Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ANAK adalah masa depan penerus bangsa dan PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk (JAPFA) secara konsisten membuktikan komitmennya untuk mendukung tumbuh kembang anak Indonesia. Sejak 2008, melalui program JAPFA for Kids telah dilakukan berbagai inisiatif sosial yang berfokus pada keseimbangan gizi dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) anak-anak usia sekolah dasar.
Program ini telah menjangkau lebih dari 142.500 anak di 21 provinsi di Indonesia. Survei status gizi balita pada 2019 menunjukkan sebanyak 27,7% balita mengalami tengkes (stunting), 16,3% memiliki berat badan di bawah normal (underweight), dan 7,4% tergolong kurus (wasting).
Baca juga: Pandemi Covid-19, Anak Sulsel Tetap Sehat dan Semangat
Sedangkan untuk anak usia 0-17 tahun terdapat 9,9% yang mengkonsumsi kalori di bawah 1.400 kalori. Terkait dengan hak pendidikan, rata-rata lama sekolah adalah 8,6 tahun (Susenas BPS, Maret 2018), padahal target yang ditetapkan adalah Wajib Belajar 12 tahun.
“JAPFA memiliki komitmen panjang mendukung program terkait anak sebagai agen perubahan yang akan menyebarkan dan melanjutkannya kepada anak-anak lainnya.” ujar Rachmat Indrajaya, Direktur Corporate Affairs JAPFA, Kamis (23/7).
Upaya menjadikan anak sebagai contoh baik (role model) bagi rekan-rekannya dilakukan melalui pemilihan Duta Anak Sehat, Duta Makanan Sehat, dan Duta Lingkungan Sehat terhadap siswa SD kelas 3, 4, dan 5. Sebagai role model, mereka juga dilatih dan didampingi secara intensif selama 9 bulan menjadi Duta yang percaya diri dan diharapkan mampu menginspirasi rekan seusianya agar selalu menjaga kesehatan serta lingkungan sekitarnya.
Untuk menggali potensi terbaiknya, anak-anak bersama para guru dilibatkan dalam mengikuti sejumlah kegiatan dan kompetisi yang diadakan pada ajang JAPFA for Kids Awards, seperti Duta Anak Sehat, Duta Makanan Sehat, Duta Lingkungan Sehat, Menggambar, Mengarang, dan Manajemen Tata Kelola Sekolah untuk berperan aktif dalam memberikan saran dan solusi inovatif.
“Berbagai masukan dan pelatihan selama berjalannya program bertujuan untuk membentuk generasi muda yang paham akan pentingnya gaya hidup sehat, termasuk di dalamnya pentingnya makanan bergizi seimbang. Selain itu, diharapkan kegiatan-kegiatan tersebut dapat mengasah kecerdasan dan kreativitas anak,” ucap Rachmat.
Di tahun 2018, JAPFA memperkuat komitmennya melalui program Posyandu Sehat dan Berdaya. Program ini merupakan bentuk dukungan kepada pemerintah dalam mencegah tengkes (stunting) pada anak-anak Indonesia. Melalui pendampingan yang diberikan JAPFA, diharapkan dapat memperkuat potensi kader Posyandu dalam melaksanakan upaya kampanye kesehatan bagi ibu hamil, bayi, dan anak serta memberikan edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang, salah satunya kebutuhan protein yang tercukupi.
Protein memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Rata-rata manusia membutuhkan 15%-20% protein dari total kebutuhan gizi per hari. Protein juga membantu perkembangan otak dan pertumbuhan otot pada anak. Kegiatan positif serta memperhatikan asupan makanan sehat yang dilakukan sejak dini berkontribusi menciptakan anak Indonesia yang inovatif dan berdaya saing tinggi. Hal tersebut turut mendukung target pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Layak Anak (IDOLA) pada 2030. (RO/OL-6)
Generasi Beta: Pahlawan atau korban revolusi teknologi? Mari kita bahas.
Dalam dekade terakhir, masyarakat Indonesia mulai akrab dengan dunia digital. Mulai dari kakek-nenek hingga cucu telah melek teknologi informasi.
Di era digital yang terus berkembang, transformasi digital bukan hanya sekadar tren. Itu telah menjadi kebutuhan mendesak dalam berbagai bidang, termasuk di bidang kesehatan.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) adalah sebuah sistem digital yang dirancang khusus untuk membantu Puskesmas dalam mengelola berbagai informasi kesehatan.
Kalian harus perbanyak minum air putih. Air putih bermanfaat baik untuk kesehatan kulit. Dengan asupan cairan tubuh yang baik maka badan dan kulit menjadi terwat.
Putri Catherine dari Wales mengumumkan sedang menjalani kemoterapi pencegahan untuk mengobati kanker. Tapi apa itu kemoterapi pencegahan?
Berbicara kepada anak-anak tentang penyakit serius, seperti kanker bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua.
Momen lebaran bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga kesempatan bagi anak-anak untuk belajar mengelola uang.
Artis, model, dan pembawa acara Dian Ayu Lestari membagikan tips liburan bersama anak-anak, termasuk memilih tempat yang cocok dan mempersiapkan peralatan penting.
Si kecil cenderung lebih mudah pilek dan batuk di musim hujan. Pengaruh cuaca pada perkembangan kuman menjadi salah satu penyebabnya.
Agar anak tidak stunting, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak jauh hari, bahkan sebelum masa kehamilan.
Sebagian orang tua melarang anak bermain hujan. Padahal, bermain di tengah hujan memberi sejumlah manfaat buat anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved