Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian meluncurkan gerakan mengenakan masker di Jawa Timur. Masker yang distribusikan untuk masyarakat sebanyak 26 juta buah. "Dalam sebulan ini, saya sudah mengunjungi provinsi, Jatim provinsi ke-16. Tapi, banyak yang belum pakai masker," tegas Mendagri Tito di Pendapa Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (7/8).
Tito menjelaskan gerakan 26 juta masker di Jatim merupakan langkah penting guna membangunkan warga agar patuh mengenakan masker. Gerakan yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi Jatim ini, lanjutnya, melebihi DKI Jakarta yang menggerakkan program serupa melalui bantuan sosial 22 juta masker. "Saya berharap bisa membantu menurunkan angka korona," katanya.
Namun, gerakan pakai masker harus didukung oleh semua kepala daerah. Sejauh ini, kepala daerah sudah bekerja keras membuat inovasi dan kreativitas mulai kampung tangguh sampai desa tangguh. Akan tetapi harus realistis bahwa, data positif korona dan tingkat kematian juga tinggi. "Angka kematian di Jatim 7,5% nomor dua nasional. Angka kesembuhan bagus. Seluruh Jawa, tingkat kesembuhan tertinggi Jatim," imbuhnya.
Karena itu seluruh pemda harus bekerja keras dalam menangani wabah korona. Para akademisi pun didorong meneliti mengapa masyarakat masih ada yang enggan mengenakan masker.
Menurut Tito, hipotesis awal masalahnya pada kemauan dan kemampuan. Ada warga yang belum mengetahui manfaat masker. "Selain itu, 60% masyarakat masih low class yang secara ekonomi sulit. Bisa karena mereka tidak tahu, juga karena faktor ekonomi," ungkapnya.
Tito memantau langsung di lapangan, ada yang bilang sumpek mengenakan masker. Ada pula yang tidak mampu membeli masker. Untuk itu mengedukasi masyarakat sangat penting sembari getol gerakan membagikan masker.
Upaya itu pendekatan lunak dan simpatik sebelum melalukan penegakan disiplin. "Langkah pertama membagi masker kegiatan soft dan simpatik. Cara utama simpatik harus terus dilakukan," ujarnya.
Setelah peluncuran gerakan 26 juta masker, Tito berpesan kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa agar mengawal gerakan itu dengan baik. Tujuannya agar tepat sasaran pada masyarakat yang memerlukan."Masker merupakan upaya pencegahan sembari menunggu vaksin yang saat ini uji klinis memasuki tahap ketiga. Tahun depan semoga bisa diproduksi," pungkasnya. (OL-12)
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan belum ada sinyal bahwa virus HKU5-CoV-2 menyebabkan wabah atau pandemi baru.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved