Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Australia Bantu Muhammadiyah dan NU AU$2,2 juta Tangani Covid-19

Dwi Tupani
08/7/2020 13:04
Australia Bantu Muhammadiyah dan NU AU$2,2 juta Tangani Covid-19
Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan (kiri)(DOK MI/MELALUSA)

AUSTRALIA  akan menyediakan AU$2,2 juta kepada lembaga penanggulangan bencana Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama untuk mendukung organisasi-organisasi menanggapi covid-19.

Dana tersebut akan mendukung kegiatan pencegahan berbasis masyarakat, membangun kapasitas lokal dan memastikan ketahanan pangan bagi rumah tangga yang penghidupannya terganggu oleh pandemi.

"Karena pandemi ini berlangsung dengan cepat dan dampak jangka panjangnya masih belum diketahui, kami menempatkan fokus yang kuat pada bantuan melalui organisasi lokal untuk mendukung upaya pemerintah dalam fase respons dan pemulihan," kata Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan, seperti dilansir keterangan resmi, Rabu (8/7).

"Ini akan memastikan upaya kita didukung oleh pengetahuan lokal, mendukung prioritas lokal, dan berkontribusi pada kapasitas dan akuntabilitas lokal."

Australia telah mengadaptasi program pembangunan (2019-20) yang diestimasikan sebesar AU$298,5 juta di Indonesia, memprioritaskan AU$44,8 juta untuk mendukung respons kesehatan, kemanusiaan dan ekonomi Indonesia terhadap covid-19, termasuk AU$21 juta dalam bentuk inisiatif-inisiatif baru.

Baca juga: Anak di Wilayah Bencana Rentan Eksploitasi dan Trafficking

Melalui program SIAP SIAGA, Kemitraan Indonesia Australia untuk Kesiapsiagaan Bencana, Australia akan memberikan AU$1 juta kepada Lembaga Nahdlatul Ulama untuk Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI NU) dan AU$1,2 juta lainnya ke Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC).

"Kolaborasi ini bertujuan untuk membantu mendukung pemerintah dalam memperkuat ketahanan masyarakat dan rumah tangga dalam menghadapi covid-19 dan beradaptasi dengan new normal melalui peningkatan upaya pencegahan berbasis masyarakat," kata Ketua LPBI NU, M. Ali Yusuf.

"MDMC akan fokus pada kampanye pendidikan dan memastikan keamanan pangan kelompok yang paling rentan: korban PHK, mereka yang tidak menerima bantuan sosial pemerintah, rumah tangga yang dikepalai wanita, lansia, dan penyandang disabilitas," kata Rahmawati Husein, Wakil Ketua MDMC.

Program SIAP SIAGA juga bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan kementerian lain untuk mendukung pekerjaan Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 di Indonesia yang mengoordinasikan respons terhadap krisis ini.

SIAP SIAGA adalah kemitraan lima tahun antara Pemerintah Indonesia dan Australia untuk memperkuat manajemen risiko bencana di Indonesia. (A-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya