Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
KETUA Bidang Garapan Hubungan Lembaga dan Organisasi (Garhubanlog) Pengurus Pusat Persatuan Islam (PP Persis) Mohamad Faisal Nursyamsi mengharapkan masyarakat waspada adanya virus radikalisme di saat pandemi covid-19.
Ia mengatakan pandemi covid-19 bukan hanya masalah kesehatan, tetapi dampak sosialnya juga memunculkan penyakit sosial dan kultural yang mengarah pada pandangan ekslusif dan radikal dalam rangka memprovokasi dan meradikalisasi masyarakat, sehingga penting pandangan moderasi (washatiyah) yang merupakan vaksin keberagamaan.
"Persoalan selama ini yang muncul, terutama berkaitan dengan adanya upaya dari berbagai pihak untuk mencoba merongrong kebijakan pemerintah. Dan memang harus ada vaksinnya untuk hal-hal yang seperti itu. Vaksin dalam bentuk Islam yang rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta alam) sebagai bentuk rahmat dan rasa kasih sayang Allah SWT," ujar Faisal di Jakarta, Kamis (18/6).
Ia setuju dengan adanya istilah virus radikalisme yang harus terus diwaspadai oleh masyarakat, karena virus ini secara diam-diam terus berusaha merongrong keberlangsungan hidup bangsa Indonesia.
Menurur Faisal, virus radikalisme yang mencoba meradikalisasi masyarakat di saat pandemi tentu tidak boleh didiamkan saja, karena virus-virus seperti itu juga berbahaya bagi keberlangsungan bangsa ini, apalagi kalau sampai mempengaruhi pemikiran manusia.
Untuk mengatasinya diperlukan vaksin dalam bentuk Islam yang rahmatan lil alamin tadi yang harus ditanamkan kepada diri masyarakat, utamanya umat Islam.
"Istilahnya kalau di bidang kedokteran vaksin tersebut istilahnya disuntik ke pasien. Nah berarti nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alaminini yang menjadi vaksin dan harus ditanamkan kepada diri umat muslim itu bahwa Islam tidak mengajarkan pembunuhan ataupun teror. Kalaupun ada perbedaan pendapat ya harus diluruskan dengan cara yang baik, bukan melalui teror atau provokasi,” katanya.
Dia mengakui bahwa sebetulnya di dalam Islam sendiri memang diperbolehkan adanya perbedaan dan perdebatan karena memang menurutnya hal itu tidak bisa dihindari.
Baca juga: Kepemimpinan Pemuda dalam Rumah Tangga, Satu Prioritas Kemenpora
"Dalam Islam memang boleh ada perbedaan, dan itu memang satu hal yang wajar atau agama apapun perbedaan itu juga pasti ada. Tetapi setelah selesai perdebatan itu, ketika memang ada satu pihak yang tidak bisa meloloskan kehendaknya, ya mau tidak mau dia yang harus mengikuti hasil yang disetujui oleh banyak pihak dan itu yang seharusnya menjadi prinsip,” ucapnya.
Faisal mencontohkan ketika zaman Rasulullah SAW wafat pun para sahabat Nabi ini pun sempat berdebat untuk mencari pemimpin sebagai pengganti Rasulullah dan ini juga terjadi perdebatan yang sangat berat.
"Terjadi perdebatan di antara para sahabat siapa yang akan memimpin sepeninggal Rasulullah. Tetapi setelah terpilih satu, ya sudah semuanya mengikuti. Tidak ada yang namanya mereka menjadi oposan dan apalagi melakukan provokasi untuk membangkang. Hal inilah yang harus ditanamkan kepada masyarakat agar jangan mudah terhasut atau terprovokasi,” katanya.
Selain itu, selama ini dalam memberikan ceramah atau dakwah yang berkaitan dengan covid-19, ia mengatakan bahwa imunitas itu bukan hanya badaniyah saja, tetapi juga batiniah juga perlu punya imun.
"Maka dari itu saya menyampaikan hendaklah kita mengedepankan kebersamaan yang mana dalam Islam itu disebut ukhuwah islamiyah atau persaudaraan sesama muslim dan sesama orang beriman ini adalah persaudaraan yang mulia. Kalau kita di dalam negara ini biasanya disebut ukhuwah satu bangsa. Nah itu yang harus betul-betul kita tekankan seperti itu untuk melawan virus radikalisme tadi,” ujarnya. (OL-15)
INDONESIA mencatatkan nihil kasus serangan terorisme sejak tahun 2023 hingga saat ini, pertengahan tahun 2025. Hal itu disebut berkat peran dari berbagai pihak.
PAKAR terorisme Solahudin menyebut Indonesia saat ini berada di era terbaik dalam penanganan terorisme berkat strategi kolaboratif antara soft approach dan hard approach.
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
EKS narapidana terorisme (napiter) Haris Amir Falah mengungkapkan desa sering menjadi sasaran utama kelompok radikal dalam merekrut anggota baru.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved