Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
POHON geronggang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sebuah peluang dalam pengelolaan lahan gambut. Hal ini didukung fakta bahwa lahan gambut di Provinsi Riau yang merupakan habitus geronggang, termasuk yang terluas di Pulau Sumatra.
Peneliti Bidang Ilmu Kayu dan Teknologi Hasil Hutan di BP2TSTH Kuok Yeni Aprianisenis mengatakan, jenis ini merupakan kayu lokal yang ditemukan di Provinsi Riau, khususnya di beberapa kabupaten dengan dominasi lahan bergambut.
“Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten yang sudah mulai mengembangkan geronggang, dipelopori oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Ikatan Pemuda Melayu Peduli Lingkungan. Sebagai bagian dari kearifan lokal, masyarakat setempat memanfaatkan kayu-kayu geronggang sebagai bahan konstruksi,” kata Yeni dalam pernyataan tertulis, Kamis (13/8).
Menurutnya, belum banyak yang mengetahui selain sebagai bahan konstruksi, kayu geronggang secara mikroskopis juga berpotensi dikembangkan sebagai sumber serat alam dari jenis kayu-kayuan. Suatu kayu dapat dikatakan sebagai bahan baku alternatif serat dilihat dari karakteristik serat dan kandungan kimia kayunya.
“Dari perspektif itu, serat kayu geronggang termasuk pada kualitas serat kelas satu,” imbuhnya.
Baca juga: Masyarakat Pesisir Sungai Kalsel Olah Eceng Gondok Jadi Kertas
Aplikasi serat dari komoditi kehutanan di antaranya dapat dijadikan bahan baku pulp dan kertas, serta rayon sebagai bahan baku pakaian dan papan serat. Parameter kualitas serat sangat menentukan tujuan akhir pemanfaatannya.
Yeni menjelaskan, komposisi kimia kayu dari geronggang sebagai bahan baku pulp dan kertas adalah pada jumlah persentase kandungan selulosanya. Hasil analisis menunjukkan, kadar selulosa geronggang berkisar 40-42%, sedangkan kandungan lainnya dapat diminimalisir pada saat pengolahan pulp dan kertas.
Pertimbangan lain setelah parameter dimensi serat dan kandungan kimia kayu adalah parameter berat jenis. Parameter ini diperlukan untuk kelayakannya sebagai kayu dengan potensi sebagai sumber serat alam. Berat jenis geronggang berkisar 0,43-0,47. Nilai ini tentu saja masih di bawah kayu krassikarpa yang berkisar 0,55 pada umur 4 tahun.
“Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan geronggang berpeluang sebagai sumber serat di masa depan melalui konsep pemuliaan dan sentuhan teknologi. Dengan teknologi pemuliaan, kayu lokal nantinya akan dapat setara secara karakteristik mikroskopis dengan kayu yang sudah eksis saat ini sebagai sumber serat,” tuturnya.
Berdasarkan fakta tersebut, pengolahan geronggang dapat dijadikan sebagai bahan baku pulp dan kertas. Saat ini dengan memanfaatkan geronggang yang ada di alam telah membuktikan bahwa pulp yang dihasilkan memenuhi standar persyaratan mutu pulp kraft (kimia) kayu daun.
Nilai sifat fisik pulp geronggang yang meliputi indeks tarik, retak dan sobek sangatlah cocok untuk dijadikan sebagai bahan baku pulp kayu daun. Melalui persyaratan itu, pulp geronggang bisa digunakan sebagai kertas tulis dan tisu.
“Selain pengolahan dengan metode kraft, pengolahan kayu geronggang secara semi-mekanis juga pernah dilakukan dan menghasilkan pulp sebagai pencampur untuk kertas koran. Namun kertas koran dari geronggang tentunya tidak ekonomis secara produksi bila dibandingkan peruntukkannya sebagai bahan baku kertas tulis,” pungkasnya.(OL-5)
Pacu Jalur di Kuantan Singingi, Riau, bukan sekadar perlombaan dayung tradisional, melainkan festival budaya yang sarat makna sejarah, persatuan, dan ketangguhan.
Istilah "aura farming" tengah viral di media sosial, memicu perbincangan setelah video tarian Pacu Jalur ramai disebut memancarkan energi positif dan pesona kuat.
SATUAN Tugas (Satgas) Penanggulangan Perambahan Hutan (PPH) Polda Riau dan Polres jajaran menangani 17 kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dengan luas 68 hektare di 2025.
DUA tersangka kasus perambahan hutan seluas 143 hektare di Rokan Hulu Riau ditangkap.
PROSES pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) seluas 30 hektare (Ha) di lahan gambut Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, terus berlanjut.
Isi dari ikrar yang dibacakan 34 orang tersebut, diawali dengan membacakan “Deklarasi Anshor Daulah Riau”.
Kerja sama ini dilakukan menyusul adanya pilot project restorasi dan pengelolaan ekosistem gambut di Kalimantan Tengah.
Pemerintah mengusung empat strategi utama: pencegahan deforestasi, pengelolaan hutan lestari, perlindungan ekosistem gambut, dan rehabilitasi hutan dan lahan.
Buruknya perlakuan terhadap ekosistem gambut pun menyebabkan kerentanan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ikut meningkat.
Pengelolaan lahan gambut berkelanjutan memerlukan komitmen dan kerja sama antar pemangku kepentingan untuk melaksanakan rencana intervensi secara efektif,
Sudah sejak sepekan terakhir upaya pembasahan gambut dilakukan tim Satgas Karhutla, menyusul mulai terbakarnya area gambut di sekitar bandara dan hutan lindung Liang Anggang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved