Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Situasi pandemi yang semakin membaik membuat publik yakin untuk kembali beraktivitas dan berinteraksi secara fisik karena lingkungan telah aman dari penularan Covid-19. Kepercayaan diri ini memberi harapan kembali terhubungnya masyarakat secara utuh dengan lingkungan sosialnya. Hal tersebut membuat tren belanja "offline" kembali menggeliat. Namun, tren belanja "online” pun tetap tinggi.
Data dari Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) 2022 menyebutkan bahwa 60% masyarakat sudah mulai berbelanja secara "offline", baik ke pasar modern maupun tradisional. Sementara itu, 25% masyarakat memilih untuk tetap berbelanja secara "online", dan sisanya, 15%masyarakat memilih "hybrid".
Direktur Utama PT Star Maju Sentosa, Herman Nagaria mengungkapkan kondisi tersebut menggambarkan bahwa saat ini masyarakat memiliki pilihan dalam berbelanja, baik online maupun offline, dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing sesuai preferensi masing-masing individu.
“Konsumen sesungguhnya tidak mempersoalkan offline atau online, mereka akan berbelanja di tempat yang nyaman, aman, menyenangkan dan menguntungkan bagi mereka,” ujar Herman saat peluncuran fitur dan layanan lengkap dari Rambla Super Department Store seperti dilansir dari keterangan pers yang diterima Media Indonesia pada Rabu (31/5).
Atas dasar data dan kondisi tersebut, departemen store yang menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat diharuskan mampu berbenah dalam menghadapi perubahan perilaku konsumen, serta memberikan pelayanan dan keleluasaan berbelanja dengan metode yang diminati.
Melihat adanya peluang dan harapan baru, pada Rabu (31/5) di Rambla flagship store, Mall Kelapa Gading 1, Rambla Super Department Store yang berada dalam manajemen PT Star Maju Sentosa resmi meluncurkan layanan dan fitur istimewa Rambla yang dapat digunakan masyarakat untuk berbelanja dengan nyaman dan aman. T
Tiga layanan dan fitur istimewa dari inovasi Rambla itu antara lain konsumen tidak hanya dapat berbelanja aneka pakaian wanita, pria dan anak tetapi juga beragam pilihan produk makanan dan minuman, serta kebutuhan rumah tangga sehari-hari dalam kategori groceries. Selain itu, konsumen tidak perlu bingung memilih antara belanja online maupun offline. Konsumen bisa datang ke toko untuk melihat produk terlebih dahulu, lalu bisa memesannya secara online, melalui Rambla Application Store, atau sebaliknya bila ada kekhawatiran akan kehabisan produk yang diminati.
Melalui fitur jaminan kepuasan, pihak Rambla memberikan keleluasaan bagi konsumen untuk pengembalian, penukaran barang yang telah dibeli, termasuk juga pengembalian uang, bila mereka merasa ada ketidaksesuaian dengan barang yang telah dibeli. Melalui kemudahan tersebut, konsumen dapat menikmati pengalaman berbelanja terintegrasi dari offline dan fitur penawaran online dengan mengunduh aplikasi Rambla di Android Playstore, dan akan segera rilis di iOS App Store (RO/M-3)
KPK mengungkapkan sebagian besar instansi pemerintah kini mulai menggunakan e-katalog dalam pengadaan barang dan jasa bahkan hingga yang terkecil seperti pengadaan kue untuk rapat.
Lebih tinggi dari 113,1 pada bulan sebelumnya.
Sedikitnya produk lokal yang tayang di elektronik katalog (e-katalog) menjadi penyebab rendahnya transaksi pembelian barang dan jasa oleh pemerintah daerah.
Ahli kulit juga menyebutkan bahwa terpapar cahaya biru hingga 8 jam sehari juga berbahaya bagi kulit.
Tercatat lebih dari 25 pusat perbelanjaan yang ada di 5 Kotamadya DKI Jakarta akan menggelar program khusus menyambut Imlek
DI tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan bernilai lebih dari US$130 miliar pada 2025, kompetisi di industri ritel dan e-commerce semakin kompleks.
Selama 11 tahun terakhir, ShopBack telah membantu lebih dari 10 juta pengguna di Indonesia mendapatkan uang kembali dari pembelian sehari-hari.
Proses ini biasanya dilakukan lewat situs web toko online, aplikasi e-commerce, atau platform digital lainnya tanpa harus datang langsung ke toko fisik.
Proses ini memungkinkan konsumen untuk memilih, membeli, dan membayar barang tanpa perlu mengunjungi toko fisik.
Proses ini biasanya dilakukan melalui situs web atau aplikasi mobile yang disediakan oleh toko online, marketplace, atau e-commerce.
Berdasarkan hasil survei, 60% masyarakat Indonesia merasa puas dan akan terus menggunakan s-commerce, sementara 40% lainnya masih menunggu pembaruan fitur menarik dari s-commerce.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved