Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Ketidakjujuran Pasien, Petaka Bagi Tenaga Medis

Ferdian Ananda Majni
19/4/2020 16:55
Ketidakjujuran Pasien, Petaka Bagi Tenaga Medis
Petugas medis berfoto setelah selesai melaksanakan SWAB Test di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Rabu (8/4)(ANTARA/Asprilla Dwi Adha)

Banyaknya kasus perawat atau dokter yang terinfeksi covid-19 dipicu oleh beberapa faktor. Satu di antaranya ialah ketidakjujuran pasien ketika berobat atau saat ditanya perihal kronologi penyakitnya. Padahal keterbukaan pasien menjadi kunci pencegahan penularan covid-19 kesembuhan.

Seperti yang dikisahkan oleh Nurdiansyah, perawat yang menangani pasien Ccvid-19 di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso. Dia berbagi pengalamannya di Media Center Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (19/4).

Sudah banyak beberapa tenaga medis yang terinfeksi hingga gugur dalam melaksanakan tugasnya. Bagi Nurdiansyah, hal itu semakin menambah cerita duka bagi dirinya dan juga para tenaga medis lainnya.

“Sudah mulai banyak kasus yang terjadi dengan kita. Beberapa teman ada yang dirawat. Ada beberapa teman yang tertular dari pasien. Ada yang tertular karena mungkin ketidakjujuran (pasien). Bulan ini kita penuh duka. Angka positif dari teman-teman kita semakin banyak. Yang meninggal juga,” ungkap Nurdiansyah.

Lebih dari itu, Nurdiansyah juga berkisah tentang apa yang sudah dialami oleh rekan-rekannya tentang stigma negatif tenaga medis, khususnya di lingkungan tempat tinggalnya.

“Stigma yang negatif tentang perawat covid-19, mulai dari diusir dari rumah kontrakan, kemudian anak dari perawat, termasuk diasingkan dengan anak tetangganya,” kata Nurdiansyah.

Baca juga: Kasus Covid-19, Pasien Sembuh Bertambah Jadi 686 Orang

Oleh karena itu, pria yang tadinya bekerja untuk pasien HIV/AIDS itu menyampaikan harapan kepada semua pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat untuk melakukan pencegahan. Menurut Nurdiansyah, satu-satunya upaya melawan covid-19 dengan pencegahan.

"Mari sama-sama kita lakukan pencegahan. Dalam hal ini garda terdepan adalah masyarakat,” ungkap Nurdiansyah.

Di sisi lain, Nudiansyah juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah karena telah memberikan fasilitas bagi tenaga medis berupa tempat tinggal untuk transit dan istirahat. Fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan untuk melepas lelah setelah melaksanakan tugas melayani pasien.

"Alhamdulillah pemerintah sudah memberikan penginapan sebagai transit dan tempat untuk beristirahat,” pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya