Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
JAM menunjukkan sudah pukul 16.00 Wita sore hari itu. Terik tak jua mereda di Tanah Merah. Panas yang lebih panjang dalam seharian menyebabkan tanaman sekitar meranggas, rumput liar pun dibuatnya hangus.
Panas di Tanah Merah hanyalah satu dari ratusan kampung di Lembata yang merasakan panas lebih dari musim panas sebelumnya. Kesulitan menumbuhkan sayuran hijau jadi keluhan yang seolah tak berujung.
Tanah Merah juga salah satu resetlement bagi korban bencana banjir bandang 2022 yang menerpa wilayah Ile Ape.
Namun, pemandangan hijau di sekitar sumur itu menumbuhkan harapan adanya penghidupan lebih baik di tengah perubahan iklim yang makin memprihatinakan.
Melalui Program Disaster Resilience through Education, Adaptation, and Mitigation Strategies (DREAMS) kerja sama IDEP Selaras Alam dan BARAKAT, daerah tandus itu diubah menjadi sentra budi daya sayuran organik.
Satu bulan bekerja dalam iklim yang sangat kering dan panas, kelompok Masyarakat Peduli Bencana (KMPB), Desa Waimatan, yang menghuni Tanah Merah, mengandalkan satu-satunya sumur dengan volume air yang sangat kecil. Meski semula tak yakin, namun akhirnya kelompok tersebut mampu memanen sayuran organik.
Ketua Kelompok KMPB, Desa Waimatan, Maria Avelina Ema, mengatakan setelah mendapatkan pelatihan bersama Yayasan Barakat tentang pembuatan pupuk organis ramah lingkungan, serta upaya pemanfaatan sumber air dalam jumlah sangat sedikit, pihaknya mulai membudi daya sayuran kangkung dan sawi.
"Kami mulai membuka lahan, membuat bedenagan dan tanam sayuran sawi dan kangkung sejak 7 Juli dan pada hari ini, 4 Agustus 2025, pertama kali kami panen," ujar Maria dengan wajah sumringah.
Ketua Kelompok ini menjelaskan, Idep dan Barakat telah mengajarkan cara tanam sayuran di tengah iklim kering dengan menggunakan pupuk organik yang berasal dari Batang pisang dan kotoran ternak ayam.
Setelah panen perdana sayuran ini, kelompok yang beranggotakan 30 anggota itu berniat membuka lahan baru, menanam sayuran segar organik untuk menopang ekonomi anggota. Lebih dari itu, Maria ingin menerobos tantangan perubahan iklim dengan produktivitas pertanian.
Ia berharap sayuran yang ditanam bisa sukses memberikan manfaat ekonomis.
Ketua PKK Desa Waimatan Maria Kewa Witak menjelaskan, pihaknya merasa terbantu dengan produski sayuran organik di desanya karena dapat menyuplai gizi bagi anak gizi kurang.
"Di pasar sayuran banyak tetapi banyak menggunakan bahan kimia. Kelompok yang rata-rata perempuan ini diharap bisa merubah ekonomi keluarga tidak bergantung pada suami," ujar Maria Kewa.
Ia berharap, ke depan Yayasan Barakat bisa memperluas jaringan pelayanan dan advokasi agar bisa membantu desa-desa lain untuk mengurangi dampak penggunaan pupuk kimia. (PT/E-4)
Ketiga terdakwa tersebut divonis melanggar Pasal 3 Jo Pasal 18 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Hal yang mendasari pembentukan desa moderasi adalah adanya beberapa rumah ibadah di wilayah tersebut, serta interaksi sosial antarumat beragama yang berjalan bagus.
PERTEMUAN Pastoral (Perpas) Regio Gerejawi pada gereja Katolik Nusra ke-XI kembali digelar di Keuskupan Larantuka di Kota Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN (Kemendukbangga/BKKBN) menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kecamatan Ile Ape merupakan salah satu kawasan ring satu atau kawasan terdekat dari Gunung Api Ile Ape (Lewotolok).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved