Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Di Tengah Pandemi, Gary Hadameon Gelar Pameran Tunggal

Agus Utantoro
17/11/2020 11:13
Di Tengah Pandemi, Gary Hadameon Gelar Pameran Tunggal
Pelukis muda Gary Hadameon (tengah) menggelar pameran tunggal bertema Organic Solo At Exhibition di Jogja Gallery, Kota Yogyakarta.(MI/Agus Utantoro)

PELUKIS muda Gary Hadameon, membawa 70-an karya lukisnya di Jogja Gallery, Pekapalan Alun-alun Utara Kota Yogyakarta. Pameran tunggal pertamanya yang bertajuk Organic Solo At Exhibition ini  akan digelar hingga 25 November mendatang. Karya perupa muda berdarah Batak-Jawa ini kesemuanya menyiratkan kemampuannya menarikan cat-cat di atas kanvas baik menggunakan kuas  maupun lainnya. Meski selama ini Gary belum pernah mendapatkan Pendidikan formal lukis.

A Anzieb, kurator seni menilai, karya-karya Gary berbeda dengan karya perupa muda lainnya. Ia menilai karya-karya Gary yang bernuansa abstrak itu menunjukkan keberaniannya menapilkan garis-garis otentik dan kenak-kanakan. 

"Garis-garis yang jujur. Garis yang paling jujur adalah kenakan-kanakan, garisnya bukan hasil meniru atau nemesis," kata Anzieb di sela-sela pembukaan pameran, akhir pekan lalu.

Ia mengakui, hal itu berbeda dengan perupa muda lainnya yang kebanyakan telah dimudahkan dengan akses berbagai  literasi. Kurator pameran ini, A Anzieb, menyebut karya-karya Gary termasuk lukisan abstrak, namun juga berangkat dari pendekatan realis atas kisah sehari-hari. 

"Karakter garis-garisnya khas dengan coret-coret sesukanya," ujarnya.

Anzieb menambahkan, menyimak karya Gary terlihat si perupa seolah berseloroh dengan aneka kehidupan manusia yang suka mendekat pada hal-hal yang riuh dan material. Namun demikian ia tetap  mengikuti intuisi untuk menampilkan berbagai peristiwa di sekitarnya, termasuk pandemi dan erupsi Merapi. Kepolosan yang ditampilkan itu sebenarnya banyak mengandung kedalaman, berpijak pada jiwa.

Gary, sebelum menggelar pameran tunggal di Yogyakarta ini, sempat berpartisipasi di Galeri RJ Katamsi ISI Yogyakata dan tampil pula dipameran virtual A Help gelaran International Association de Artistas Visuales (IAVA) yang berbasis di Eropa. Dari 872 proposal karya, terpilih 64 seniman dari 25 negara. Gary, satu-satunya perupa dari Indonesia menyumbang tiga karya yakni Transmission, Contemplation, dan yang ikut nongol di Organic, Let'sâ Talk.

Memperhatikan berbagai lukisan karya Gary, salah satunya adalah yang berjudul Blue Ocean 1 yang dibuat pada masa pandemi. Gary lebih banyak menorehkan warna biru muda yang segar seperti birunya laut. Namun di antara warna biru itu muncul garis berwarna coklat gelap  seolah terdapat dua ruang ekspresi.

"Garis aksen itu saya ibaratkan sangkakala malaikat. Ya peringatan,  karena masih pandemi," kata Gary.

baca juga: Dilelang, Demo Langka Ed Sheeran Masa Abege

Gary juga sempat menangkap gejolak gunung Merapi yang kini sudah naik menjadi level siaga. Ia mnyiratkan warna oranye, kuning dan hitam serta emas dan coklat yang diakatakan sebagai batu-batuan letusan Gunung Merapi.

"Saya bikin pas ada berita merapi naik level siaga. Saya lihat berita itu dari televisi. Saya berpesan warga di sekitar merapi bisa terus waspada," lanjut Gary. 

Meski hobi melukisknya mulai terasah sejak kecil, namun ia tidak ingin fokus menempuh studi seni rupa. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya