Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Kebutuhan Ventilator di Indonesia Baru Terpenuhi Separuh

Hilda Julaika
07/4/2020 16:57
Kebutuhan Ventilator di Indonesia Baru Terpenuhi Separuh
Tim peneliti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menguji coba mesin pompa udara (ventilator) buatan sendiri.(ANTARA FOTO/Moch Asim)

MENTERI Erick Thohir mengatakan saat ini jumlah ventilator di ruang ICU rumah sakit pemerintah (BUMN) baru mencapai 50%. Padahal kebutuhan ventilator untuk penanganan Covid-19 sangat penting. Untuk memenuhi sisanya, salah satu opsi yang bisa dilakukan adalah produksi ventilator dari dalam negeri.

"Di rapat dengan Presiden Joko Widodo, Kepala BNPB (Doni Monardo) sampaikan alternatif pembuatan ventilator lokal. Ada UI dan ITB, kami siap saja (membeli)," ujarnya di Jakarta, Selasa (7/4).

Namun, menurutnya untuk melakukan ini tetap diperlukan pembinaan dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Untuk selanjutnya Kementerian BUMN siap untuk melakukan pembelian dan digunakan untuk pelayanan di rs BUMN.

Erick pun mengatakan, standar ventilator bakal diperhatikan untuk membeli produk lokal itu. Sementara, terkait dengan pengawasan, pembinaan, dan pemberian izin, berada di Kementerian Perindustrian dan Kementerian Kesehatan.

"Ventilator itu mesti ada standar, izin bukan dari kami, tapi Kemenkes. Kalau sudah ada standar yang sesuai, kami akan pakai," imbuhnya.

Untuk diketahui sebelumnya, Erick juga telah menugaskan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin untuk turut membantu mencari ventilator. Bahkan memintanya mencari alat kesehatan penting ini hingga ke ujung dunia.

"Saya ditugaskan sama Pak Menteri untuk cari ventilator sampai ke ujung dunia, termasuk Elon Musk nge-tweet, kami kejar juga," kata Budi.

Meski begitu, Budi mengaku kemungkinannya kecil untuk Elon Musk membantu pengadaan ventilator di Indonesia. Hal ini disebabkan di Amerika Serikat (AS) juga sedang dalam keadaan kekurangan alat ventilator. Menurutnya, negara yang masih mampu membuat dan mensuplai ventilator ke berbagai negara, yaitu Tiongkok dan Rusia.

"Tapi, karena tugas Pak Menteri suruh cari (ventilator) ke pelosok negeri, aku cari kemanapun," akui Budi. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya