Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali meluncurkan Program Mengajar dari Rumah, yakni gerakan sukarela (voluntary) yang diikuti mahasiswa.
Program ini bertujuan meringankan beban orang tua dan guru dengan cara mengajar peserta didik. Ini untuk jenjang PAUD/TK, SD/MI dan SMP/MTs di lingkungan masing-masing.
Kegiatan Mengajar dari Rumah diinisiasi Badan Pengurus Pusat Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi Nasional bersama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud. Serta, menjaring relawan dari mahasiswa dan alumni Bidikmisi, kemudian mahasiswa pada umumnya.
Baca juga: Kemendikbud Minta Masyarakat Pantau Bantuan Kuota Data Internet
Para mahasiswa terjun langsung mengajar di lingkungan terkecil. Dimulai dari tingkat RT/RW, kampung, hingga desa. Lokasi kegiatan bisa di rumah atau tempat strategis lain. Tentuya dengan jumlah peserta yang terbatas, agar protokol kesehatan tetap berjalan.
“Saya kagum dengan mahasiswa dan alumni yang terlibat. Di tengah tantangan dan keterbatasan, kalian berjiwa besar dan tanpa pamrih membantu masyarakat dengan cara mengajar dari rumah,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dalam keterangan resmi, Sabtu (17/10).
“Kalian meringankan beban para murid, guru dan orang tua dengan memastikan pembelajaran tetap berlangsung. Saya dapat laporan, banyak relawan angkatan pertama yang ingin melanjutkan darma baktinya,” imbuh Nadiem.
Baca juga: WEF: Banyak Anak Muda Berpikir Belajar Daring Jadi Permanen
Dari 3803 pendaftar, telah dipilih 750 relawan muda yang bertugas pada Program Mengajar dari Rumah Angkatan Kedua. Program itu berlangsung pada 18 Oktober-17 November 2020. Sebelumnya, relawan angkatan pertama telah menyelesaikan tugas pada 17 Agustus-16 September 2020 lalu.
Nadiem mengingatkan bahwa mahasiswa perlu membawa misi perubahan perilaku untuk menekan penyebaran covid-19. Khususnya, perilaku sederhana 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Baca juga: KPAI: Banyak Anak Alami Kekerasan Fisik dan Psikis Saat Pandemi
“Semoga kalian bisa memberi pemahaman kepada masyarakat. Supaya budaya baru hidup sehat dan saling jaga bisa kita tanamkan,” pungkasnya.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menilai perubahan perilaku sangat penting untuk mencegah penularan covid-19. Data per September, BPS menemukan 17% warga Indonesia merasa tidak mungkin terpapar covid-19.
Angka ini cukup tinggi dan berpotensi memperluas penyebaran covid-19, jika tidak dilakukan sosialisasi perubahan perilaku. “Makin banyak yang tidak patuh protokol kesehatan, bisa meningkatkan yang terpapar covid-19. Ini fatal. Edukasi perubahan perilaku tanggung jawab kita semua,” tutur Doni.(OL-11)
Melihat eskalasi itu, aparat kepolisian langsung bertindak tegas dengan menyemprotkan air dari kendaraan taktis water cannon untuk membubarkan massa.
Program ini menghadirkan berbagai track tematik yang dapat dipilih sesuai minat dan rencana pengembangan diri mahasiswa.
DUNIA perkuliahan bukan hanya soal menuntut ilmu, tetapi juga perjalanan penting dalam menemukan jati diri. Mahasiswa diajak untuk mencari kebenaran di tempat yang tepat.
Stella mengutarakan masa kuliah merupakan waktu yang ideal untuk mengeksplorasi minat, mencoba hal-hal baru, dan tidak sekadar mengikuti arus.
Program beasiswa ini adalah bentuk penghormatan UBSI terhadap nilai-nilai spiritual yang menjadi fondasi karakter bangsa.
Antusias membaktikan diri terjun ke desa, mahasiswa berbagai perguruan tinggi patahkan citra negatif Gen Z. Seperti apa cerita kiprah mereka?
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), meluncurkan Uji Terap Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Jenjang Pendidikan Menengah.
'Karena manusia itu hanya bisa dididik oleh manusia untuk menjadi manusia. Kalau manusia dididik oleh robot maka dia akan jadi robot,'
PERUBAHAN status Universitas Terbuka (UT) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) tidak serta-merta membuat perguruan tinggi tersebut meningkatkan biaya pendidikan.
Dalam jangka pendek, Dekan FEB UP yang baru, Dr Harnovinsah, akan menjalankan program fast track yakni mahasiswa dalam kuliah selama lima tahun mendapatkan dua ijazah S1 dan S2.
GAWAI dan peranti digital semakin masif digunakan anak dan remaja Indonesia untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh
Unpad EdEx juga telah meresmikan kerja sama perdana dengan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney yang merupakan BUMN Holding Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved