Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Tekad Kuat Natalia Enyahkan Covid-19 di Tubuhnya

Alexander P. Taum
21/11/2020 17:55
Tekad Kuat Natalia Enyahkan Covid-19 di Tubuhnya
Bagan proses virus korona menimpa seseorang.(dok.mi)

LAMBERTUS Agustinus Doni Bidomaking, warga Kelurahan Lewoleba, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, bisa bernapas lega. Pasalnya, Natalia, istrinya yang dirawat sejak 18 November karena terpapar Covid-19 diperbolehkan pulang.

"Satu minggu saat isteri saya di rawat di ruang isolasi RSUD Lewoleba, tidak ada ruang untuk kami bisa saling merawat, saling menjaga, memberi kekuatan secara psikis. Saya hanya bisa mengantar makanan sampai ke depan pintu ruangan isolasi," ujar Amry, sapaan Lambertus, Sabtu (21/11/2020).

Amry mengaku hanya bisa pasrah dan berdoa saat mengetahui istrinya positif korona. Dia juga ingin membantu sebisa mungkin agar istrinya bisa sembuh. Semula kondisi istrinya biasa saja, namun tanpa diketahui tiba-tiba tubuh istrinya demam, batuk dan sesak nafas.

"Saya cemas, apa ini korona? Ternyata apa yang ditakutkan warga dunia menimpa istri saya. Wabah korona ini bukan bohongan, puji Tuhan Tim Medis RSUD Lewolebapun merawatnya dengan baik," ungkap Amry.

Kini, Natalia diperbolehkan kembali ke rumah, menjalani perawatan lanjutan di rumah dan karantina mandiri. Ia telah dinyatakan negative Covid-19 hasil SWAB kedua.

Demam Tinggi

Di hari Minggu akhir  Oktober lalu, Natalia sedang beraktivitas laiknya ibu rumah tangga. Tak lama berselang mengeluh sakit demam, badannya terasa sakit. Amry pun memeriksakan diri ke dokter setempat dan diberi obat. Namun, demam Natalia tak kunjung surut. Dia justru mengalami batuk dan sesak napas.

Amri kemudian membawa isterinya ke RS Damian untuk opname. Di sini dicek lengkap dan dirontgen. Dokter bilang, oksigen dalam darah menurun. Hari Minggu saya minta cek Hepatitis. Menurut Dokter ada gangguan aliran pernapasan. Gula normal.

Akhirnya kami rontgen ulang. Hasilnya pagi rongseng ada bercak di paru paru. Dokter mulai duga isteri saya terpapar Korona," ujar Amry.

Dugaan dokter kemudian dipastikan dengan SWAB test. Hasilnya terkonfirmasi Covid-19. Lalu, tim medis ditracing contact, termasuk Amry dites swab dan hasilnya dinyatakan negative.

"Dari pengalaman kami, dukungan masyarakat dan lingkungan sangat dibutuhkan. Jangan ada diskriminasi bagi pasien positif covid agar bisa sehat kembali," ujar Amry.

Amry beruntung karena isterinya tidak memiliki penyakit penyerta yang dapat memperburuk kondisi kesehatannya. Setelah berjuang saat isterinya di rawat di RSUD Lewoleba, kini Amry bersama keluarga tengah menjalani masa karantina selama 14 hari.

"Jangan anggap remeh covid, laksanakan protokol kesehatan dengan disiplin saat keluar rumah. Pakai masker, jaga jarak, gunakan handsanitizer atau cuci tangan pakai sabun. Semoga sikap disiplin kita mampu membuat korona hilang dari Indonesia," harapnya. (OL-13)

Baca Juga:



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya