Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Menkominfo Tekankan Tiga Aspek Hadapi Kenormalan Baru

Mediaindonesia.com
09/6/2020 19:00
Menkominfo Tekankan Tiga Aspek Hadapi Kenormalan Baru
Menkominfo saat menjadi keynote speaker dalam webminar tentang ‘Persiapan dalam Menghadapi Tatanan Kehidupan Baru’ .(Ist/Kemenkominfo)

Dalam memasuki era new normal atau kenormalan baru, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan kesiapan pemerintah menekankan pada tiga aspek utama.

“Kenormalan baru atau tata kehidupan baru atau pola hidup kita yang baru ini perlu kita lakukan untuk kepentingan di satu sisi bisa menjaga dan meningkatkan produktivitas masyarakat, di saat yang sama kita aman dari persebaran Covid-19,” tutur Menkominfo saat menjadi keynote speaker dalam webminar tentang ‘Persiapan dalam Menghadapi Tatanan Kehidupan Baru’ di Jakarta, Jumat (5/6)

Menteri Johnny menjelaskan bahwa ketiga aspek itu mencakup pemenuhan kriteria epidemologi, surveilans kesehatan, dan ketersediaan layanan kesehatan.

Mengenai aspek epidemologi, Menkominfo menjelaskan bahwa kriteria itu dilihat dari wilayah atau dispasial tertentu di seluruh Indonesia, baik secara nasional maupun di wilayah Provinsi hingga ke tingkat RT/RW yang dilakukan dalam pengawasan ketat.

Menkominfo mencontohkan wilayah DKI Jakarta, di mana ada 66 RW yang masih dalam pengawasan ketat dengan kategori-kategori tertentu, “Epidemologi ini sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh WHO,” ujar Menteri Johnny.

Jika dirangkum keseluruhan dari epidemologi seperti jumlah kasus, penurunan pasien yang meninggal, penurunan kasus positif serta kenaikan jumlah kasus yang sembuh, dalam hal ini diartikan sebagai formula reproduktif.

“Formula reprodutif (Rt) itu angka produktif efektifnya harus di bawah satu. Kalau angka reproduktif-nya di bawah satu, maka salah satu kriteria epidemi untuk melakukan kehidupan normal berupa pelonggaran-pelonggaran dibolehkan,” jelas Menteri Kominfo.

Surveilans dan Layanan Kesehatan

Aspek kedua yang dinilai penting oleh pemerintah adalah surveilans kesehatan masyarakat. Menteri Johnny menjelaskan bahwa  aspek kedua ini memperhatikan hasil test yang dilakukan kepada masyarakat, mengatur mobilitas penduduk, maupun  kontak tracing pasien.

"Surveilans kesehatan masyarakat dibantu oleh beragam aplikasi. Dalam hal ini, ada banyak aplikasi-aplikasi juga yang digunakan oleh pemerintah untuk melakukan tracking, tracing, dan fencing,” jelasnya

Aspek ketiga, menurut Menkominfo, adalah ketersediaan pelayanan kesehatan. Ia menjelaskan terkait hal ini, pemerintah memperhatikan mulai dari sisi infrastruktur, sarana dan prasarana, ruang isolasi, jumlah rumah sakit, alat pelindung diri (APD), laboratorium kesehatan, hingga ventilator.

“Fasilitas kesehatan ini untuk memastikan apabila ada yang tertular mendapatkan pelayanan yang memadai, sehingga wilayah yang satu dengan wilayah yang lain mampu kita tekan angka reproduksinya mulai menurun dan berada di bawah satu,” papar Menteri Johnny.

Ketiga aspek atau kriteria yang digunakan ini sebagai tolak ukur untuk menjaga tingkat persebaran Covid-19 diantara masyarakat, sehingga kehidupan kenormalan baru bisa dilaksanakan dengan baik.

Dalam acara yang  diselenggarakan Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, turut hadir sebagai narasumber yakni Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Adies Kadir, dan Dirjen Informasi Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Widodo Muktiyo. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya