Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PERFILMAM Indonesia kini semakin menunjukkan geliatnya. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya deretan judul film-film baru karya anak bangsa yang ada di daftar tayangan bioskop.
Antusiasme masyarakat pun dinilai terbilang positif. Tidak sedikit diantara mereka telah menyadari bahwa kini perfilman Indonesia disinyalir mampu memperdalam pengetahuan mereka akan sesuatu hal yang baru termasuk mengenai kemajuan teknologi.
Untuk merespon perkembangan tersebut, Indodax sebagai marketplace aset digital terbesar di Indonesia menyadari pentingnya eksistensi komunitas film maker muda Indonesia untuk selalu dipelihara dan diberikan tempat agar mereka terus berkreasi.
Bertajuk 'Aset Masa Depan' sebagai sebuah tema, Indodax menyelenggarakan Indodax Short Film Festival 2019 (ISFF 2019).
Selaku CEO Indodax, Oscar Darmawan menyebutkan ISFF 2019 ditujukan tidak hanya sekedar sebagai wadah mengekspresikan diri terutama bagi para kaum millennial tetapi juga menjadi ajang untuk menambah kemunculan sinema pendek Indonesia yang lebih beragam, sehat, inspiratif, berdaya saing, dan edukatif.
"Perhelatan ini diharapkan mampu mendukung pertumbuhan industri kreatif di Indonesia di dunia perfilman dan sebagai apresiasi kepada para sineas perfilman Indonesia," kata Oscar di Jakarta, Senin (7/10).
Selain itu, ISFF 2019 ini juga akan melibatkan dua legenda perfilman Indonesia yang karyanya tidak lekang oleh waktu yaitu Fajar Nugros dan Goen Rock yang turut memeriahkan acara ini sebagai salah dua dewan juri.
Di sela-sela diskusi ringan, Fajar Nugros menceritakan bahwa di masa lalu sewaktu beliau bermimpi menjadi sutradara, salah satu kesulitan yang menjadi tantangan baginya adalah mencari ruang dan media untuk menunjukkan karya.
Namun, dengan banyaknya festival film pendek saat ini, salah satunya yang digelar Indodax adalah kesempatan besar untuk para filmmaker muda unjuk karya.
“Agar generasi muda sebagai aset masa depan tidak sekadar menjadi self-declared filmmaker, mereka juga berhak mendapatkan wadah untuk bisa berekspresi 'liar' di jalur yang benar, salah satunya adalah dengan mengikuti festival film Indodax Short Film Festival 2019. Disini mereka akan diuji untuk menjadi filmmaker berkompeten” ujar Goen Rock.
Dalam pelaksanaan perdananya, terdapat kegiatan Awarding Night yang berisikan serangkaian acara dan program seru dan kreatif yang dapat dinikmati oleh masyarakat seperti workshop, temu komunitas, penayangan beberapa film pendek dari peserta.
Di samping itu, sebagai salah satu agenda yang bertujuan menambah wawasan serta memicu ide baru dan kreativitas masyarakat, kegiatan ini rencananya akan digelar di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail pada l 9 Desember 2019.
Yang menarik, untuk memberikan tambahan insentif bagi para sineas, pergelaran ISFF 2019 ini akan ada total hadiah senilai Rp 100 juta menanti bagi empat kategori pemenang.(OL-09)
Untuk film Sore: Istri dari Masa Depan, lagu pertama yang masuk itu Gaze dan Forget Jakarta dari Adhitia Sofyan.
FILM La tahzan: Cinta, Dosa, Luka garapan sutradara Hanung Bramantyo menceritakan drama sebuah keluarga dengan isu perselingkuhan. Dibintangi oleh Deva Mahenra, Marshanda, dan Ariel Tatum.
Olga Lydia mengungkapkan alasan memilih sebagai produser film genre tersebut lantaran kecintaannya terhadap pertunjukan teater musikal.
Windy Apsari mengungkapkan bahwa dalam membintangi film Arti Cinta memiliki tantangannya saat proses syuting adalah menyanyi secara langsung.
Film Arti Cinta garapan sutradara Monty Tiwa dan Tepan Kobain ini mengangkat drama keluarga dengan realita pahit terutama patah hati karena cinta.
Panggil Aku Ayah merupakan drama komedi tentang keluarga yang tumbuh dari kehadiran dan kepedulian, bukan semata dari darah.
Selain bazar, acara ini menghadirkan pelatihan Bouquet Creative yang digagas Alvin dan diikuti lebih dari 100 ibu-ibu pelaku usaha kreatif.
Dari masyarakat, pedagang, pengunjung lokal dan domestik sampai turis mancanegara, mengagumi event budaya yang menjadi ciri khas Kota Pariaman ini.
Masuk daftar Karisma Event Nusantara (KEN) tahun lalu, festival ini kembali lolos kurasi Kementerian Pariwisata RI sebagai satu dari 110 kegiatan terbaik 2025.
HIJRIAH Food Festival 2025 digelar dalam menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
Festival ini merupakan inisiatif acara yang lahir dari Rembuk Kreatif Nasional GeKrafs (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional)
Malam penutupan menampilkan dua film IMAX yang diproduksi di Indonesia: UNDER THE SEA karya Howard Hall (AS, Kanada) dan BORN TO BE WILD karya David Lickley (AS)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved