Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Personel Polisi Hutan Masih Minim

Dhika Kusuma Winata
24/7/2019 18:21
Personel Polisi Hutan Masih Minim
Satuan Polisi Hutan Reaksi Cepat (Sporc) menggerebek lokasi penjualan satwa langka di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.(MI/Aries Munandar)

KEBERADAAN polisi hutan (polhut) dinilai masih minim. Padahal, personel polhut dibutuhkan untuk menjaga sekitar 125 juta hektare hutan di seluruh Tanah Air. Keberadaan aparat polhut pun tercecer pada sejumlah lembaga yakni dua direktorat jenderal pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan pemerintah provinsi.

"Membayangkan jumlah polhut saat ini juga datanya belum terkonsolidasi dan gambarannya ada sekitar 7.000 orang di sejumlah instansi. Polhut di berbagai unit kerja perlu dikonsolidasikan satu komando agar lebih efektif," kata Dirjen Penegakan Hukum KLHK Rasio Ridho Sani dalam rapat koordinasi penegakan hukum lingkungan dan kehutanan Gakkum Festival 2019 di Jakarta, Rabu (24/7).

Ia menerangkan saat ini ada sekitar 2.000 polhut pada Ditjen KSDAE KLHK. Adapun polhut pada Ditjen Gakkum KLHK jumlahnya ratusan. Sisanya melekat pada dinas di tingkat provinsi.

Jumlah itu, menurutnya, tergolong minim. Belum lagi diperkirakan ada sekitar 200 polhut yang pensiun, sementara jumlah rekrutan baru tidak sebanding. Tahun ini saja perekrutan baru sebanyak 124 personel.

Ia menegaskan ke depan dibutuhkan membangun polhut yang kuat untuk menjaga sumber daya hutan.

"Kami mengusulkan agar bisa ditambah 2.000 polhut setiap tahunnya. Sedang dihitung pula untuk mencapai rasio yang ideal," ucapnya.

Baca juga: Satgas Polisi Hutan Dikembangkan untuk Cegah Terulangnya Kasus Gajah Bunta

Sementara itu, ancaman kejahatan lingkungan dan kehutanan seperti pembalakan liar, pertambangan ilegal, perambahan hutan dan kejahatan satwa liar masih tetap marak.

Di saat yang sama, risiko pekerjaan polhut juga besar karena berhadapan dengan pelaku kejahatan yang kerap bersenjata dan menggalang massa.

"Ini menjadi tantangan bersama untuk mengonsolidasikan polhut. Kerja polhut penuh risiko karena berhadapan dengan ancaman dari pelaku kejahatan hutan yang memahami seluk-beluk hutan kita," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya