Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Mensos Minta Pemda Segera Penuhi Kekurangan Data Penerima Bansos

Ihfa Firdausya
09/5/2020 07:04
Mensos Minta Pemda Segera Penuhi Kekurangan Data Penerima Bansos
Mensos Juliari P Batubara (kanan) memberikan uang bantuan pemerintah kepada warga saat meninjau pencairan BST di Curug, Tangerang, Banten.(ANTARA/Muhammad Iqbal)

MENTERI Sosial Juliari P Batubara mendorong pemerintah daerah untuk secepatnya memenuhi kebutuhan data penerima Bantuan Sosial Tunai (BST). Percepatan itu perlu dilakukan agar distribusi bansos rampung sebelum Hari Raya Idul Fitri sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

“Dari target 9 juta KK, hari ini, kami belum mendapat 100%. Data baru yang kami terima ada 7,8 juta KK. Masih ada daerah yang belum mengirimkan data. Kami sudah minta dikirim kekurangannya yang 1,2 juta KK,” kata Mensos dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (8/5).

Dia menyebut persoalan data penerima bansos tidak bisa dilepaskan dari peran daerah. Salah satu alasannya karena daerah yang paling memahami kondisi warga yang terdampak pandemi covid-19.

Baca juga: Terus Update Data, Pemerintah Pastikan Bansos Tepat Sasaran

Sebelum distribusi bantuan dilakukan, Mensos telah menggelar pertemuan melalui video conference dengan para pemimpin daerah, baik itu gubernur, wali kota, maupun bupati. Melalui komunikasi tersebut, Kemensos memberikan keleluasaan kepada pemda untuk mengusulkan penerima bantuan sosial.

Dalam hal ini, pemda dipersilakan menyalurkan bansos kepada penerima di luar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikelola Kementerian Sosial.

“Jadi sebenarnya prosedurnya tidak sulit. Tidak benar kalau dikatakan prosesnya njllimet (rumit). Kami tidak 'mengunci' daftar penerima bansos hanya dari DTKS kami. Karena kami memahami yang menjadi kebutuhan daerah,” kata Mensos.

Kemensos sudah memberikan kemudahan kepada kepala daerah untuk menggunakan data warga miskin pada DTKS yang belum mendapatkan bantuan baik dari Desil 2, Desil 3, Desil 4 dan non desil.

“DTKS kami hanya jadi referensi. Tidak harus menjadikan DTKS sebagai satu-satunya data untuk penerima bansos tunai. Kami berharap pemkab dan pemkot datanya akurat sehingga bansos tepat sasaran,” kata Mensos.

Mensos menyatakan penyaluran BST kini sedang berjalan dengan jumlah 1,8 juta KK melalui Kantor Pos. Adapun distribusi melalui Bank-Bank Himbara dengan mekanisme transfer sebanyak 785.000 KK.

Per 9 Mei ini, total KK yang telah terdistribusi BST sebanyak 2,6 juta KK.

“Distribusi melalui transfer bank untuk penerima bansos yang memiliki nomer rekening. Adapun yang tidak memiliki rekening, dibayarkan di Kantor Pos, dengan mendapatkan undangan lebih dulu,” tandasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya