Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
SELAMA pandemi Covid-19, masyarakat harus terus diberikan edukasi mengenai pencegahan dan penanganannya. Mengedukasi masyarakat bukan sesuatu yang mudah namun bukan berarti tidak bisa dilakukan.
Dibutuhkan wawasan, strategi, dan metode tertentu untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat. Tantangan di lapangan seperti berhadapan dengan sikap penolakan atau keras kepala sebagian masyarakat. Ini bisa dipahami karena mungkin orang sudah merasa bosan berbulan-bulan berada di rumah saja.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat keluarga ALumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), Ganjar Pranowo, dalam diskusi Sinergi Kagama dan UGM, Mempersiapkan Normal Baru Pengalaman Negara Lain, secara daring, Selasa (16/6).
Covid-19 merupakan fenomena baru di masyarakat, kedatangannya yang tiba-tiba, serta pengetahuan yang masih minim, kadang membuat masyarakat tergagap dan salah kaprah dalam menghadapinya.
Ganjar menegaskan, memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tak salah kaprah membutuhkan waktu lama dan cara yang tidak biasa. Dalam mengedukasi masyarakat juga dibutuhkan cara sederhana yang bisa dengan mudah dipahami masyarakat.
"Kurva-kurva dan data statistik itu penting namun begitu ketika disampaikan kepada masyarakat perlu cara khusus yang gampang dicerna. Apalagi mereka dalam kondisi tertekan secara sosial dan ekonomi," katas Gubernur Jawa Tengah itu.
Ganjar menekankan pentingnya rasa empati dan solidaritas sosial pada saat banyak orang dan keluarga yang memiliki beban berat. Ganjar mencontohkan dalam satu keluarga, bisa menanggung berbagai beban selama pandemi. Beban tersebut diantaranya, anggota keluarga yang dirumahkan bahkan di-PHK atau omset usaha yang menurun.
Baca juga : Update Covid-19: Positif 40.400, Sembuh 15.703
Selain itu Ganjar menekankan pentingnya memberi perhatian kepada siswa atau mahasiswa yang belajar di rumah. Jangan sampai mereka dijejali dengan aneka tugas yang memberatkan mereka.
Di sisi lain, penting juga meningkatkan fasilitas telekomunikasi untuk kelancaran proses belajar jarak jauh. Sebab di beberapa daerah, kata Ganjar, fasilitas telekomunikasi belum memadai. Misalnya di daerah Banyumas, beberapa siswa sekolah harus mencari daerah yang tinggi untuk mendapatkan jaringan internet yang lancar.
"Hebatnya anak-anak ini tidak mengeluh, tetapi mencari solusi. Pandemi ini mengingatkan kita untuk mandiri dan menyelesaikan segala persoalan dengan berdikari," ujar pria asal Karanganyar, Jawa Tengah ini.
Covid-19 ini, kata Ganjar, juga menjadi kesempatan masyarakat untuk mempraktekkan nasionalisme, kebangsaan, dan kesetia-kawanan sosial.
Contohnya ketika banyak perantau di ibu kota yang terpaksa tidak bisa pulang ke kampung halaman. Di sisi lain mereka mengalami kesulitan ekonomi di tanah perantauan. Beruntung banyak warga yang bahu membahu saling menolong. Termasuk para kepala daerah yang saling berkoordinasi menyalurkan bantuan kepada para warganya yang sedang merantau di luar kota.
Pandemi ini dampak ekonominya luar biasa. Namun yang menggembirakan banyak warga yang justru menjadikan situasi sulit ini untuk tetap produktif, berkreasi memunculkan ide kreatif misalnya berjualan secara online.
"Saya harap kita terus bersemangat. Hindari sikap berputus asa dan merasa buntu. Percayalah kita akan selalu mendapatkan jalan keluar menghadapi pandemi ini," pungkasnya. (RO/OL-7)
momentum kemerdekaan menjadi pengingat bahwa semua warga memiliki peran yang setara dalam membangun kota.
Edukasi, sosialisasi, serta penguatan regulasi oleh OJK dan Satgas Waspada Investasi (SWI) cukup efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya pinjol ilegal.
Berbagai kegiatan sosial, edukasi kesehatan dan seminar digelar dalam rangka Bulan Bakti Istri Dokter.
Mahasiswa diajak untuk memahami konsep dasar pengelolaan keuangan pribadi, pentingnya perencanaan keuangan sejak dini, serta mengenali risiko dan peluang dalam dunia keuangan digital.
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, terungkap alasan pemberian kental manis sebagai minuman susu untuk balita karena anggapan kental manis sebagai susu.
DI tengah perkembangan zaman yang semakin kompleks, anak-anak Indonesia perlu dibekali dengan kemampuan untuk menjadi pemenang di masa depan.
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved