Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
KETUA Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Agus Dwi Susanto menjelaskan bahwa tidak semua pasien yang terinfeksi virus corona (Covid-19) harus dirawat dengan menggunakan alat bantu pernapasan atau ventilator. Menurutnya, penanganan pasien Covid-19 dilakukan berdasarkan tingkatan atau level keparahannya.
“Kalau level awal tidak butuh ventilator. Ventilator biasanya sudah diperlukan pada kasus-kasus pneumonia berat dengan acute respiratory distress syndrome (ARDS) atau gagal napas,” tutur Agus Dwi Susanto saat dihubungi Media Indonesia, Rabu (25/3).
Spesialis Paru di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan itu mengatakan, ada empat tingkatan seseorang terinfeksi Covid-19. Level pertama yakni tidak ada gejala atau dengan gejala ringan seperti batuk dan pilek. Level kedua yakni pasien dengan pneumonia ringan, mengalami radang paru namun masih sedikit.
“Kalau misal tidak ada gejala atau ada gejala ringan bisa di rumah. Sedangkan yang pneumonia ringan bisa dirawat di rumah sakit yang isolasi atau dikarantina seperti di Wisma Atlet,” ujarnya.
Level ketiga yakni pneumonia berat dengan radang paru yang sudah meluas di bagian kanan dan kiri. Pada tingkatan ini, pasien biasanya sudah mengalami sesak napas. Sedangkan level keempat adalah pneumonia berat yang disertai dengan komplikasi seperti ARDS, sepsis, shock sepsis, dan multiorgan failure atau kegagalan pada multiorgan di seluruh tubuh.
“Kalau sudah berat harus ditangani di rumah sakit rujukan, bahkan kalau butuh ventilator harus ICU. Level-level ini yang harus dipikirkan,” terangnya.
Agus menjelaskan, pasien yang umumnya mengalami kegagalan pernapasan sudah tidak dapat bernafas spontan dengan otot nafasnya sendiri atau kehilangan kemampuan bernafas secara spontan.
“Pada kondisi seperti ini maka alat bantu nafas akan mensuplai oksigen dengan konsentrasi tinggi disertai dengan bantuan pressure pernafasan secara otomatis dari mesin sehingga pasien tidak perlu bernafas dengan ototnya sendiri. Pasien kalau gagal bernafas dan dia tidak pakai ventilator, ketika otot nafasnya letih, berhentilah itu nafasnya dan akhirnya meninggal,” tandasnya. (M-4)
KESADARAN menjaga fisik dan kesehatan dinilai menjadi hal penting bagi atlet esports untuk mencegah cedera dan menjaga karier tetap panjang.
Mengonsumsi beragam buah setiap hari tak hanya memanjakan lidah, tapi juga memberi banyak manfaat kesehatan, termasuk menurunkan risiko terkena kanker.
Saat ini, penjualan alat kesehatan rumah tangga di Indonesia tumbuh pesat dengan laju 13,6% per tahun, dengan glucometer menguasai lebih dari 40% pasar.
KEMENTERIAN Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menegaskan komitmennya dalam mengatasi polusi plastik pada forum internasional.
Temukan manfaat daun sendok, dari meredakan batuk hingga menjaga kesehatan tulang, lengkap dengan cara mengolah yang aman dan efektif.
Penelitian menunjukkan perempuan yang alami stalking atau mengajukan perintah perlindungan berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung dan stroke.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved