Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pulau Jawa Sumbang 56% Kasus Covid-19 di Indonesia

Andhika Prasetyo
03/9/2020 20:35
Pulau Jawa Sumbang 56% Kasus Covid-19 di Indonesia
Ilustrasi(DOK MI)

SATUAN Tugas Penanganan Covid-19 mencatat empat provinsi yang menjadi penyumbang utama kasus positif di Tanah Air. Keempat provinsi tersebut seluruhnya berada di Jawa yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Empat provinsi ini berkontribusi terhadap 56% dari kasus kumulatif covid-19 di Indonesia," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (3/9).

Di DKI Jakarta, kasus positif masih terus meningkat setiap pekan. Per 2 September, total kasus secara kumulatif mencapai 42.041 dengan 9.069 kasus aktif tersisa atau 21,57%. Wiku mengatakan peningkatan jumlah kasus di ibu kota selaras dengan bertambahnya tes spesimen dan pemeriksaan laboratorium.

"Pemeriksaan di DKI Jakarta sudah melebihi standar minimal WHO yaitu satu per seribu populasi per minggu. Hingga 2 September, telah dilakukan pemeriksaan terhadap 652.021 orang DKI Jakarta. Pemerintah provinsi harus terus menjaga kinerja testing ini agar dapat mengetahui jumlah kasus sebenarnya yang ada di Jakarta," ucap Wiku.

Jawa Barat menjadi penyumbang terbesar kedua dengan total kumulatif 11.481 kasus dengan sisa 4.866 kasus aktif atau 42,38%. "Ini harus diwaspadai karena nyaris dua kali lebih tinggi dari kasus aktif secara nasional yakni 24,1%," tuturnya.

Selanjutnya, di Jawa Tengah, total kasus secara kumulatif mencapai 14.428 orang dengan sisa 4.091 kasus aktif atau 28,35%. Wiku memaparkan, sedianya, penambahan kasus di Jawa Tengah cenderung sudah mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir.

Sedangkan Jawa Timur, secara keseuruhan mencatatkan 34.278 kasus positif dengan sisa 5.076 kasus aktif atau 14,8%. Dengan angka tersebut, provinsi tersebut tergolong memiliki kasus aktif yang rendah, di bawah rata-rata nasional.

"Tetapi yang harus menjadi perhatian adalah kasus meninggal yang mencapai 7,07%, jauh di atas kasus meninggal nasional yang hanya 4, 2%," tandas Wiku. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya