Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Berkolaborasi dengan ExportHub.id dan Martina Berto, Skin Care Herbal Hasil Riset UGM Akan Diproduksi Massal

Iis Zatnika
12/6/2025 20:39
Berkolaborasi dengan ExportHub.id dan Martina Berto,  Skin Care Herbal Hasil Riset UGM Akan Diproduksi Massal
UGM menandatangani kesepakatan dengan PT Martina Berto Tbk dan PT Global Edukasi Talenta Inkubator di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas, Yogyakarta, Selasa (10/6).(Dok UGM )

Universitas Gadjah Mada (UGM) menandatangani kesepakatan dengan PT Martina Berto Tbk dan PT Global Edukasi Talenta Inkubator di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas, Yogyakarta, Selasa (10/6). 

Kolaborasi itu mempertemukan dunia akademik, terutama hasil riset herbal dan kosmetika UGM, dengan industri. Ketiga belah pihak menandatangani kerja sama riset, pengembangan produk, hingga potensi produksi massal dan distribusi. 

“UGM terus berkolaborasi dengan mitra industri, agar inovasi tidak berhenti di laboratorium, namun sampai ke tangan konsumen. Untuk itu penguatan jejaring antara kampus dan pelaku industricsangat penting," kata Rektor UGM Ova Emilia. 

CEO Martha Tilaar Group Kilala Tilaar, menyampaikan keprihatinannya terkait lambatnya kemajuan sinergi riset dan industri. “2017 kita sudah berbicara, kini masih membicarakan hal sama. Akademisi resah bagaimana hasil riset bisa bermanfaat, sementara perusahaan mencari cara mempercepat inovasi bersama kampus. Kali ini berbeda, mari bersama-sama bergerak," kata Kilala.

Kilalla juga menyoroti potensi kekayaan hayati Indonesia yang memiliki 33 ribu spesies tanaman, tetapi baru sekitar 27 ribu yang teridentifikasi. "Faktanya, 95 persen bahan baku industri farmasi dan 85 persen bahan baku industri kosmetik kita masih impor.”

Sementara CEO PT Global Edukasi Talenta Inkubator Amalia S. Prabowo yang mengoperasikan ExportHub.id Ecosystem, menyampaikan BPS  mencatat, dari 66 juta pelaku UMKM di Indonesia, baru 15,7% yang menembus ekspor. "Ini mencerminkan ruang akselerasi yang sangat besar. Kuncinya bukan hanya pada produk, tetapi penguasaan market intelligence, trend forecasting, dan data-driven strategy. Kolaborasi regulator, akademisi, dan industri, akan memacu potensi ekspor melesat jauh.”
 
ExportHub.id Ecosystem, kata Amalia, akan mengimplementasikan sejumlah strategi dalam kolaborasi ini. Di antaranya program Laboratorium Inovasi Ekspor Digital sebagai ruang praktik pengembangan produk hingga riset pasar global. Selain itu, akan dioptimalkan pula Program Magang Ekspor Terintegrasi, yang melatih mahasiswa mengelola proyek ekspor melalui platform global seperti Alibaba, Amazon, hingga Go4WorldBusiness. Ada pula program Riset Kolaboratif Kampus-Industri berbasis kebutuhan pasar untuk pengembangan produk berstandar ekspor, serta Inkubator Ekspor Mahasiswa untuk mengembangkan ide bisnis lokal menjadi proyek ekspor unggulan.

"Kami bukan hanya sebagai agregator ekspor, melainkan akselerator talenta, pusat orkestrasi inovasi, dan jembatan dunia akademik dengan realitas pasar global." 

Acara juga dimeriahkan dengan pameran mini dan sesi paparan berbagai inovasi dari sivitas akademika UGM di bidang herbal dan kosmetika. Mereka menjajaki peluang  pembiayaan, produksi bersama, hingga strategi pemasaran. Berbagai produk yang ditampilkan mulai dari suplemen herbal, produk perawatan kulit, hingga bioteknologi lokal. (X-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya