Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
TANTANGAN nyata di era digital ialah mengasah kemampuan untuk berpijak dengan standar kehidupan berbasis teknologi. Karena itu generasi milenial dituntut mampu berpikir inovatif di era disrupsi saat ini, untuk menjawab tantangan di era digital.
Hal itu ditegaskan Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) Sugema dalam Seminar Nasional teknologi (Teknoka-4) yang mengusung tema Inovasi Teknologi : Smart, Lean, an Green di Era Disruptif di Jakarta, Sabtu (30/11).
Menurut Sugema, generasi di era disruptif harus mampu mengembangkan pemikiran yang inovatif dan menghasilkan inovasi teknologi yang smart dan ramah lingkungan, serta menjalankan amanah perguruan tinggi untuk memberikan pemahaman tentang tantangan dan peluang di era disrupsi bagi masyarakat.
Saat ini, menurut Sugema merupakan puncak dari revolusi industri yang ditandai dengan tren otomatisasi dan lahirnya teknologi digital yang berdampak pada kehidupan masyarakat.
"Revolusi industri terkini atau generasi keempat (4.0) mendorong sistem otomatisasi dan digitalisasi di hampir semua aktivitas manusia. Akibatnya, perubahan besar pun melanda dunia bisnis dan entrepreuneurship," katanya seperti dalam keterangan tertulis.
Baca juga : Perkuat Pasar Indonesia, Experian Buka Kantor Baru di Jakarta
Teknoka-4 yang digelar Fakultas Teknik Uhamka, menurut Sugema, menjadi salah satu upaya dalam menumbuhkembangkan pemikiran inovatif mahasiswa Uhamka di era disrupsi.
Sejumlah pembicara ahli di bidang teknologi pun dihadirkan oleh Uhamka, diantaranya, Ketua Dewan riset Nasional Bambang Setiadi, Senior Member of IEEE Mudrik Alaydrus, dan Wakil Rektor 1 Uhamka Abd Rahma A. Gani.
Selain diskusi, diselenggarakan juga sesi publikasi hasil penelitinan dosen dan mahasiswa Uhamka yang diharapkan mampu dimanfaatkan untuk kemajuan bangsa kedepannya.
"Kami berharap, Teknoka-4 dapat memberikan gambaran pentingnya menyiapkan diri menghadapi tantangan, peluang, dan realita yang dihadapi di era revolusi industri 4.0 serta upaya untuk menyiapkan generasi yang inovatif, kreatif, dan kompetitif," pungkas Sugema. (RO/OL-7)
Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai Rp1.860 triliun pada 2024, yang setara dengan 8,4 persen dari PDB nasional. Sektor ini diproyeksikan tumbuh dengan angka 5%-6% per tahun.
Plt. Direktur Pengembangan Ekosistem Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital, Sonny Sudaryanah, membuka seminar dengan keynote remarks.
Kekuatan bisnis yang telah terbentuk selama bertahun-tahun perlu dioptimalkan melalui inovasi dan digitalisasi agar tetap relevan, berdaya saing, dan siap bersaing di pasar global.
Kedaulatan ekonomi digital Indonesia semakin penting di tengah laju digitalisasi dan ketidakpastian global.
Kreator digital di Indonesia memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk budaya online dan menggerakkan ekonomi kreatif.
Affiliate marketing adalah masa depan digital commerce yang bukan hanya sebagai kanal pemasaran, tetapi juga sistem distribusi ekonomi digital yang adil dan berkelanjutan.
BSKDN Kemendagri menyoroti lima pilar utama yang harus diperkuat dalam pengelolaan badan usaha milik daerah (BUMD)
Program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan akan lahirnya pengusaha-pengusaha pendidikan yang memiliki visi mencerdaskan bangsa dan sekaligus kompetensi.
Toyota memanfaatkan momentum GIIAS untuk menampilkan jajaran kendaraan yang mencakup berbagai segmen, mulai dari city car hingga mobil listrik murni.
TUMBUHAN air eceng gondok memang seringkali dianggap hama. Anggapan itu tidak sepnuhnya salah, namun bagaimana mengubah enceng gondok bisa menjadi sumber penghasilan dan solusi lingkungan?
Microsoft kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui peluncuran Copilot Vision dan berbagai fitur AI eksklusif di Windows 11.
Siswa harus dipersiapkan sukses pada abad ke-21 sebagai inovator dan pemecah masalah yang kreatif sejak usia dini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved