Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
RENCANA pemerintah untuk memproduksi secara massal kalung antivirus menjadi perbincangan hangat. Ahli epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Syahrizal Syarif menampik kalung tersebut bisa menangani virus korona.
"Hoaks itu. Suka aneh-aneh Indonesia," kata Syahrizal kepada Media Indonesia, Jakarta, Sabtu (4/7).
Ia menyayangkan pernyataan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mengungkapkan berdasarkan riset Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangan) yang menyebut kalung antivirus itu dapat membunuh virus korona.
Syahrizal menjelaskan sampai saat ini belum ada uji klinis soal kandungan Eucalyptus dalam kalung antivirus itu bisa menangani virus menular tersebut.
"Ini kan hasil uji in vitro, bukan hasil uji klinis. (Kandungan) posisinya ya herbal. Selalu saja klaim berlebihan. Sesuatu yang tidak benar bisa menimbulkan polemik, kasihan rakyat," jelas Syahrizal.
Baca juga: Covid-19 masih Tinggi, Sidoarjo kembali Terapkan Jam Malam
Ia meminta seharusnya pemerintah bisa mencegah persepsi yang salah soal kalung antivirus itu. Menurut Syahrizal 'obat' realistis saat ini ialah mengantisipasi penularan covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan.
"Yang jelas bermanfaat itu pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan, ndak perlu yang aneh-aneh," tukas Syahrizal.
Mengamini pernyataan Syahrizal, Pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Pandu Riono juga membenarkan sampai saat ini kalung antivirus belum terbukti pengujianya untuk membunuh virus korona.
"Belum teruji dan terbukti. Semua produk obat-obatan harus melalui registrasi di BPOM. Dalam proses registrasi, harus dilihat semua hasil pengujian tersebut apakah valid? Bisa saja ditolak klaim khasiatnya," tegas Pandu.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Dr. Syahrul Yasin Limpo menyatakan para Peneliti Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian yang telah berhasil melakukan riset pada produk berbasis Eucalyptus untuk dapat digunakan sebagai tanaman herbal yang berpotensi menanggulangi penyebaran covid-19 oleh masyarakat. Apresiasi tersebut disampaikan pada kegiatan Launching Produk Berbasis Eucalyptus Sebagai Antivirus pada (8/5).
Pada hari ini, Yasin menegaskan pada Agustus mendatang kalung antivirus itu diproduksi massal.
"Ini antivirus dari hasil Balitbangan dari eucalyptus, pohon kayu putih. Dari 700 ini hanya satu yang bisa menghentikan korona, hasil lab kita. Kita yakin bulan depan ini udah dicetak massal," ungkap Syahrul dikutip dari video konferensi persnya. (OL-4)
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
Kolaborasi itu mempertemukan dunia akademik, terutama hasil riset herbal dan kosmetika UGM, dengan industri.
Vmalety, jamu herbal berbentuk serbuk dengan rasa mixberry yang menyegarkan.
PAFI Kabupaten Kaur menekankan pentingnya penelitian ilmiah untuk memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat herbal.
PT Etos Kreatif Indonesia melalui produk unggulannya, Zymuno, terus berinovasi di dunia kesehatan. Yang teranyar, mereka merilis Madu Herbal yang dirancang meningkatkan daya tahan tubuh.
Obat tradisional telah digunakan oleh masyarakat di berbagai belahan dunia sejak ribuan tahun yang lalu.
Musim hujan sering kali membawa peningkatan risiko penyakit, untuk menjaga daya tahan tubuh, konsumsi herbal tertentu dapat menjadi alternatif alami.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved