Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GURU Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Suwijiyo Pramono mengatakan, Eucalyptus mengandung sejumlah zat aktif yang bermanfaat bagi tubuh.
Penggunaan Eucalyptus dalam bentuk kalung untuk alat kesehatan, kata Prof Pramono, diyakini berpotensi membantu proses penyembuhan pasien Covid-19.
Zat aktif pada Eucalyptus dapat dihirup dan membantu melegakan pernafasan pada pasien yang mengalami gejala sesak nafas, tetapi harus terlebih dulu melewati uji klinis.
"Kalau bentuk sediaannya minyak, akan cukup dosisnya untuk dihirup sehingga minimal bisa melegakan nafas dan mengencerkan dahak," terang Prof Pramono dalam siaran pers, dari Humas UGM, Senin (6/7).
Dengan demikian, Eucalyptus ini bisa membantu kerja obat standar yang diberikan kepada pasien Covid-19 dalam proses penyembuhan. Akan tetapi bukan sebagai obat utama Covid-19.
"Eucalyptus mengandung minyak atsiri yang di dalamnya terdapat senyawa 1,8 sineol yang bersifat antibakteri, antivirus, dan ekspketoran untuk mengencerkan dahak," kata dia.
Eucalyptus belum bisa dianggap sebagai obat untuk antivrus Sars Cov-2, penyebab Covid-19. Eucalyptus untuk membunuh virus Sars Cov-2, lanjut dia, perlu penelitian lebih lanjut.
Baca juga: Kementan Bantah Kalung Eucalyptus Mampu Bunuh Covid-19
Pasalnya, selama ini, penelitian Eucalyptus memang menunjukkan hasil mampu membunuh kedua virus corona dan influenza, sedangkan untuk membunuh virus corona jenis Sars-CoV-2 masih belum.
Pembuktian dengan proses yang panjang hingga pengujian klinis atau pada manusia masih diperlukan Selain itu, penggunaannya harus mengantongi izin dari BPOM.
Dia menambahkan, penggunaan Eucalyptus, diyakini bisa membunuh virus yang berada di luar tubuh, tetapi tidak efektif membunuh virus yang sudah di dalam tubuh.
"Zat aktif Eucalyptus yang terhirup relatif kecil. Walaupun bisa mematikan virus, tapi tidak signifikan," jelas tenaga ahli BPOM ini.
Eucalyptus selama digunakan secara topikal ataupun inhalasi, bukan per oral atau sebagai obat dalam. Pemakaian Eucalyptus umumnya dioleskan atau dihirup seperti pada produk minyak kayu putih, balsem, roll on, dan lainnya.
"Kalau digunakan per oral untuk obat tidak direkomendasikan karena jika dosis penggunaan tidak tepat akan berbahaya," terangnya.
Dia menjelaskan batas aman penggunaan Eucalyptus per oral berkisar antara 0,3-0,6 mililiter. Penggunaan berlebih akan menyebabkan iritasi pada lambung dan meracuni susunan syaraf pusat dan dapat berakibat kematian. (A-2)
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
DALAM menghadapi kembali merebaknya covid-19, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi UPG Makassar mengambil langkah tegas dengan memperketat protokol kesehatan saat menyambut kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci.
MUNCULNYA virus baru dengan nama HKU5-CoV-2. Virus corona baru itu ditemukan di Tiongkok. Kenali ciri-ciri virus HKU5-CoV-2 dan fakta-faktanya
DINAS Kesehatan Kota Yogyakarta menemukan satu kasus covid-19.
Melalui Dinas Kesehatan, Kota Bandung kini memperkuat seluruh lini kesiapsiagaan demi melindungi warganya.
Laporan WHO terbaru menyebutkan bahwa mulai pertengahan April 2025 sirkulasi varian LP.8.1 mulai berkurang dan varian baru NB.1.8.1 meningkat, yang diberi nama varian Nimbus
Ditargetkan, hingga akhir September, penyaluran berbagai bantuan bisa terus ditingkatkan hingga secara total menyentuh Rp100 triliun.
Pasien covid-19 sembuh di Indonesia menjadi 164.101 orang setelah ada penambahan sebanyak 3.036 orang
Terkait perintah Presiden Jokowi dalam penanganan covid-19 di 8 provinsi prioritas, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melakukan berbagai upaya menekan kasus tersebut
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyampaikan penting dan diperlukan sinergitas antar daerah terutama yang bersebelahan wilayah dalam penanganan Covid-19.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat 23 Kabupaten/Kota di Indonesia masih konsisten berada di zona berisiko tinggi atau zona merah.
Setelah menyalurkan bantuan, hal paling utama adalah bagaimana kemudian memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved