Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kalung Eucalyptus Bantu Legakan Pernafasan dan Encerkan Dahak

Ardi Teristi Hardi
06/7/2020 17:39
Kalung Eucalyptus Bantu Legakan Pernafasan dan Encerkan Dahak
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan jajarannya menggunakan kalung eucalyptus.(DOK KEMENTAN)

GURU Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Suwijiyo Pramono mengatakan, Eucalyptus mengandung sejumlah zat aktif yang bermanfaat bagi tubuh. 

Penggunaan Eucalyptus dalam bentuk kalung untuk alat kesehatan, kata Prof Pramono, diyakini berpotensi membantu proses penyembuhan pasien Covid-19.

Zat aktif pada Eucalyptus dapat dihirup dan membantu melegakan pernafasan pada pasien yang mengalami gejala sesak nafas, tetapi harus terlebih dulu melewati uji klinis.

"Kalau bentuk sediaannya minyak, akan cukup dosisnya untuk dihirup sehingga  minimal bisa melegakan nafas dan mengencerkan dahak," terang Prof Pramono dalam siaran pers, dari Humas UGM, Senin (6/7).

Dengan demikian, Eucalyptus ini bisa membantu kerja obat standar yang diberikan kepada pasien Covid-19 dalam proses penyembuhan. Akan tetapi bukan sebagai obat utama Covid-19.

"Eucalyptus mengandung minyak atsiri yang di dalamnya terdapat senyawa 1,8 sineol yang bersifat antibakteri, antivirus, dan ekspketoran untuk mengencerkan dahak," kata dia.

Eucalyptus belum bisa dianggap sebagai obat untuk antivrus Sars Cov-2, penyebab Covid-19. Eucalyptus untuk membunuh virus Sars Cov-2, lanjut dia, perlu penelitian lebih lanjut.

Baca juga: Kementan Bantah Kalung Eucalyptus Mampu Bunuh Covid-19

Pasalnya, selama ini, penelitian Eucalyptus memang menunjukkan hasil mampu membunuh kedua virus corona dan influenza, sedangkan untuk membunuh virus corona jenis Sars-CoV-2 masih belum. 

Pembuktian dengan proses yang panjang hingga pengujian klinis atau pada manusia masih diperlukan  Selain itu, penggunaannya harus mengantongi izin dari BPOM.

Dia menambahkan, penggunaan Eucalyptus, diyakini bisa membunuh virus yang berada di luar tubuh, tetapi tidak efektif membunuh virus yang sudah di dalam tubuh. 

"Zat aktif Eucalyptus yang terhirup relatif kecil. Walaupun bisa mematikan virus, tapi tidak signifikan," jelas tenaga ahli BPOM ini.

Eucalyptus selama digunakan secara topikal ataupun inhalasi, bukan per oral atau sebagai obat dalam. Pemakaian Eucalyptus umumnya dioleskan atau dihirup seperti pada produk minyak kayu putih, balsem, roll on, dan lainnya.

"Kalau digunakan per oral untuk obat tidak direkomendasikan karena jika dosis penggunaan tidak tepat akan berbahaya," terangnya.

Dia menjelaskan batas aman penggunaan Eucalyptus per oral berkisar antara 0,3-0,6 mililiter. Penggunaan berlebih akan menyebabkan iritasi pada lambung dan meracuni susunan syaraf pusat dan dapat berakibat kematian. (A-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya