Masa Pandemi, Universitas Trilogi Giat Cetak Teknososioprenur

Syarief Oebaidillah
21/10/2020 01:51
Masa Pandemi, Universitas Trilogi Giat Cetak Teknososioprenur
Dukungan terhadap program Teknososiopreneur Universitas Trilogi(Dok. Universitas Trilogi)

PANDEMI covid 19 yang menjadi salah satu penyebab anjloknya perekenomian nasional tidak lantas membuat kita harus pasrah. Banyak sisi lain bahkan adanya peluang baru bagi pembangunan perekonomian diantaranya yang dilakukan Universitas Trilogi melalui Fakultas Bio Industri.

Fakultas Bio Industri Universitas Trilogi yang sejak awal berdiri telah fokus pada usaha membangun semangat teknososiopreneur para mahasiswa. Bahkan ketika pandemi hadir di Indonesia upaya tersebut semakin terus digalakkan. Diantaranya menghadirkan Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) melalui PPKWB (Pusat Pengembangan Kapasitas Wirausaha Bioindustri).

“Meskipun pandemi covid-19 belum usai kami terus memacu mahasiswa meningkatkan semangat kewirausahaan.. Tujuannnya menumbuhkan semangat sehingga muncul para pelaku usaha baru yang secara paralel akan turut serta mendorong perekenomian nasional”, kats Maulidian, inisiator sekaligus penanggung jawab Program PPKWB 2020.

Dosen Agribisnis Universitas Trilogi itu, menjelaskan pola pengembangan semangat kewirausahaan yang mereka bangun melalui PPKWB ini. Hal pertama yang diinternalisasikannya adalah dengan menumbuhkan atmosfir berpikir kreatif.

“Hal pertama yang dilakukan sebelum para tenant binaan dari PPKWB menghasilkan proposal bisnisnya dengan menstimulasi berpikir kreatif. Sehingga mereka para tenant tidak hanya mampu melihat celah pasar yang secara eksplisit berdampak pada peluang keuntungan, juga mampu berpikir tentang usaha yang mereka rintis mempunyai dampak sosial yang luas,” jelas owner saus keju prebiotic ‘chessin’ yang bernaung pada CV. Mamifood Sukses Abadi itu.

Baca juga : Genjot Sarana Kampus, UBM Tower Dipancangkan

Tim PPKWB juga digawangi Inanpi Hidayati Sumiasih, Mutiara Dewi P. K., dan Hermawan Seftiono. Usaha tim ini kemudian membuahkan hasil. Setidaknya untuk tahun ini saja terdapat 30 mahasiswa yang tergabung dalam program kewirausahaannya. Sementara itu sudah puluhan jumlah produk yang dihasilkan. Selain nama-nama produknya yang unik, produk-produk mereka juga terus bertahan dan mulai melakukan perluasan pasar.

Diatara beberapa produk tersebut adalah Burgernesia, yaitu burger nasi dengan teknik pembuatan melalui Fussion Food. Ada juga Roti Karkus, Pyong Kicthen, Francis Jam dan lain sebagainya. Untuk diketahui, berbagai produk ini dihasilkan dengan memanfaatkan teknologi bidang pangan terkini.

“Sesuai dengan tujuan kita ingin melahirkan para teknososiopreneur, maka setiap produk yang mereka buat juga harus memanfaatkan cara kerja dari teknologi terkini, termasuk diantaranya teknologi pangan,” ujar Maulidian.

Dalam menjalankan kegiatannya, PPKWB mendapat dukungan penuh dari pemerintah melalui pendanaan Hibah Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Kemenristek/BRIn melalui program PPK. Melalui program ini, pemerintah berharap kampus tidak hanyamenghasilkan para lulusan juga mencetak para wirausaha atau entrepreneur baru. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya