Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
GURU Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada Prof Yayi Suryo Prabandari membantah klaim yang menyebutkan bahwa merokok mampu mencegah seseorang terjangkit COVID-19.
"Klaim yang beredar sangatlah keliru karena kebiasaan merokok itu tidak sehat. Justru merokok menjadikan seseorang menjadi lebih rentan terhadap serangan virus, bakteri, dan penyakit lainnya," kata Yayi dikutip dari laman UGM di Yogyakarta, Kamis.
Ia mengatakan menjadi perokok justru dapat menyebabkan seseorang mudah sakit. Tidak hanya rentan terinfeksi COVID-19, tetapi juga penyakit-penyakit lain, seperti kanker, jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes.
Bahkan, Yayi menyebutkan bahwa para perokok memiliki risiko yang lebih besar daripada orang yang tidak merokok untuk tertular virus coronajenis baru itu.
Selain kelompok usia lanjut dan orang-orang dengan penyakit bawaan, para perokok menjadi salah satu kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi COVID-19.
Menurut dosen pada Departemen Perilaku, Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial FKKMK UGM ini, apabila perokok terinfeksi COVID-19 maka akan memperberat kondisi tubuhnya. Sebab, perokok sudah mempunyai masalah di paru-paru akibat zat-zat kimia yang terisap saat merokok dan saluran nafas perokok berkurang fungsinya akibat aktivitas merokok dalam jangka waktu lama.
"Dalam sebuah penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal internasional menyebutkan bahwa pasien COVID-19 yang merokok dua kali lebih berisiko dan membutuhkan perawatan intensif di ICU, membutuhkan alat bantuan pernafasan, mengalami kematian karena COVID-19," kata dia.
Sementara itu, dalam Journal of Clinical Medicine (2020) berjudul Smoking Upregulates Angiotensin-Converting Enzyme-2 Receptor:A Potential Adhesion Site for Novel Coronavirus SARS-CoV-2 (Covid-19) disebutkan bahwa di pusat episentrum wabah COVID-19, yaitu China, memiliki perokok pria yang cukup tinggi jumlahnya, sekitar 50 persen, dan angka kematian yang dilaporkan banyak terjadi pada pria usia tua. Oleh sebab itu, kemungkinan perokok terwakili dalam kematian cukup tinggi.
Sementara di Iran, China, Italia dan Korea Selatan, jumlah perokok wanita jauh lebih sedikit dibandingkan pria. Fakta juga menunjukkan lebih sedikit wanita yang tertular virus corona.
Jika analisis ini benar, maka, menurut dia, Indonesia diprediksi akan terjadi peningkatan pasien COVID-19 karena persentase perokok pria di atas 60 persen.
Pakar promosi kesehatan ini menuturkan para perokok rentan terinfeksi virus, salah satunya dikarenakan dari aktivitas merokok itu sendiri. Merokok melibatkan kontak jari tangan dengan bibir secara intens yang membuka peluang bagi virus untuk berpindah dari tangan ke mulut.
Merokok menyebabkan produksi lendir berlebih dan menurunkan proses pembersihannya pada saluran nafas. Merokok juga memicu timbulnya peradangan sehingga lebih rentan terhadap infeksi virus.
Risiko tersebut tidak hanya pada perokok menggunakan cara tradisional. Orang yang merokok dengan cara kekinian, yakni memakai rokok elektrik atau vape, juga memiliki risiko yang sama besarnya.
Pengguna vape sebagian besar dari kalangan milenial memiliki kebiasaan menggunakan produk rokok secara bersama-sama. Kontak dari mulut-ke mulut ini meningkatkan kemungkinan penularan virus, termasuk COVID-19.
Oleh sebab itu, Yayi meminta masyarakat, khususnya perokok, untuk segera berhenti merokok. Hal tersebut sesuai dengan imbauan yang dikeluarkan WHO maupun CDC.
"Berhenti merokok secepatnya. Bisa dimulai dengan mulai mengurangi rokok, atau kalau terpaksa merokok dilakukan di luar rumah, dan jangan gantian menggunakan alat rokok," kata dia.(OL-4)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved