Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Satgas Ingatkan Pemda Tak Lengah Sikapi Zonasi

Ferdian Ananda Majni
28/10/2020 11:05
Satgas Ingatkan Pemda Tak Lengah Sikapi Zonasi
RAZIA: Sejumlah personel Satgas Penanganan Covid-19 Medan, Binjai, Deliserdang saat melakukan razia penegakan protokol kesehatan di Medan.(MEDIA INDONESIA/ Yoseph Pencawan)

SATGAS Penanganan Covid-19 mengingatkan seluruh daerah kabupaten/kota di Indonesia untuk tetap waspada. Meski peta zonasi risiko pada pekan ini menunjukkan perkembangan siginifikan pada zona merah menurun dari 32 menjadi 20, namun pada zona oranye (risiko sedang) meningkat dari 344 menjadi 360 atau 70% dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

"Ini adalah bukti bahwa banyak daerah yang terlena karena tidak masuk pada zona merah. Ingat, zona oranye juga masih berbahaya dan berisiko terjadi peningkatan penularan. Jika tidak waspada dan terus lengah, maka kabupaten/kota di zona oranye sewaktu-waktu dapat berpindah ke zona merah," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, Selasa (27/10).

Dia menjelaskan pada pekan ini juga terjadi perubahan pada zona hijau. Terjadi penurunan drastis jumlah daerah pada zona hijau atau tidak ada kasus baru, dari 12 menjadi 7. Dan pada zona hijau tidak terdampak menurun dari 13 menjadi 12 kabupaten/kota. Yang perlu menjadi perhatian katanya, terdapat 4 kabupaten/kota yang sebelumnya tidak ada kasus baru kini masuk zona oranye.

Keempatnya ialah Bengkulu Selatan (Bengkulu), Tojo Una-Una (Sulawesi Tengah), Pulau Taliabu (Maluku Utara) dan Mbramo Tengah (Papua). Lalu ada 2 kabupaten/kota yang sebelumnya zona hijau tidak ada kasus baru, kini masuk zona kuning yakni Lebong (Bengkulu) dan Lingga (Kepulauan Riau). "Dan ada 1 kabupaten/kota yang sebelumnya tidak pernah ada kasus Covid-19 menjadi ada dan masuk ke zona kuning yaitu Natuna di Kepulauan Riau," sebut Wiku.

Satgas juga meluncurkan sebuah inovasi baru dalam penanganan pandemi covid-19 di Indonesia. Inovasi dikembangkan oleh bidang Data dan IT dan Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19. Sistem ini dikenal sebagai Sistem Bersatu Lawan Covid-19 (BLC) Monitoring Perubahan Perilaku.

Sistem ini dirancang untuk menghasilkan data yang realtime, terintegrasi, sistematis, interoperabilitas, dan sistem yang melibatkan koordinasi antar lintas sektor. "Melalui sistem ini, petugas di lapangan dapat memasukkan berbagai data terkait dengan pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan masyarakat di lokasi-lokasi pengawasan secara real time," sebut Wiku.(H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya