Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) harus segera mendapatkan hasil uji klinis yang sedang dilakukan dari obat-obatan yang mungkin efektif mengobati pasien covid-19, kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Jumat (3/7).
"Hampir 5.500 pasien di 39 negara sejauh ini telah dilibatkan dalam uji coba Solidaritas," kata Tedros merujuk pada riset klinis PBB yang sedang dilakukan.
"Kami mengharapkan hasil sementara dalam dua pekan ke depan."
Uji coba Solidaritas dimulai dalam lima tahap dengan melihat pendekatan pengobatan potensial covid-19 dari pengobatan standar, remdesivir, obat anti-malaria yang digembar-gemborkan oleh Presiden AS Donald Trump, hydroxychloroquine, obat HIV lopinavir-ritonavir yang dikombinasikan dengan interferon.
Awal bulan ini WHO menghentikan uji coba hydroxychloroquine pada pasien covid-19 setelah penelitian menunjukkan tidak adanya manfaat dari obat tersebut. Namun banyak pekerjaan yang masih diperlukan untuk melihat apakah obat itu cukup efektif sebagai obat pencegahan.
Kepala program kedaruratan WHO, Mike Ryan, mengatakan tidak bijaksana untuk memprediksi kapan sebuah vaksin bisa siap melawan covid-19, mengatakan tidak bijaksana untuk memprediksi kapan sebuah vaksin bisa siap melawan covid-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona jenis baru dan telah menelan lebih dari setengah juta orang.
"Sementara calon vaksin mungkin menunjukkan kemanjurannya pada akhir tahun, pertanyaannya adalah seberapa cepat vaksin itu dapat diproduksi secara massal," kata Mike Ryan katanya kepada asosiasi jurnalis PBB ACANU di Jenewa.
Tidak ada vaksin yang terbukti melawan penyakit covid-19 untuk saat ini, sementara 18 calon vaksin sedang diujikan pada manusia. Pejabat WHO mempertahankan respons mereka terhadap virus yang muncul di Tiongkok tahun lalu. Alasannya mereka telah diarahkan oleh ilmu pengetahuan ketika virus itu berkembang. Ryan menuturkan apa yang ia sesalkan adalah bahwa rantai pasokan global putus, sehingga membuat para staf medis tidak memiliki alat pelindung.
"Saya menyesal bahwa tidak ada akses yang merata untuk mendapatkan alat covid. Saya menyesal bahwa sejumlah negara memiliki lebih banyak dari yang lain, dan saya menyesal bahwa petugas lini terdepan meninggal karena (itu)," katanya.
baca juga: Guru Besar Unhas: Kalung Antivirus Mentan Butuh Pembuktian Ilmiah
Ia mendesak negara-negara agar terus mengidentifikasi klaster baru covid-19 melacak orang yang terinfeksi dan mengisolasi mereka untuk membantu memutus rantai penularan.
"Mereka yang duduk di sekitar meja kopi dan berspekulasi serta berbicara (tentang penularan) tidak mencapai apa-apa. Mereka yang mengejar virus mencapai sesuatu," katanya. (OL-3)
Saat ibunya diimunisasi maka zat antibodi-nya akan bisa masuk melalui plasenta dan saluran tali pusar ke si bayi
Hepatitis B merupakan infeksi virus yang menyerang hati dan dapat bersifat akut maupun kronis.
Selain vaksin primer, yang wajib diberikan, orangtua juga bisa mempertimbangkan memberikan vaksinasi tambahan, misalnya vaksin influenza.
Di dua lokasi uji coba yaitu Kabupaten Bogor dan Kabupaten Banjar, cakupan vaksin PCV1 untuk pencegahan pneumonia meningkat.
Hal itu terjadi karena pemerintah Indonesia melaporkan adanya kasus Vaksin Derived Polio Virus (VDPV).
Vaksin influenza untuk anak bisa diberikan pada anak berusia lebih dari 3 bulan. Selain anak, vaksin flu juga perlu diberikan untuk kelompok rentan.
KESEHATAN mental sering menjadi bahan seminar, tetapi jarang menjadi agenda nyata di ruang-ruang rapat sekolah.
Asap rokok aktif maupun pasif terbukti memicu penyakit serius, baik bagi perokok maupun orang di sekitarnya.
Pelajari arti 'who' & kata tanya lain (what, where, when, why, how) dalam Bahasa Inggris. Mudah dipahami, cocok untuk pemula!
ORGANISASI Kesehatan Dunia atau WHO baru-baru ini menyatakan bahwa Timor Leste bebas malaria. Hal ini lantas menjadi tonggak sejarah kesehatan publik yang luar biasa bagi negara tersebut.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Virus Chikungunya sedang menyebar ke wilayah Samudera Hindia, Eropa, hingga wilayah lain. WHO mengeluarkan seruan mencegah terjadinya pandemi virus Chikungunya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved