Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Informasi Geospasial (BIG) memperingatkan adanya potensi banjir bandang susulan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Hal itu didapat dari serangkaian analisis menggunakan sejumlah data topografi, geologi, geomorfologi, citra satelit, dan prediksi curah hujan.
"Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bencana banjir bandang susulan," ungkap Kepala Bidang Pemetaan Kebencanaan dan Perubahan Iklim BIG Ferrari Pinem kepada Media Indonesia, Sabtu (18/7).
Ferrari menegaskan, pemantauan curah hujan menjadi hal yang sangat penting dalam memonitoring kemungkinan bencana-bencana susulan pada wilayah sekitar, mengingat beberapa wilayah sekitar memiliki karakteristik fisik dengan potensi yang hampir sama dengan wilayah yang terdampak banjir saat ini.
Data topografi yang didapat dari Digital Elevation Model Nasional (DENMAS) memperlihatkan bahwa kemiringan lereng yang curam di hulu dapat menjadi salah satu faktor penyebab banjir bandang pada dataran aluvial di bawahnya.
Walaupun jarak yang cukup jauh dari hulu sampai ke dataran aluvial, namun morfometri sungai yang terjal di hulu sudah cukup untuk mengalirkan material sedimen, serta ditambah akumulasi aliran dan sedimen pada pertemuan cabang sungai.
Pada kasus banjir bandang di Masamba dan sekitarnya, beber Ferrari, akumulasi material sedimen terbawa dari hulu di utara akibat tingginya curah hujan sejak 12 Juli 2020 atau sehari sebelum kejadian banjir bandang tanggal 13 Juli 2020. "Ini didapat dari pengamatan curah hujan dan satelit cuaca (BMKG)," cetusnya.
Kasus serupa, ujar Ferrari, juga terjadi di Kecamatan Sabang hingga Baebunta, dimana pertemuan beberapa cabang sungai dari perbukitan di hulu, mengakibatkan luapan banjir bandang di dataran aluvial di bawahnya.
Dari analisis peta geologi dan peta potensi gerakan tanah yang dirilis Badan Geologi, daerah lokasi bencana banjir bandang merupakan alluvial yang terdiri dari lumpur, lempung, pasir, kerikil dan kerakal.
"Dimana bagian utara yang menjadi sumber material bandang tersusun atas Formasi Bone-bone berupa perselingan batu pasir, konglomerat, napal dan lempung tufan," urainya.
Selain itu di bagian lereng bawah terdapat endapan lava basalt dan andesit, breksi gunung api dan tuf dari formasi Lamasi. Ini memperlihatkan adanya potensi gerakan tanah (kemudahan terjadinya longsor) di level menengah sampai tinggi, terutama pada daerah di lembah sungai, gawir, dan tebing lereng.
"Hal ini dikuatkan juga dari analisa geomorfologi dimana wilayah atas terdiri dari perbukitan dengan lereng yang terjal dan curam," tutur Ferrari.
Tidak hanya itu. Dari citra satelit resolusi tinggi (CSRT) ditemukan bahwa wilayah sepanjang sungai banyak ditemukan area terbangun dan lahan pertanian. Ini tentunya akan mengurangi daya dukung lahan dalam menahan laju air yang jatuh di atasnya.
Kemampuan lahan untuk menyerap air akibat ketidaksesuaian penggunaan lahan pada daerah hulu akan berimbas terhadap terjadinya banjir bandang.
"Rehabilitasi lahan dan hutan pada daerah hulu perlu menjadi konsentrasi pembenahan untuk mengurangi risiko bencana di kemudian hari," sahutnya.
Kesimpulannya, Ferrari menegaskan, banjir bandang di Luwu Utara terjadi karena material penyusun di hulu lepas, mengakibatkan stabilitas lereng yang tidak stabil. DItambah potensi gerakan tanah yang tinggi dan diperparah dengan banyaknya area permukiman, dan juga ada lahan pertanian dan perkebunan di sepanjang aliran sungai di hulu.
"Itu semua menyebabkan daya dukung lahan menjadi rendah," pungkasnya.
Sebanyak 30 orang meninggal dalam bencana banjir bandang di Luwu Utara dan 15 orang lainnya masih dalam pencarian. Lebih dari 3.500 keluarga mengungsi di lokasi pengungsian. (H-2)
Mengambil tema “Integrasi dan Sinergi Industri Pada Sektor Kehutanan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”, IEFE 2019 diharapkan semakin mendekatkan impian Indonesia
Sebelumnya PSM menggilas Perseru Serui 9-0.
Manajemen PT ASDP Indonesia Ferry menambah loket pelayanan penumpang. Selain itu, pihak pelabuhan akan mempersingkat waktu bongkar muat kapal.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto akui dirinya membahas Pilgub Sulsel bersama Jokowi
KEBUTUHAN gula pasir di Indonesia cukup tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan gula di Indonesia, pemerintah terpaksa mengimpor gula sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan nasional.
Jadwal ujian nasional paket C akan sesuai aturan jadwal yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Perlindungan sunscreen tidak bisa memproteksi seluruh badan dari ujung kepala hingga ujung kaki. Disarankan untuk mengenakan pakaian yang memiliki perlindungan anti sinar UV.
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geosofika (BMKG) memprakirakan hujan akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan ke depan.
BADAN Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) akhirnya bisa memetakan sesar aktif yang menjadi pemicu gempa bumi di Kabupaten Sumedang Jawa Barat (Jabar) pada pergantian Tahun 2024.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin memastikan bencana puting beliung di kawasan Sumedang ini tidak menyebabkan korban jiwa.
Gempa di Sumedang terjadi pada 31 Desember 2023 hingga Januari 2024.
SEBANYAK 137 rumah di Dusun Desa, Dusun Segel, Dusun Leuwihalang, Desa Mangkubumi, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, tersapu angin puting beliung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved