Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Ibu dan Bayi Harus Bisa Beradaptasi Cepat Di era New Normal

Syarief Oebaidillah
11/6/2020 23:12
Ibu dan Bayi Harus Bisa Beradaptasi Cepat Di era New Normal
Webinar mengenai keluarga yang diselenggarakan Pita Putih Indonesia(Dok. Pita Putih Indonesia)

IBU hamil, ibu melahirkan dan bayi baru lahir dituntut untuk bisa segera beradaptasi dengan kenormalan baru atau new normal di tengah pandemi Covid-19.

Hal itu ditegaskan Ketua Umum Pita Putih Indonesia Giwo Rubianto dalam Webinar bertajuk Sebuah Pembelajaran , Pengalaman, dan Informasi Menuju New Normal Untuk Kelangsungan Hidup Ibu dan Anak Bayi Baru Lahir di Jakarta, Kamis ( 11/6).

"Tidak hanya masyarakat pada umumnya yang dituntut beradaptasi dengan kebiasaan baru namun sesuai dengan tema yang diambil pada hari ini, ibu baru melahirkan dan bayi baru lahir pun dituntut untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru," ujar Giwo.

Giwo menegaskan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pandemi Covid-19 belum selesai, sehingga penyakit yang disebabkan virus korona tipe baru itu akan tetap ada, meski kini sejumlah negara mulai menggeliatkan lagi aktivitas perekonomiannya. Masyarakat pun diminta bisa hidup berdampingan denganCovid-19 sampai vaksin ditemukan.

Indonesia, lanjut Giwo dihadapkan dengan kenyataan bahwa perubahan perilaku masyarakat masih banyak disikapi dengan kegagapan, khususnya bagi masyarakat tingkat akar rumput. Sehingga pemutusan mata rantai COVID-19 di masyarakat terkendala oleh perilaku masyarakat itu sendiri.

Baca juga : Belajar Secara Daring Harus Perhatikan Pedoman BDR Kemendikbud

Pada masa pandemi seperti saat ini, lanjut dia, pihaknya bekerjasama dengan berbagai pihak berupaya untuk memastikan agar kehamilan dan persalinan berjalan dengan aman.

"Aliansi Pita putih Indonesia berkomitmen mengatasi masalah yang dihadapi perempuan dan anak-anak Indonesia dengan mengaktifkan gerakan masyarakat dalam penurunan angka kematian ibu (AKI) melahirkan dan bayi baru lahir, prevalensi anemia , malnutrisi, tingkat prevalensi kontrasepsi yang rendah dan perkawinan anak," jelas dia.

Dokter Medik dan Keperawatan di RSAB Harapan Kita Retno Widyaningsih mengatakan pandemi lebih dari sekedar krisis kesehatan.

"Namun fokus fasilitas kesehatan adalah melayani semua untuk menyelamatkan nyawa dan menghentikan pandemi," jelas Retno.

Retno berharap ibu hamil dan melahirkan tidak takut datang ke rumah sakit. Pada era normal baru, rumah sakit melakukan sejumlah upaya demi memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pasien.

Mulai dari asesmen risiko, cuci tangan, badan bersih dan higienis, jaga jarak, serta menerapkan etika batuk dan bersin.

Baca juga : Gugus Tugas: Rekor Kasus Covid-19 Bukan Indikasi Gelombang Kedua

"Masa transisi bukan berarti tidak ada virus. Untuk tetap jaga stamina, kesehatan dan jaga jarak," imbuh Retno.

Portfolio Manager Quality of Care USAID-Jalin, Dr Pancho Kaslam, mengatakan memasuki era new normal yang tidak berubah adalah fokus pada kesehatan ibu dan bayi.

"Satu kematian ibu dan bayi yang baru lahir adalah bencana bagi kita semua," jelas Pancho.

Pancho menambahkan esensi adanya Covid-19 dan angka kematian ibu dan bayi adalah ketahanan diri. Ibu hamil atau melahirkan bukan meninggal karena preeklampsi namun gizi buruk.

"Untuk itu, asupan gizi untuk ibu hamil harus benar-benar diperhatikan," imbuh Pancho. (Ant/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya