Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
RENCANA pemerintah untuk memproduksi secara massal kalung antivirus menjadi perbincangan hangat. Ahli epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Syahrizal Syarif menampik kalung tersebut bisa menangani virus korona.
"Hoaks itu. Suka aneh-aneh Indonesia," kata Syahrizal kepada Media Indonesia, Jakarta, Sabtu (4/7).
Ia menyayangkan pernyataan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mengungkapkan berdasarkan riset Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangan) yang menyebut kalung antivirus itu dapat membunuh virus korona.
Syahrizal menjelaskan sampai saat ini belum ada uji klinis soal kandungan Eucalyptus dalam kalung antivirus itu bisa menangani virus menular tersebut.
"Ini kan hasil uji in vitro, bukan hasil uji klinis. (Kandungan) posisinya ya herbal. Selalu saja klaim berlebihan. Sesuatu yang tidak benar bisa menimbulkan polemik, kasihan rakyat," jelas Syahrizal.
Baca juga: Covid-19 masih Tinggi, Sidoarjo kembali Terapkan Jam Malam
Ia meminta seharusnya pemerintah bisa mencegah persepsi yang salah soal kalung antivirus itu. Menurut Syahrizal 'obat' realistis saat ini ialah mengantisipasi penularan covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan.
"Yang jelas bermanfaat itu pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan, ndak perlu yang aneh-aneh," tukas Syahrizal.
Mengamini pernyataan Syahrizal, Pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Pandu Riono juga membenarkan sampai saat ini kalung antivirus belum terbukti pengujianya untuk membunuh virus korona.
"Belum teruji dan terbukti. Semua produk obat-obatan harus melalui registrasi di BPOM. Dalam proses registrasi, harus dilihat semua hasil pengujian tersebut apakah valid? Bisa saja ditolak klaim khasiatnya," tegas Pandu.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Dr. Syahrul Yasin Limpo menyatakan para Peneliti Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian yang telah berhasil melakukan riset pada produk berbasis Eucalyptus untuk dapat digunakan sebagai tanaman herbal yang berpotensi menanggulangi penyebaran covid-19 oleh masyarakat. Apresiasi tersebut disampaikan pada kegiatan Launching Produk Berbasis Eucalyptus Sebagai Antivirus pada (8/5).
Pada hari ini, Yasin menegaskan pada Agustus mendatang kalung antivirus itu diproduksi massal.
"Ini antivirus dari hasil Balitbangan dari eucalyptus, pohon kayu putih. Dari 700 ini hanya satu yang bisa menghentikan korona, hasil lab kita. Kita yakin bulan depan ini udah dicetak massal," ungkap Syahrul dikutip dari video konferensi persnya. (OL-4)
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
DALAM menghadapi kembali merebaknya covid-19, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi UPG Makassar mengambil langkah tegas dengan memperketat protokol kesehatan saat menyambut kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci.
Kolaborasi itu mempertemukan dunia akademik, terutama hasil riset herbal dan kosmetika UGM, dengan industri.
Vmalety, jamu herbal berbentuk serbuk dengan rasa mixberry yang menyegarkan.
PAFI Kabupaten Kaur menekankan pentingnya penelitian ilmiah untuk memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat herbal.
PT Etos Kreatif Indonesia melalui produk unggulannya, Zymuno, terus berinovasi di dunia kesehatan. Yang teranyar, mereka merilis Madu Herbal yang dirancang meningkatkan daya tahan tubuh.
Obat tradisional telah digunakan oleh masyarakat di berbagai belahan dunia sejak ribuan tahun yang lalu.
Teh hijau atau Camellia sinensis merupakan sumber antioksidan epigallocatechin gallate (EGCG), yang terbukti memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved