Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Uji Coba Vaksin Dilakukan secara Acak

Bayu Anggoro
27/7/2020 19:20
Uji Coba Vaksin Dilakukan secara Acak
Refleksi warga beraktivitas di luar ruang tanpa mengenakan masker di Jakarta, Kamis (23/7).(ANTARA/Rivan Awal Lingga )

Tim Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung akan membagi dua relawan yang menjadi subjek ujicoba vaksin virus korona (covid-19) asal Tiongkok. Pemisahan ini diperlukan untuk mengetahui efektivitas antivirus tersebut.

Ketua tim ujicoba vaksin covid-19 FK Unpad, Kusnandi Rusmil, mengatakan, dari total 1.620 subjek yang diperlukan untuk uji klinis tersebut, menurut dia tidak semuanya akan disuntikkan vaksin saat uji coba berlangsung. Cairan antivirus hanya akan diberikan kepada 800 relawan  yang penentuannya dilakukan secara acak.

Baca juga: Tembus 100 Ribu, Jubir Satgas Covid-19: Indonesia Masih Krisis

"Dari semua relawan itu, yang akan disuntikkan vaksin hanya 800. Sisanya yang 800 hanya akan diberikan placebo," katanya seraya menjelaskan placebo hanyalah cairan biasa yang warnanya akan menyerupai vaksin covid-19.

Karena dilakukan secara acak, menurut dia relawan tidak akan mengetahui apakah mereka mendapat cairan vaksin atau hanya placebo. Tidak diberitahunya para relawan ini diyakini bisa memberi perasaan yang sama di antara para subjek tersebut sehingga efektivitas vaksin akan semakin terlihat jelas.

"Jadi nanti kami ingin membandingkan antibodi antara yang diberi vaksin dengan yang diberi placebo. Sengaja disamarkan, agar mereka tidak punya perasaan 'aduh gimana ya saya tidak diberi vaksin'," paparnya.

Usai menjalani penyuntikkan, para relawan ini akan terus dipantau selama 3-6 bulan. Tim ahli yang sudah mengetahui siapa saja yang disuntikkan vaksin atau placebo akan memantau reaksi apa saja yang dialami subjek yang berjumlah 1.620 ini.

"Sehingga kami bisa membedakan reaksi yang dialami subjek yang mendapatkan vaksin dengan yang tidak. Sehingga kami bisa betul-betul mengetahui efektivitas dari vaksin ini," paparnya.

Dengan begitu, dia memprediksi ujicoba vaksin ini akan selesai sekitar 6-9 bulan. Jika berhasil, menurutnya antivirus ini bisa diberikan kepada masyarakat paling cepat awal tahun depan.

"Diharapkan selesai enam bulan. Sehingga Januari bisa digunakan,"ujarnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya