pelindung diri namun juga bisa dijadikan salah satu item fesyen yang melengkapi penampilan kita sehari-hari. Dengan membubuhkan desain batik Megamendung pada Softies masker batik, kami berharap penggunanya dapat tampil stylish saat beraktivitas di luar rumah," jelas Ekayani Go, Head of Marketing PT Softex Indonesia, dalam keterangannya, Senin (7/12).
Baca juga: Menristek: Uji Klinis Vaksin pada Hewan Butuh Waktu
Selain itu, lanjut Ekayani, pihaknya ingin mendorong budaya memakai masker yang tidak hanya bermanfaat untuk melindungi diri sendiri tapi juga orang lain di sekitar kita. Sehingga dapat memutus rantai penyebaran covid-19.
Softies masker batik hadir dalam daily mask (harian) dan surgical mask (medis). Keduanya memiliki bahan yang lebih lembut, bentuk yang pas di hidung, dengan tiga lapisan filter yang mampu melindungi diri dari debu, asap, kuman, cairan, serta partikel mikro lainnya.
Komponen Softies masker batik pun sudah sesuai dengan rekomendasi standar masker dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam penanganan covid-19. Pemilihan masker yang tepat sesuai fungsi kesehatan dan kenyamanan pemakainya kini menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Andre, 23, seorang junior creative di salah satu rumah produksi di Jakarta, mengatakan, dirinya lebih nyaman memakai masker medis untuk kegiatan sehari-hari.
"Sekarang saya sudah kembali disibukkan dengan kegiatan kantor, meeting sana sini di luar rumah dan ketemu banyak orang. Lebih capek sih, karena harus tetap ngikutin protokol kesehatan, tapi bukan berarti jadi lebih cuek. Bahkan saya cenderung lebih waspada," ujarnya. (RO/S-2)
Bangunan ini telah bertransformasi menjadi banyak tempat di antaranya tempat tinggal dokter gigi pertama Indonesia dan sekarang hadir sebagai restoran Bunga Rampai
Melalui program Desa BRILiaN, BRI mendukung pengembangan UMKM Batik Parang Kaliurang di Sleman.
Motif Wakaroros bukan sekadar corak estetis. Ia adalah narasi visual masyarakat Dayak Basap, suku adat yang hidup berdampingan dengan rimba Karst Sangkulirang-Mangkalihat.
Dengan tagline produk “When Art Meets Performance”, laptop ini tidak hanya unggul secara teknologi tetapi juga membawa identitas budaya dalam perangkat modern.
Di tengah derasnya arus modernisasi dan gempuran teknik percetakan dalam industri batik, Aisha Nadia tetap teguh menjaga warisan budaya batik tulis tradisional.
Karya-karya terpilih dari proyek ini bahkan akan ditampilkan dalam catwalk show.
KPK mengungkapkan sebagian besar instansi pemerintah kini mulai menggunakan e-katalog dalam pengadaan barang dan jasa bahkan hingga yang terkecil seperti pengadaan kue untuk rapat.
Data dari Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) 2022 menyebutkan bahwa 60% masyarakat sudah mulai berbelanja secara "offline", baik ke pasar modern maupun tradisional.
Lebih tinggi dari 113,1 pada bulan sebelumnya.
Sedikitnya produk lokal yang tayang di elektronik katalog (e-katalog) menjadi penyebab rendahnya transaksi pembelian barang dan jasa oleh pemerintah daerah.
Ahli kulit juga menyebutkan bahwa terpapar cahaya biru hingga 8 jam sehari juga berbahaya bagi kulit.
Tercatat lebih dari 25 pusat perbelanjaan yang ada di 5 Kotamadya DKI Jakarta akan menggelar program khusus menyambut Imlek
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved