Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Kebijakan dan Disiplin Penentu Berakhirnya Wabah

Aiw/Ata/Fer/X-7
21/7/2020 04:35
Kebijakan dan Disiplin Penentu Berakhirnya Wabah
Petugas protokol kesehatan covid-19 Tangcity Mal melakukan pengecekan terhadap pengunjung, Senin, 22 Juni 2020(Medcom.id/ Hendrik Simorangkir )

ANGKA penularan covid-19 di Indonesia dalam beberapa hari terakhir (Jumat, 17/7) masih di sekitar 1,08. Angka tersebut menunjukkan, secara nasional masyarakat harus mewaspadai adanya penularan lokal di beberapa provinsi atau kabupaten/kota yang menjadi episentrum penyebaran covid 19.

“Kebijakan pemerintah dan kedisiplinan masyarakat terhadap protokol new normal adalah kunci untuk menghadang kenaikan rate penambahan pasien covid-19,” kata Guru Besar Statistika Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Dedi Rosadi, dalam pernyataan tertulis kemarin.

Selain itu, lanjutnya, pemerintah harus lebih menggencarkan lagi tracing, test, dan treatment (3T) seiring dengan pendisiplinan masyarakat.

“Optimalkan 3T di episentrum utama penyebaran covid-19, yakni Jawa Timur, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, serta Kalimantan Selatan,” tambah Dedi.

Menurutnya, berdasarkan tracking data terakhir dan menggunakan berbagai pendekatan pemodelan data-driven (berbasis pergerakan data), ada kenaikan nilai proyeksi kasus positif di akhir pandemi yang cukup signifi kan bila dibandingkan dengan estimasi yang disampaikan pada Juni 2020.

Prediksi paling optimistis, jelas Dedi, diperoleh dengan menggunakan model hybrid kompartemen SIR regresi runtun waktu dan diperkirakan pandemi berakhir di awal November 2020 dengan total kasus positif sekitar 112.000 penderita.

“Sementara berdasarkan perhitungan probabilistic data driven model covid-19 Indonesia, diperoleh prediksi puncak pandemi akan terjadi di akhir Juli sampai akhir Agustus 2020 dan berakhir di akhir Februari 2021 dengan estimasi total kasus positif sekitar 227.000 penderita,” imbuhnya.

Secara terpisah, Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan banyaknya laboratorium pemeriksaan yang tutup pada Minggu menyebabkan pemeriksaan spesimen covid-19 selama 24 jam terakhir tidak mencapai 20.000.

Lebih lanjut, Yurianto mengatakan ada penambahan kasus konfi rmasi positif sebanyak 1.693 sehingga total menjadi 88.214. Untuk pasien sembuh ada penambahan 1.576 sehingga total menjadi 46.977. Adapun pasien meninggal bertambah 96 orang sehingga total menjadi 4.239.

Di sisi lain, Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya meminta pemerintah menggunakan strategi yang terukur dan konsisten dalam pengendalian covid-19, selain terus mendisiplinkan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.

“Konsistensi dalam memproses data dan mendisiplinkan masyarakat memungkinkan sektor ekonomi bergerak untuk mendorong pertumbuhan,” ujarnya. (Aiw/Ata/Fer/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya