Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Momentum Membangun Bangsa Lebih Inklusif dan Maju

Ihfa Firdausya
04/12/2020 07:00
Momentum Membangun Bangsa Lebih Inklusif dan Maju
Pemusik yang juga penyandang tunagrahita, Kemal Avicenna, tampil dalam acara puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional 2020.(ANTARA FOTO /ADITYA PRADANA PUTRA)

PERINGATAN Hari Disabilitas Internasional (HDI) harus dijadikan momentum untuk menegaskan kepedulian dan memperkuat solidaritas dalam meletakkan dasar yang kuat bagi perlindungan penyandang disabilitas.

“Kita ingin secara terusmenerus meningkatkan kesetaraan, kesempatan, dan aksebilitas bagi penyandang disabilitas. Menjamin akses pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan bagi penyandang disabilitas. Selain itu, membangun infrastruktur yang aksesibel yang menciptakan lingkungan bebas hambatan bagi penyandang disabilitas,” kata Presiden Joko Widodo ketika memberikan sambutan pada acara puncak peringatan HDI 2020 di Jakarta, kemarin.

Acara puncak yang sekaligus penutupan rangkaian peringatan HDI 2020 tersebut, digelar secara terbatas di Gedung Aneka Bakti Kementerian Sosial. Acara itu disiarkan secara langsung dari platform Zoom, Youtube Kemensos, dan TVRI.

Pada 2019, kata Presiden, banyak peraturan pemerintah (PP) yang telah ditandatangani terkait dengan penyandang disabilitas, antara lain PP Nomor 52 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial bagi Penyandang Disabilitas serta PP Nomor 70 Tahun 2019 tentang Perencanaan, Penyelenggaraan, dan Evaluasi terhadap Penghormatan, Pelindungan, dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas.

“Pada 2020 ini ada empat PP yang telah saya tanda tangani, yaitu PP tentang Akomodasi yang Layak bagi Peserta Didik Disabilitas, PP tentang Akomodasi yang Layak dalam Proses Peradilan, PP tentang Aksebilitas terhadap Permukiman, Pelayanan Publik, dan Perlindungan dari Bencana bagi Penyandang Disabilitas, serta PP tentang Unit Layanan Disabilitas Ketenagakerjaan,” kata Presiden.

Dia menyatakan siap menerbitkan aturan lagi jika diperlukan. Namun, katanya, kuncinya bukan semata-mata pada regulasi. “Peraturan yang baik, rencana yang baik, tidak ada gunanya tanpa keseriusan pelaksanaan. Kuncinya adalah di implementasi. Tugas kita selanjutnya adalah memastikan semua kebijakan dan terlaksana dengan baik, dieksekusi dengan tepat, dirasakan manfaatnya oleh penyandang disabilitas,” jelasnya.


Semangat kolaboratif

Pada kesempatan yang sama, Menteri Sosial Juliari P Batubara yang hadir secara langsung dalam puncak peringatan HDI 2020 menyebut rangkaian kegiatan yang dilaksanakan Kemensos sejak 18 November sampai 3 Desember 2020 tersebut bertujuan mendorong peningkatan upaya penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas.

“HDI 2020 menginisiasi semangat kolaboratif berbagai sektor dalam mendorong produktivitas penyandang disabilitas agar dapat membangun kembali kualitas kehidupan yang lebih baik, lebih inklusif, lebih aksesibel, dan berkelanjutan pascapandemi covid-19,” ungkap Mensos.

Ia berharap, semaraknya peringatan HDI 2020 dapat dirasakan seluruh masyarakat Indonesia dan menjadi momentum untuk terus membangun Indonesia yang lebih inklusif dan maju.

Dalam laporannya, Ketua Panitia HDI 2020 Anne Nurfarina mengatakan bahwa tema HDI 2020 Membangun kembali kehidupan yang lebih baik, lebih inklusif, lebih aksesibel dan berkelanjutan pascapandemi covid-19, telah direalisasikan melalui berbagai kegiatan HDI 2020.

Kegiatan itu antara lain Creative Disabilities Gallery, Disability Show, Creative Disabilities Award, dan acara puncak yang berlangsung kemarin. Sementara itu, pada sub-event Creative Disabilities Award diadakan lomba-lomba penyandang disabilitas kreatif dan inovatif, disabilities vlog, serta Tiktok challenge dengan peserta dari berbagai lembaga rehabilitasi, lembaga kesejahteraan sosial, dan yayasan disabilitas.

“Substansi tema ini kami rangkai dengan baseline tiga kata kunci, yakni kreatif, digital, dan menuju Indonesia Maju. Di samping itu, web kami, creativedisabilitiesgalery.com, yang menampilkan karyakarya kreatif hasil karya para penyandang disabilitas hingga telah di-review lebih dari 8.442 pengunjung,” katanya.

Ketua Umum Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Gufroni Sakaril menegaskan bahwa penyelenggaraan peringatan HDI 2020 di tengah pandemi covid-19 tidak mengurangi makna, yakni momentum bagi masyarakat internasional, termasuk Indonesia, untuk memperhatikan sekaligus menyelesaikan masalahmasalah yang dihadapi penyandang disabilitas.

Harus diakui, katanya, sampai hari ini masih ada stigma dan diskriminasi kepada penyandang disabilitas. Gufroni mengatakan bahwa menghilangkan stigma dan diskriminasi tersebut ialah tanggung jawab semua pihak, baik pegiat disabilitas, pemerintah, dunia usaha, akademisi, maupun masyarakat luas.

“Masalah disabilitas jelas tidak akan pernah selesai ditangani satu dua pihak saja. Isu disabilitas adalah isu yang lintas sektoral. Masalah disabilitas akan dapat diselesaikan manakala kita semua bersinergi dan bergandeng tangan menyelesaikan secara bersama-sama,” ungkapnya.

Puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional juga dimeriahkan berbagai acara, di antaranya talk show Disabilities Show Episode 4 atau terakhir dengan tema Peran negara dalam pemenuhan hak penyandang disabilitas.

Dipandu host Deddy Corbuzier, narasumber pada talkshow ialah Mensos Juliari Batubara. Mensos menjelaskan bahwa undang-undang memang mengamanatkan Kementerian Sosial menjadi leading sector untuk urusan penyandang disabilitas. Namun, katanya, untuk membuat penyandang disabilitas bisa menjadi aset dan mengeluarkan potensipotensinya, diperlukan usaha dari lintas sektoral. (Ifa/S-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya